Bab 8 Rencana (3)

7 2 0
                                    

...Kembali ke cerita utama...

Sudah tiga belas hari Yuki bekerja sebagai kepala penjara pulau yumi dia belum bikin kebijakan baru yang membuat suasana penjara menjadi lebih baik.

Dia mulai keluar ruangan untuk keliling dan melihat kegiatan para tahanan di sel pada sore hari. Turun lantai satu menggunakan lift, dia bertemu sapa dengan petugas mengurusi keluarga tahanan yang ingin jenguk. Kebetulan sore ini, ada beberapa orang menunggu dipanggil untuk bertemu tahanan yang dituju.

Dirinya berseragam PDU (Pakaian dinas upacara) sambil membawa tongkat komando. Dia berdiam diri memandangi mereka, dirasa puas, dia pergi naik lift ke lantai 2. Di sini, dia bertemu dengan berbagai macam kegiatan yang dilakukan tahanan.

kira-kira begini visualnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kira-kira begini visualnya

-----------------------------------

Jumlah sel di lantai dua ada 60, masing-masing di isi 3-5 orang. Sel ini tidak pernah ada kasus kelebihan kapasitas. Untuk tahanan berbahaya seperti terrorisme, bandar narkoba, pemerkosaan anak terpisah dari tahanan lain. Tahanan-tahanan berbahaya ditempatkan paling ujung, dekat lift dengan keamanan super ketat.

Dia berjalan dari sel satu ke sel lainnya. Tahanan nomer 011 mendekat, ia memberi hormat padanya di dalam sel, teman satu selnya tidak melihat Yuki karena asik pijat-memijat.

Yuki bertemu tahanan di ruang isolasi, tahanan itu pernah berbuat rusuh, makanya ia ditempatkan di sini. Yuki memanggil dengan nomernya, "011, sedang apa kau?"

Tak ada jawaban, ia terus membungkuk menekuk badannya. Yuki pergi naik le tantai 3 lagi. di lantai 3, dia berjalan ke dapur atau kantin tahanan untuk mengecek. Dia membuka pintu tidak ada siapa-siapa di dalam, bapak kantin pun tak ada. Dia hanya melihat sebuah makanan sisa di prasmanan, dia mendekat ke sana dan mencium bau makanan sisa itu.

"Apakah ini selalu tidak habis? Sayang banget. Kalau memang tidak pernah habis, akan ku kurangi anggaran makan penjara agar lebih hemat." Batin Yuki keluar dari dapur dan kembali ke ruangan kerjanya.

"Sudah kembali?" sapa Izumi masih belum selesai berpakaian karena habis mandi.

"Sudah," jawab Yuki menuju ke laptop di meja kerja lalu membuka word dan mulai membuat kebijakan baru. Izumi mendekat, ia ikut memantau apa yang sahabatnya buat. 10 menit sudah mencapai dua halaman, tersisa dua halaman lagi.

Yuki meregangkan tangan, lalu mengehala nafas lega. Dia mencolokan kabel printer ke laptop. Sambil menunggu cetakan selesai, dia pergi mengambil minuman dingin di kulkas dan beranjak duduk lagi sambil menikmati teh botol dingin.

Dia menyusun kertas-kertas sesuai halaman, lalu diklip. "Kau mau baca?" tanya Yuki melihat Izumi yang terus penasaran mendekat-dekat dirinya. Ia mengangguk, Yuki menyodorkan dokumen padanya, tangan kanan Izumi mengambil dan ia pergi menuju sofa.

1. Seluruh tahanan wajib makan sampai habis. Jika tidak habis, besok harus makan makanan sisa kemarin dalam kondisi apapun.

2. Seluruh tahanan tidak wajib mematuhi perkataan sipir, kecuali kepala penjara.

DESIRE POLICE (VERSI FULL ADA DI FIZZO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang