Lorong itu begitu gelap, sepasang mata kelam terus menatap lurus ke depan, melangkah dengan mantap bersama senyumnya yang menawan.
Ada banyak jus tomat di lantai, bahkan untaian usus ayam serta tumpukan jeli tak lagi menjadi pemandangan yang langka.
Namun apa?
Dia sama sekali tidak heran, bahkan cenderung tersenyum puas seolah olah itu adalah pemandangan yang indah di matanya.
Di ujung lorong, dimana itu adalah tujuannya sejak awal, terdapat sebuah ruangan yang terdiri dari berbagai siaran dalam layar komputer pelacak.
Sirine masih saja berbunyi nyaring, bernyanyi, menghibur sang penonton yang menari bersama lampu disko di atasnya.
Cklek
" Selamat malam semuanya? "
Ada beberapa orang di dalam ruangan tersebut, mereka secara serempak menoleh dan terperanjat kaget kala melihat siapa yang muncul di hadapan mereka saat ini.
Berdiri dan mundur, adalah pilihan terbaik saat ini. Salah satu dari mereka menatap sosok yang masih berdiri di pintu dengan pelototan tajam.
" 517!!??? Sialan! Bagaimana mungkin kau bisa masuk!!? "
517 atau Jeon Jungkook, memiringkan sedikit kepalanya menatap sosok yang barusan berseru padanya itu begitu bodoh.
" Tentu saja bisa, lagipula pintunya tidak kalian kunci? "
Mereka mulai waspada, tidak ada satupun dari mereka yang berani maju untuk mengusirnya, sebaliknya, mereka bahkan berusaha mundur dan menjaga jarak sejauh mungkin dari Jungkook layaknya melihat kematian di ujung jembatan.
" Kenapa kalian berdiri jauh sekali? Tenang, aku tidak akan menggigit, aku kemari hanya ingin meminta izin."
" Izin!? "
Jungkook terkekeh geli melihat tingkah laku mereka semua, dia maju dan dengan santai duduk di atas salah satu kursi, melipat kakinya layaknya bos besar menghadap para bawahan tak tau diri. Dia mengangguk kecil, dengan lihai menggerakkan mouse dengan satu tangan dan mengetik sesuatu lalu muncullah sebuah gambaran pada salah satu cctv-nya.
" Aku tahu ini semua adalah rencana kalian, rencana dari bos untuk memusnahkan kami tikus tikus got ini, kan? "
" Jangan berbicara omong kosong!! "
" Siapa dia? Aku tidak berbicara padaku sobat. Aku hanya berniat baik saja saat ini. "
"................"
" Ku lepaskan kalian saat ini, tapi bawa kami keluar dari sini."
Mereka semua berkeringat dingin, tidak ada yang mau buka suara tapi Jungkook sudah menjentikkan jarinya.
" Waktu habis, bermainlah."
Jungkook bangkit lalu keluar begitu saja meninggalkan orang orang tadi yang sudah saling membunuh........
.
Disisi lain, Kim Taehyung tengah mencoba menahan serangan dari seorang pria berbadan besar, dia adalah algojo yang biasanya selalu menyiksa tahanan jika tidak menurut ketika di lapangan.
Dan Taehyung, tentu saja kenal dia.
Taehyung terus menghindar, dia mengakui dirinya sendiri tidaklah ahli di bidang seni bela diri tapi setidaknya dia masih bisa melindungi dirinya sendiri, itu lebih dari cukup.
Keringat mengalir membasahi tubuhnya, nafasnya sesak dan terengah- engah layaknya anjing baru siap bertempur dengan babi.
Algojo itu menyeringai, dia membawa sebuah tangkai besi yang baru saja dia cabut dari salah satu patahan meja lalu menyeretnya ke arah Taehyung yang dia rasa sudah sangat lemah, jadi dia yakin untuk kali ini dia pasti akan menang.
" Kucing kecil yang sangat kuat, tapi begitu malang karena tidak bisa bermain dengan temannya.... Apa kau sudah siap untuk pulang, manis? "
Taehyung menatapnya sengit, menopang dirinya di dinding kumuh penuh aroma anyir membuatnya semakin mual dan pusing.
" Tidak akan! "
" Hm? Masih ingin melawan? Menurut lah, maka aku jamin rasa sakitnya tidak akan lebih dari lima detik."
Tanpa aba aba algojo itu mengangkat tangannya, mengarahkan besi tadi ke arah Taehyung yang berdiri linglung.
Taehyung ingin menghindar tapi waktu dan keadaan sungguh tidak memungkinkan, jadi dia hanya bisa pasrah, andaikan dia benar benar mati dengan cara seperti ini, maka dia tidak akan menyesal, terlebih lagi ini lebih baik daripada mati dalam kurungan dan tuntutan sang ayahnya.
Clang!!
Akh!!
Kim Taehyung membuka sedikit matanya, rambutnya yang panjang dan basah akibat keringat hampir menutupi separuh wajahnya tapi dia masih dapat melihat apa yang terjadi pada algojo di depannya itu.
Taehyung belum sadar, dia hanya melihat algojo yang secara perlahan berlutut di depannya itu dengan bodoh.
Besi tadi telah jatuh dan bergeser beberapa jarak dari mereka, tidak ada sesuatu selain dirinya yang terus merintih seolah-olah ia tengah di peras dari dalam.
Algojo itu melotot ganas pada Taehyung, kedua tangannya terangkat tapi tidak mengarah padanya, melainkan pada dirinya sendiri.
Algojo itu mencekik lehernya sendiri!!
Mencekiknya dengan begitu kuat!!
Taehyung tertegun, tapi yang lebih membuatnya tak bisa berkata apa-apa lagi adalah sosok Jungkook yang berdiri tak jauh dari algojo tersebut.
Berjalan mantap tanpa suara dan menendang algojo tersebut hingga terlentang, terbujur kaku karena tidak adanya lagi kehidupan di matanya.
Jungkook berdiri mantap di depan Taehyung menarik tangannya dan membawanya memasuki kegelapan.
" Bukankah sudah kukatakan sebelumnya? Kau tidak akan mati kecuali aku menghendaki. Karena kau milikku! "
YCMP
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
YCMP
Mystery / ThrillerTitle : YCMP Genre : Action Write : DIOTAKASHI / @Diazoktafiqi Status : Completed Related : Harsh language * : Violence * : [ >18th ] * : Adventure - Fantasy *...