YCMP

1.2K 236 8
                                    












" Bagaimana? "

" Kami kehilangan jejak Bos! ADX Florence mengalami kehancuran, semua koneksi terputus, bahkan tidak ada satupun yang selamat disana kami temukan."

Prangggg!!!

Sebuah guci indah baru saja terhempas ke lantai setelah di tampar kasar oleh seorang pria paruh baya di depannya. Wajahnya yang begitu hitam karena marah, mata merah bahkan meraung marah.

" Bagaimana mungkin!! Putraku ada di sana!! "

" Tenang Bos, meskipun tidak ada satupun orang yang kami temukan selamat disana, tapi kami berhasil menemukan beberapa jejak kaki acak berlari ke arah hutan."

" Benarkah?! "

" Benar Bos! Bahkan tidak hanya itu, menurut mata mata yang kami kirimkan untuk melacak jejak kaki itu, mereka seperti melihat siluet tuan muda disana."

" Dimana!? " Tuan Kim, tempatnya Ayah Taehyung itu segera menekan meja, menatap anak buah kepercayaan nya itu dengan raut serius.

" Nebraska, bandara internasional Lincoln."

" Terus lacak! Kapan perlu periksa setiap jam penerbangan mereka kemanapun perginya! "

" Baik Bos! "

Tuan Kim menghela nafas kasar, mengusap wajahnya dengan frustasi. Ini sudah terlalu lama Taehyung pergi dari rumah mereka.

Awalnya dia hanya memberikan nya sedikit waktu untuk melihat sampai mana putranya yang biasanya tidak tahu apa-apa itu bertindak diluar sana tanpa kendalinya. Meskipun Taehyung telah memutuskan hubungan mereka secara pihak, tuan Kim tetap tidak akan melepaskan putranya, putra satu-satunya yang dia miliki.

Tapi kabar pertama yang dia peroleh setelah kepergian putranya malah membuatnya naik pitam sekaligus tertegun.

Sebegitu bencinya kah putranya padanya hingga dengan suka rela membuka aib dirinya di muka hukum bahkan dengan senang hati di eksekusi pada penjara yang bahkan sangat jauh di gapai olehnya.

Meskipun dia memiliki kuasa, tapi ADX Florence bukan lagi wilayahnya, jadi dia hanya bisa mengirim beberapa pasukan secara diam-diam untuk memantau mereka.

Tapi lagi lagi apa yang dia dapat malah membuatnya hampir kehilangan detak jantung.

Sekali lagi tuan Kim menghela nafas panjang, berbalik dan sedikit terkejut kala melihat sesosok pemuda lainnya yang baru saja masuk ke ruang pribadinya itu.

" Halo Ayah Kim, bagaimana kabarmu? " Itu pertanyaan tapi bukan benar-benar pertanyaan.

Pemuda itu sama sekali tidak melirik nya, bahkan dia dengan santai mengitari ruangan itu bersama kedua tangannya dia gulung di belakang pinggang.

" Menantu-

" Ku dengar putramu menolak ku, bahkan dia juga menghilang dari lokasi terakhir? "

" A-ah, menantu, kau tenang saja, ayah akan segera menemukan Taehyung."

" Terlalu lama."

" Tidak lama-

" Tidak perlu."

" Menantu...."

" Aku juga akan mengirimkan anak buah ku untuk mencarinya, karena aku sudah tidak sabar untuk memiliki nya."




.........










Hari itu mereka habiskan dengan berbincang bincang, Jimin bangkit dengan tangan berada di perutnya.

" NamJoon Hyung, apa kau ada sesuatu yang bisa di makan? Perutku lapar~ "

" Sungguh tak tahu malu! " Cetus Suga dengan wajah sinis.

Jimin cemberut, " Suga, apa kau tidak lapar? Kita sudah seharian duduk dan tidak makan apapun!? "

" Kau memanggil NamJoon dengan sebutan Hyung, tapi padaku kau bersebut nama, padahal aku lebih tua darinya!? "

" Ah~ Suga, apa kau juga ingin ku panggil Hyung? Kenapa tidak bilang saja padaku~ "

"..... Bajingan! "

NamJoon tidak ingin ada keributan, terlebih lagi dia melihat wajah JungKook yang tampaknya sedari awal tidak terlalu baik saat ini.

" Masih ada beberapa stok daging dan mie kering di lemari atas kompor."

" Kalau begitu, biarkan aku dan J-Hope yang mengurusnya, kalian tunggu saja disini." Ujar SeokJin yang dengan senang hati menawarkan diri untuk memasak menu makan malam mereka hari ini, J-Hope pun juga ikut bangkit dengan wajah ceria.

" Tidak, lebih baik aku ikut kalian ke belakang, aku bisa membantu menyiapkan mangkuk." Suga ikut pergi, tidak ingin terus marah dengan Jimin di ruangan itu.

Jimin menghela nafas lega, berbaring di atas karpet tempat Suga tertidur tadi lalu memejamkan mata dengan tumpuan tangan kanan di bawah kepalanya sebagai bantalan.
" Bangunkan aku jika sudah siap! "

Taehyung terdiam, tapi dia melirik ke arah Jungkook dengan hati hati, dia sejujurnya juga bisa merasakan bahwa suasana hati JungKook saat ini agak tidak baik, bahkan sejak dia kembali dari gudang tadi siang, tapi Taehyung tidak ingin banyak tanya.

" Boleh aku ikut ke dapur? "

" Hm."

Taehyung segera pergi.

Kini yang tersisa hanyalah NamJoon dan JungKook yang masih terjaga di ruangan itu, tapi sesaat kemudian NamJoon pun juga ikut bangkit dengan suara pelan.

" Ikutlah denganku, ada sesuatu yang ingin ku bicarakan dengan mu."




.........






" Aku berhasil menemukan beberapa hal yang mencurigakan ini di beberapa tempat, coba perhatikan."

JungKook mendekat, menatap sekilas lalu berdecih, " Mereka hanya tikus tanah."

" Tikus tanah dapat membuat banyak lubang dan mampu membuat patahan hingga retakan tanah di bawah bangunan. Kau tidak bisa meremehkannya."

" Aku tahu, dan sebelum itu aku akan menyemprotkan cairan pembasmi hama di sekitar lahan pertanian terlebih dahulu."

" Lalu ini, aku berhasil meretas salah satu cctv asing dan menemukan mereka."

Mata JungKook terlihat tenang, dan dia bahkan juga berkata dengan tidak terburu-buru. " Hanya parasit kecil, ingin memetik bunga ku? "

Banyak yang tidak mampu di pahami oleh NamJoon mengenai kepribadian Jungkook, tapi setidaknya dia telah merasa beruntung dengan di percaya olehnya untuk bisa bekerja sama seperti ini. Meskipun dia tidak tahu tujuan pastinya, tapi setidaknya dia tahu bahwa mereka ada musuh disini.

NamJoon ikut tenang, selama dia bisa bekerja sama dengan JungKook, maka semuanya akan baik-baik saja, itu adalah keyakinan nya selama ini mengenal Jungkook.

" Satu lagi, aku telah berhasil meretas data sistem perkapalan. Besok pagi kita sudah bisa berangkat ke pelabuhan."



YCMP
TBC

YCMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang