YCMP

1.7K 272 29
                                    
















Lama perjalanan penerbangan dari Lincoln ke Boston jelas berbeda dengan Denver dan Lincoln, oleh karena itu, ketika mereka akhirnya sampai, turun dari pesawat, Taehyung merasa sudah sangat tidak enak di area pinggang nya.

Dia sedikit memutar tubuhnya tapi tidak bisa karena di putar sedikit saja membuat perutnya sakit, jadi dia dengan cemberut bergumam resah.

JungKook di sisinya jelas tahu dan juga mendengarnya dengan sangat jelas, oleh karena itu dia tanpa basa basi meletakkan tangannya di pinggang Taehyung lalu sedikit menekan, memberi pijatan ringan, yang mana membuat Taehyung agak berjengit kaget.

" JungKook."

" Pinggang mu kaku."

"............."

Taehyung tidak menolak, karena pijatan itu setidaknya cukup membantu dirinya dalam mengatasi sakit pinggang juga punggung.

Menatap sekitarnya dan melihat Suga beserta rombongannya baru saja turun, lalu melambaikan tangan kepada mereka.




..........




Masih di sekitar lingkungan bandara Boston, JungKook beserta rombongannya berhenti, menatap bayang bayang lalu berbicara pelan.

" Mereka disini."

".........."

" H-ha? Mereka siapa? "

JungKook tidak menjawab pertanyaan Jimin, sebaliknya dia malah berbalik ke arah lain lalu pergi dengan masih menggandeng tangan Taehyung.

Dia membawa mereka mengarah ke sebuah gudang lama yang berisikan tumpukan puing puing pesawat yang sudah tidak di gunakan.

" Tetap disini "

Taehyung dan lainnya tidak tahu apa yang telah terjadi, JungKook adalah tipe penutup diri, sulit bagi mereka untuk tahu apa yang tengah dia pikirkan, bahkan saat ini saja, dia dengan santai meninggalkan mereka berlima di dalam gudang, sedangkan dia kembali pergi keluar dari sana.

Taehyung ingin menyusul, tapi Suga menahannya, " Jangan khawatir, Bos akan segera kembali."








............






Diluar gudang, tepat ketika kaki kanannya nya melangkah dari ambang pintu, wajah JungKook seketika langsung berubah menjadi wajah asing, mata tajam dengan rambut pirang sedikit jatuh ke depan wajah, mengenakan baju layaknya remaja yang tengah berlibur.

Di depan sana, sekitar dua ratus meter ke kiri dari gudang, terlihat sekitar sepuluh pria acak dengan gaya mencurigakan, mereka menatap sekitarnya lalu tatapan jatuh ke diri JungKook yang baru.

" Hei kau, sedang apa kau disini? "
Tanya dari salah satu mereka dengan akses Portugal.

JungKook mengangkat wajahnya dan memperlihatkan besi putih kecil di sudut alis kanannya, matanya yang tajam terlihat mempesona.

" Mencari sinyal."
Balasnya tak kalah sempurna, dengan bukti mengangkat sedikit ponselnya yang tidak memiliki jaringan satupun.

Para pria itu menatapnya dengan acuh lalu melambaikan tangannya.

JungKook pergi dengan kepala kembali tertunduk, berjalan sekuat lima puluh meter dari mereka, sedikit melirik untuk melihat bahwa para pria tadi tampaknya mulai mengarah ke gudang tersebut.

Matanya yang tajam menatap mereka penuh kebencian, dengan sekali jentik dan satu kalimat aneh keluar dari mulutnya, sepuluh pria langsung jatuh terduduk di beton panas, menjerit gila, memuntahkan darah hitam lalu dengan perlahan mereka tumbang dengan tubuh semakin kurus.

Darah hitam yang telah di muntahkan perlahan menguap menjadi asap dan mereka pun berubah menjadi sebatang kayu hitam.

JungKook masih tidak melepaskan pandangannya dari mereka sekalipun mereka telah berubah menjadi batang kayu, tapi anehnya, meskipun ada begitu banyak orang disana berlalu lalang, tidak ada satupun yang berhenti atau bahkan menjerit kala itu, seolah olah mereka semua tidak melihatnya atau mungkin tidak terlihat?

Masih dengan wajah palsu, JungKook menengadah ke langit dan melihat seekor burung kecil turun lalu hingga di pundaknya, berkicau kecil.

Mata JungKook menyipit, " Jadi mereka masih belum puas? "

Burung kecil itu sekali lagi berkicau, dan JungKook tersenyum kecil, membuka tangannya dan terlihat segenggam gandum, menyemainya di lantai, membiarkan burung itu serta kawanan lainnya memakannya.





....





" JungKook? JungKook! Apa kau baik-baik saja!? "

Taehyung adalah yang pertama menyambut kedatangan Jungkook di depan pintu, JungKook menatapnya dengan tenang, meletakkan tangannya di kepala Taehyung dan sedikit mengusapnya.

" Apa aku terlihat tidak baik-baik saja di matamu? "

"........... Lalu, apa yang kau lakukan diluar? Apa yang terjadi? "

" Membakar sampah, sudah terlalu menumpuk itu hanya akan mengundang lalat hijau."

"............"

" Ayo pergi."


.........



" Kita kemana? "

" Mencari seseorang."

Suga dan rombongannya di belakang hanya dan terus diam tanpa mengeluh, tapi melihat gelagat santai Jungkook di depan sana malah membuat mereka sedikit panik dan terus waspada.

" Apa menurutmu kita akan melakukan hal spektakuler dalam waktu dekat ini? "

Itu adalah bisik SeokJin di samping J-Hope yang malah mengangkat bahu dengan wajah bingung.

Keluar dari gudang, JungKook kembali membawa mereka ke area telusuran gang kecil masih tak jauh dari lokasi bandara tersebut.

Mereka menatap gang itu dengan penasaran, tepat ketika Jungkook menaiki tangga besi menuju lantai dua dari salah satu rumah susun itu, mereka tetap mengikuti dengan patuh.

Tanpa ketukan atau bahkan tanpa kunci, membuka pintu layaknya membuka pintu rumah sendiri, Taehyung ingin menghentikannya tapi Jungkook sudah lebih dulu masuk.

Setelah itu barulah mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat.

" Ah, kalian sudah sampai? "

" !!!!416!!!! "

Sosok yang di serukan dengan panggilan 416 itu menyengir lebar dan dengan santai melambaikan tangannya kepada mereka.

" Halo semua, kita berjumpa lagi."

"............"

" Yak! Bagaimana caranya kau bisa berada disini!? "

" 416, kau-

" NamJoon, panggil aku begitu, itu nama Asia ku."

" Wahhh! Kita sama! " Seru J-Hope dengan cepat merangkul pundak NamJoon, menepuknya dengan semangat.

JungKook sudah duduk malas di sofa bersama Taehyung, Jimin pergi ke dapur, SeokJin mencari kamar mandi dan Suga yang entah sejak kapan sudah sangat nyaman tidur di lantai beralaskan karpet bulu merah.

" Kalian lupa kasus ku sebelumnya? Mudah bagiku untuk pergi kemana mana, tapi yang jelas, JungKook lah yang membuka jalan untukku hingga sampai disini. " Ujar NamJoon dengan tatapan terakhir jatuh ke wajah JungKook yang terpejam di pundak Taehyung.



YCMP
TBC

YCMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang