YCMP

1.3K 231 30
                                    












Ketika itu hari masih begitu gelap, NamJoon dengan tegas telah membuat keputusan untuk berangkat ke negara selanjutnya dengan jadwal penerbangan dadakan. Tak ada bantahan, tidak peduli seberapa kantuk dan lelahnya mereka, mereka harus tetap berangkat atau mati dia sia. Meskipun di antara mereka tidak ada yang takut mati, tapi tetap saja, kata pecundang tidak akan mereka sandang sampai akhir hayat!

Suga dengan sigap menyiapkan setiap senjata yang mungkin saja bisa dia gunakan di sembunyikan dari pihak penerbangan nantinya. SeokJin membantu Taehyung berkemas, memakai jaket berlapis agar tetap hangat. Jimin berdiri dengan agak linglung karena mengantuk, di topang oleh J-Hope. Sedangkan NamJoon, dia menyiapkan beberapa visa dan tiket pemalsuan. Semuanya sudah dia atur semalaman itu juga untuk segalanya.

Berangkat menggunakan mobil yang sudah mereka persiapkan dua hari yang lalu dari hasil penipuan pula atas nama orang pula. Menuju penerbangan adalah tujuan awal kini.

Sesampainya di sana, sudah ada cukup banyak orang yang berlalu lalang. Baru saja mereka akan melangsungkan tapi Suga kembali mundur dengan menarik Taehyung ke sisinya. " Ada apa? "

" Ada mata mata disana. Mereka sepertinya tahu sedikit mengenai kepergian ini. Ada baiknya kita menyamar? "

Mereka berenam kembali mundur ke suatu tempat, membeli beberapa barang di toko terdekat dan langsung memakainya di gang kosong.

NamJoon tetap berpakaian biasa layaknya orang orang yang perlu berbisnis. SeokJin dan J-Hope berpakaian layaknya orang orang yang akan pergi berlibur, Jimin entahlah, bahkan dia asal ambil pakaian karena masih merajuk dengan Suga. Suga tidak peduli, dia sudah berjanji kepada JungKook untuk menjaga Taehyung, jadi dia akan berlagak layaknya pasangan Taehyung si ibu hamil. Memakai wig dan berpakaian wanita.

Mereka tidak berjalan bersama, melainkan dari berbagai arah yang berbeda dan mengantri juga dalam urutan yang berbeda. Orang-orang disana sama sekali tidak menyadari keanehan yang terjadi. Bahkan di mata mata itupun juga begitu, mencoba meneliti setiap orang orang yang berlalu di sekitarnya, tapi mereka benar-benar salah total, karena rombongan NamJoon sama sekali tidak mengambil jalur yang telah di tentukan di awal rencana.

Awalnya NamJoon memang berencana akan berangkat dari Italia menuju Turki dan dari sana mereka akan terbang ke Mesir. Tapi karena hal ini terjadi, dengan keras dia membanting setir ke arah sebaliknya, melainkan tidak terbang ke Turki, melainkan ke arah selatan, yakni Tunisia, lalu berakhir di Mesir....

 Tapi karena hal ini terjadi, dengan keras dia membanting setir ke arah sebaliknya, melainkan tidak terbang ke Turki, melainkan ke arah selatan, yakni Tunisia, lalu berakhir di Mesir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jelas dua arah yang sangat jauh berbeda, satu ke timur dan satu ke selatan.......

Di dalam pesawat, mereka yang duduk juga sedikit berjarak tapi setidaknya ini jauh lebih baik. Pesawat kelas ekonomi ini akan segera berangkat dalam waktu lima menit lagi, dan semuanya selesai disana.

Taehyung masih duduk dengan Suga, dia berada di tepi dan sangat dekat dengan jendela. Menatap hamparan gelapnya malam diluar dengan tatapan kosong. Tangan nya yang bersembunyi di balik jaket diam diam meraba perutnya yang sedikit bergerak, itu tidak nyaman, tapi dia tidak ingin mengatakannya. Diam.

Suga memperhatikannya dalam diam, lalu berbisik pelan. " Apakah perut mu terasa tidak nyaman? "

Taehyung menoleh dengan tatapan terkejut, tapi itu tidak lagi mengheran kan karena Suga juga di bidang tersebut, jadi untuk menyembunyikan nya juga merupakan sia-sia. " Sedikit."

" Tahan sebentar, kita akan segera bertemu dengan JungKook."

Pipi Taehyung agak hangat, dia tidak tahu kenapa Suga malah mengalihkan pembicaraan ini mengarah kepada JungKook tapi dia juga boleh jujur, merindukan ayah baginya....


...............




Pasukan yang diam diam menatap lokasi penerbangan mulai merasa firasat yang tidak enak. Menatap dua pesawat yang baru saja berangkat ke arah dua sisi yang berbeda itu.

" Apakah kalian melihat tanda tanda yang mencurigakan? "

" Tidak. Semuanya aman! Tapi.... Kenapa mereka tidak ada? "

Lima orang terhening di tempat, "Apa bukan sekarang jadwalnya? Besok? Atau kita tidak meneliti dengan benar? "

" Tidak. Tapi entahlah......"

Mereka kembali melapor ke bos mereka, beberapa kata berbicara lalu komunikasi terputus sepihak.

Helaan nafas.


........



Di Korea, pemuda itu masih berada di kediaman Kim, dan duduk dengan santai di sofa ruang tengah, tapi tidak dengan raut wajahnya yang tenang dan kaku.

Ayah Kim baru saja muncul dan hendak duduk ketika pemuda itu mengangkat suaranya dengan tenang.
" Kim Taehyung lolos. "

" Apa!? Tapi bukankah kau mengatakan anak buah mu akan berjaga ketat disana!? "

Pemuda itu sama sekali tidak memiliki emosi di wajahnya selain sorot matanya yang tersirat makna lain. " Tidak peduli bagaimana mereka lolos dan kemana perginya, tujuannya tetap satu. Mesir."

" Mesir!!? "

Ayah Kim untuk sesaat tertegun, ada emosi lain di wajahnya yang kaku. Tangannya mengepal dan menggeram nafas dingin. " Kenapa kau begitu yakin Taehyung akan pergi ke Mesir."

Pemuda itu berdecih, tersenyum miring, " Mudah saja! Anak buah ku ada dimana-mana, dan menurut pemantauan, ada sekelompok militer gabungan yang mencurigakan menjaga suatu lokasi disana. Dan juga, orang itu sepertinya bukan menargetkan Taehyung tapi pemuda yang selalu bersamanya? Menurutmu bagaimana, jika pemuda itu ada disana, bukankah Taehyung juga seharusnya pergi kesana? "

Ayah Kim semakin bernafas dingin, dia berbalik tanpa suara pergi ke arah ruang kerjanya. Pemuda itu menyeringai, " Sedikit lagi~ "


..............


Di dalam ruang kerja, Ayah Kim mengeluarkan telepon, menghubungi seseorang dan berbicara dengan nada tertentu.

" Apakah kalian ada di Mesir? "

" Benar! Dia memang masih hidup! Dan bahkan berniat mengambil kembali miliknya!? "

" Jangan biarkan itu terjadi!! Perbanyak penjaga dan kapan perlu persiapan senjata militer terbaik kalian! "

" Tidak bisa! Perdana menteri-

" Peduli setan!! Kalian masih mementingkan keputusan si bodoh itu daripada hidup kalian!!? Ingat! Musuh kalian bukan bukan Hiu biasa! Dia adalah Paus Orca!! "

" Tapi!! "

" Tidak peduli itu Padang Pasir, Paus masih bisa menghimbau sinyal sampai sejauh ratusan kilometer! "






YCMP
TBC

YCMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang