YCMP

1.2K 228 9
                                    

















Taehyung bersandar di dinding besi yang sudah agak berkarat, tempat ini agak jauh dan sedikit tersembunyi dari lokasi awal. Dia menghela nafas dengan terengah-engah, jelas merasa tertekan dan juga kelelahan, di saat meraba perutnya, senyum miris timbul, untungnya bayinya baik-baik saja dan tidak menimbulkan masalah.

Taehyung dengan perlahan merosot lalu duduk di lantai dingin, tidak lagi peduli dengan kotornya itu, setidaknya untuk beberapa saat ini dia bisa beristirahat sejenak.

Di dalam ketermenungan, dia sempat berfikir bahwasanya orang orang aneh tadi sepertinya bukanlah bandit biasa, melainkan bandit yang telah di sewa atau mungkin semua ini telah di rencanakan sejak awal oleh seseorang namun yang menjadi pertanyaan nya adalah, siapa dan apa tujuannya?

Awalnya dia mengira ini hanyalah perampokan biasa bagi setiap kapal yang menyeberang di antar negara, tapi setelah dia perhatikan lebih jelas tadinya, tampaknya mereka juga berasal dari kelompok yang berbeda, apa maksudnya ini.

Taehyung kembali mengangkat kepalanya dengan waspada, ada suara langkah agak terburu-buru di depan sana, mengangkat pistol yang telah dia isi ulang di depan dada, bersiap untuk menembak apabila itu adalah musuh yang sama.

" Suga Hyung? "

Suga, di ujung sana juga melirik dengan gegabah, lantas berlari cepat menuju Taehyung dan memastikannya dengan aman.
" Apa kau baik-baik saja!? "

" Aku baik! "

" Bagus! Kalau tidak, aku akan mati di tangan suami mu! "

"............" Taehyung tidak lagi merespon karena dia juga sedikit merasa malu akan hal itu. Kini mereka berdua kembali berjongkok di tempat tadi, Taehyung dengan waspada menatap sekitarnya tapi suara Suga membuatnya menatapnya dengan bingung.

" Mereka tidak berasal dari kelompok yang sama."

" Apa? "

" Aku melihatnya. Itu sangatlah jelas, setidaknya ada tiga kelompok disini, dan dua di antaranya sepertinya mengincar dirimu, dan yang satu......"

Suga menatap Taehyung dengan Lamat, yang mana membuat Taehyung ikut gugup. " Ada apa? "



............





" Dimana dia!? "

" Entahlah, tapi aku terakhir kali melihatnya berlari ke arah sana? "

" Kalau begitu, kejar! Jangan sampai lolos, atau Bos akan marah besar pada kita! "





.........







" Sial! Tuan muda berhasil lolos! Kita harus cepat mendapatkan nya atau tuan besar akan mengamuk!? "

" Benar!!! "

" Kalau begitu kita bagi tugas, aku ke kiri dan kalian ke kanan? "

" Baik! "



..........




Di sisi lain, JungKook masih berdiri tegap tanpa ekspresi di wajahnya itu, menatap kosong pada mayat mayat yang bergelimpangan di depannya. Tubuhnya tak ada yang luka selain darah amis yang membanjiri tubuhnya itu.

Kepalanya condong ke kiri, sedikit mengintip pada celah yang menghubungkan langsung pada laut lepas di luar sana, berdecak malas.

" Masih banyak tikus yang harus ku bunuh."

Melangkah maju dan dalam sekejap mata menghilang dalam bayang bayang kegelapan. Tapi sosok yang masih berdiri kaku di sudut sana tak bisa menahan getar tubuh yang membara di dalam dirinya, dia jelas menggigil bahkan tidak sadar bahwa sosok yang sedari tadi dia perhatikan sudah berdiri di belakangnya, jemari dingin itu merayap di antara perpotongan lehernya begitu lembut. Dia tidak bisa bergerak sekalipun ingin.

" Memata-matai ku? "

" K-Kau......!!? "

" Tidak sakit, aku akan membantumu mengirimkan mu ke Tuhan mu~ "

Dengan sekali cengkraman, leher itu seketika putus, memuncratkan darah segar, membasahi tubuh kaku dan wajah JungKook.




......







Jimin dan J-Hope saling berkolaborasi dalam melawan musuh, di bandingkan dengan pertempuran, bagi mereka ini bisa di katakan ajang permainan baru, yang telah lama tak mereka mainkan. Mengesankan.

SeokJin terengah-engah, di sampingnya ada NamJoon yang sudah basah oleh keringat, menarik kemeja nya hingga robek, membuangnya ke samping dan membiarkan dia bertelanjang dada.

SeokJin tercengang, hingga tidak bisa berkata kata. NamJoon meliriknya dengan aneh, " Jangan melamun atau kau akan mati di detik berikutnya!? "

Seketika SeokJin di bangunkan oleh kenyataan dan berdecak sebal, " Tidak bisakah kau mengenakan baju? "

" Disini panas, aku tidak tahan dengan banyak keringat. "





...........






Suga dan Taehyung kembali bertarung, tapi sebisa mungkin Suga bergerak cepat untuk bisa melindungi Taehyung di belakangnya. Kini mereka telah di kepung dalam lingkaran cukup besar. Salah satu dari mereka berseru cepat padanya.

" Tuan muda Kim! Harap menyerahkan diri! Kami tidak ingin melukai anda! "

Taehyung menatapnya dengan kaku, Suga di belakangnya juga mendengar hal itu, melirik Taehyung dengan tenang. Tampaknya pemuda Kim itu memiliki sesuatu yang belum di selesaikan dengan keluarganya.

" Aku tidak akan kembali! "

" Tuan muda Kim! Jangan bertindak gegabah!? Tuan besar ingin anda segera kembali! "

" Persetan dengan pria tua itu! Aku sudah memutuskan hubungan dengan nya dan tidak akan pernah kembali apalagi harus menikah dengan pria bajingan itu!! "

" Kalau begitu terpaksa kami harus bertindak kasar dengan anda."

Taehyung mengelak dengan menunduk, Suga maju di sisinya dan mereka berdua segera pecah, saling menyerang. Ini sungguh tidak adil, bagaimana dua harus melawan banyak orang bahkan dengan senjata lebih lengkap?

" Akh! "

" Suga Hyung! "

Taehyung menjerit kala melihat Suga yang jatuh tersungkur kala mendapat tendangan kuat di punggungnya, segera dia di bekukan di tempat. Taehyung tak punya pilihan lain selain melepaskan peluru di pistol nya tanpa harus membidik. Menembak asal, ke segala arah tak peduli siapa yang terkena sampai peluru itu habis dan dia menyerah.....

Barang barang hancur berserakan di lantai, orang orang berhamburan berlari tunggang langgang mencari perlindungan, ada baku tembak acak disana, beberapa warga sipil tak berdosa telah jatuh tanpa di ketahui oleh peluru acak. Dari pihak armada telah mengirim pesan bantuan dan dalam lima belas menit lagi helikopter negara akan tiba.

JungKook melangkah di antara orang orang yang berlarian di sekitarnya, tiba tiba sebuah peluru melesat ke arahnya, JungKook mengangkat tangan dan segera peluru itu jatuh dari telapak tangannya, dia melirik dan menemukan beberapa musuh kembali muncul untuk menyergapnya. Mereka berdiri menghalangi pintu dimana Jungkook akan pergi.

" Jangan menghalangi ku."

" Serahkan dirimu!! "

JungKook menatapnya datar dan terus maju menuju mereka, tidak peduli seberapa banyak peluru yang telah di tembakkan padanya bahkan hancur, tertanam di dalam tubuhnya, JungKook tetap tegap, selangkah demi selangkah di terus berjalan. Orang-orang yang melihatnya terpekik ketakutan bahkan ada yang sampai pingsan di tempat.

Tapi apa yang membuat mereka tercengang, dimana peluru itu menembus tubuh JungKook maka yang terluka bukanlah dirinya, melainkan siapa sosok yang barusan menembaknya.

Tidak ada pilihan lain selain bertarung dengan fisik, melemparkan senjata ke lantai dan beradu pukulan.




YCMP
TBC

YCMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang