Pada sore harinya, ketika pembelajaran kelas di kampus tersebut selesai, Steven Kerrigan membawa Jungkook (Jean) dan Taehyung ke rumahnya.
Jarak dari universitas ke rumah kediaman Stevan tidaklah jauh, itu hanya berlangsung seperempat jam perjalanan menggunakan mobil.
Setibanya mereka, Taehyung membuka matanya lebar-lebar dan melihat rumah berbahan dasar kayu bergaya perumahan Amerika itu dengan sekelilingnya.
Stevan tersenyum, seakan mengerti dengan arah pandang serta pemikiran nya, dia pun dengan senang hati menjelaskan padanya.
" Aku sengaja tidak membuat rumah mewah seperti kebanyakan orang meskipun aku memiliki uang lebih karena aku lebih menghargai keputusan istriku. Dia berkata ingin hidup dengan sederhana, itu lebih harmonis."
Taehyung tersipu malu karena tertebak pikirannya oleh Stevan, dia sedikit menundukkan kepalanya dan mengintip JungKook yang tetap tenang di sisinya.
" Sayang~ aku pulang ~ "
Seru Stevan dengan semangat, menaiki tangga kecil teras pintu, lalu meraih gagangnya yang ternyata tidak di kunci." Masuklah."
Bisik Stevan kepada mereka.Taehyung dan JungKook masuk bersama lalu lagi-lagi Taehyung mengedarkan pandangannya menatap perabotan di sekeliling ruangan tersebut.
Tak banyak furniture, sofa tunggal panjang dua meter di depan TV model lama, beberapa foto kecil di dinding kayu, kerajinan bunga kertas, dan beberapa lainnya.
Mereka berdua di arahkan ke dapur yang rupanya masih dalam ruangan yang sama namun di batasi oleh sebuah sekat. Meja bar kecil.
" Sayang, coba tebak, apa yang ku bawa kali ini ke rumah? "
Sesosok wanita berumur dengan rambut pirang di sanggul acak ke atas, mengenakan celemek merah muda di tubuhnya yang agak kurus berbalut gaun selutut bermotif bunga bunga.
" Berhenti membawa kuning liar, apa kau tak lihat betapa banyaknya kucing di rumah kita? "
" Sayang~ siapa bilang aku membawa kucing kali ini? Ayo berbalik dan lihat siapa yang ku bawa pulang? "
" Awas saja jika-
Ucapan wanita itu berhenti, bahkan tangan nya yang masih agak basah berhenti mengusap celemek, dengan pelan berjalan keluar dari area dapur dan mendekati mereka dengan tatapan tak percaya.
Tujuan pertamanya bukanlah kepada suaminya, melainkan ke arah lain yang tidak lain adalah Jungkook, berdiri di depannya dan menutup mulutnya dengan tak percaya. Sedangkan Jungkook hanya tersenyum kecil.
" J-Jean? Ini kau? "
" Lama tak berjumpa Seli... "
Air mata jatuh, dengan tangan bergetar menangkup wajah JungKook dan menatapnya dengan tatapan masih tak percaya.
" K-Kau benar-benar masih hidup? Oh astaga! Ya Tuhan! Kau masih hidup! "
Wanita bernama Seli, istri dari Stevan itu menangis haru di pelukan Jungkook, sama sekali tidak menyadari tatapan agak masam di sisi yang lain, tapi Stevan lebih peka dan pengertian, jadi dia dengan lembut mengusap pundak istrinya.
" Sayang~ meskipun kau sangat rindu dengan Jean, tapi untuk saat ini kau tidak bisa terlalu lama memeluknya? "
" Kenapa!? Aku hanya merindukan-
Tatapan matanya segera jatuh ke wajah asing lainnya yang berdiri dua meter di sisi kiri Jungkook dengan penasaran.
" Dia? "
KAMU SEDANG MEMBACA
YCMP
Mystery / ThrillerTitle : YCMP Genre : Action Write : DIOTAKASHI / @Diazoktafiqi Status : Completed Related : Harsh language * : Violence * : [ >18th ] * : Adventure - Fantasy *...