38❤️🔞

34.6K 613 21
                                    

Sementara itu, malam ini di hotel yang di diami oleh renjun dan jeno..

Jeno sedang duduk tanpa baju di sisi ranjang dengan celana pendeknya, bersamaan dengan renjun yang juga duduk dipangkuannya saling berhadapan. Renjun hanya memakai bath robes yang tidak ia ganti setelah mandi tadi.

"Gue seneng lu udah seutuhnya milik gue" ucap jeno.

"Gue sayang sama lu jen" ucap renjun yang sedang mengalungkan tangannya di leher jeno.

Bibir keduanya kemudian saling berpagutan dengan lembut.

Mencium, melepaskan, memandang dan mencium lagi. Bibir mereka sedikit berisik di ruangan yang senyap ini. Tangan jeno maju mundur mengelus paha putih nan mulus milik renjun. Hingga semakin lama ciuman mereka semakin memanas, tangan jeno sudah tak bisa dikontrol lagi, ia melepaskan tali yang menghalangi tubuh indah renjun dari pandangannya.

"Hhhhh"

Jeno terkagum melihat tubuh yang sudah lama sekali tak ia sentuh. Bath robes renjun sudah turun sekitar area tangannya hingga menampakan dada dan tulang selangka yang indah. Jeno menatap renjun dan tersenyum. Ia kemudian mulai memberikan kecupan demi kecupan kecil di area itu.

"Mhhh"

Sensasi nikmat dan geli bercampur jadi satu di benak renjun. Renjun menangkup kedua pipi jeno yang otomatis menghentikan aksinya.
Seperti tak mau kalah, renjun kemudian melakukan hal yang sama pada jeno. Leher jeno sudah diraup habis oleh orang yang sekarang juga bermarga lee ini.

"Ohh rennh"

Mata renjun terpejam lembut menikmati sedotannya sendiri. Tanpa sadar, perlahan tubuh jeno mulai terbaring di ranjang. Tangan renjun berkeliaran disekitar kemaluan jeno. Tangannya mengusap ngusap lembut bagian yang sudah berubah bentuk itu. Dengan posisi renjun yang kini diatas dan mengungkung jeno, sudah jelas terpampang tubuh bugil renjun di hadapan jeno, meskipun renjun masih memakai bath robesnya, tapi hey.. talinya sudah tak terikat.

Mata renjun sudah menjadi mata orang mabuk, ia sangat menginginkan jeno. Ia rindu sekali dengan sentuhan sentuhan lembut jeno pada dirinya. Waktu itu mereka disibukan dengan tugas kuliah dan rencana pernikahan nya, hingga benar benar tak ada waktu untuk jeno bisa menyentuh dirinya lagi. Dan malam ini, renjun benar benar Takan melepaskan kekasihnya ini.

Renjun kemudian mencium bibir jeno lagi, lagi dan lagi dengan sangat nafsu dan sensual. Tangannya tak berhenti mengelus ngelus penis jeno yang sudah mengeras itu. Lidahnya bermain liar disana, renjun tak memberi kesempatan untuk jeno bisa bernafas dengan lega, bibirnya seperti ditarik magnet, menempel dan menempel lagi pada bibir tipis milik jeno.

Jeno merasakan betapa nafsu renjun sangat menggebu melalu nafasnya. Ia hanya pasrah ketika renjun dengan sangat lihainya menghabisi wajah dan leher miliknya.

"Renjun"

"Jen" potong renjun.

"Gue kangen sama lu, gue kangen sentuhan sentuhan sensual lu jen, gue udah lama gak ngerasain itu, gue pengen, gue kangen" sambungnya.

Jeno makin yakin jika nafsu renjun kini sedang di puncaknya. Beberapa detik mata mereka saling menatap, wajah renjun perlahan turun menelusuri setiap pack yang tercetak di tubuh atletis jeno, hingga ...

"Brtttt"

Renjun menurunkan celana dan dalaman yang dipakai jeno, ia melemparnya tak peduli kemana. Terpampang jelas, bagiamana besar dan kerasnya benda yang akhir akhir ini sangat renjun rindukan. Tanpa basa basi ia mulai melahap benda itu dan memainkan lidahnya sehingga jeno hanya bisa mendesah keenakan.

"Ahhh renh ohhh"

Renjun terus melahap benda itu sebisanya, ia memaju mundurkan kepalanya, lidahnya bergerak melingkar mengikuti bentuk penis jeno. Tubuh jeno menggeliat. Tak munafik ! Jeno juga sangat rindu dengan renjun, namun kali ini, kenapa dirinya semakin lihai memanjakan penis jeno ? Apakah karena nafsunya ? Ah jeno bodo amat, ia sedang keenakan sekarang. Renjun menyudahi aktivitas blow jobnya, ia membuka dan melempar bath robesnya tak peduli kemana juga.

My Pretty Boy || NOREN 🔞 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang