12

7.3K 575 19
                                    

Renjun dan jeno sudah kembali ke asrama mereka, dan kini renjun sedang memainkan ponselnya dengan setengah badan tertutup selimut dan jeno yang memeluknya dari samping.

"Tumben dari tadi diem jen, kenapa ?"

Jeno mempoutkan bibirnya

"Gue bingung ren, gue harus terima tawaran kak taeyong apa jangan ya?"

"Ya itu terserah lu lah"

"Ya makannya gue bingung, lagian kan semenjak pacaran sama lu gue udah gak pernah main futsal lagi, menurut lu gue harus terima apa jangan ?"

"Emmmm... Gue sih gak bisa kasih jawaban apa apa jen, karena itu bener bener tergantung diri lu, kan nanti kedepannya elu yang jalanin !"

"Moga aja jeno gak terima tawaran itu" - renjun

"Kalo gue terima, lu gak papa?"

"Gue kenapa napa jen" - renjun

"Y-ya gue gak papa, emangnya kenapa ??"

Bohong renjun dengan senyum palsunya.

"Kalo gitu gue terima aja ya, gak enak sama kak taeyong, nantikan gue bakal di bimbing terus sama dia kalo gue belum bisa"

Hati renjun tiba tiba merasakan perasaan sakit yang tak bisa dijelaskan dengan kata kata, ia benar benar tak bisa membayangkan akan seperti apa dirinya jika jeno semakin banyak disukai oleh kedua gender dikampusnya, yang sekarang saja renjun sudah muak dengan semua cacian dan rasa iri dari semua orang yang menyukai jeno, bagaimana dengan nanti, kemungkinan buruknya yaitu orang yang diluar kampusnya pun bahkan akan ikut menyukai jeno.

"Ren?" Jeno menyadarkan lamunannya

"Iya, sorry jen hehe"

"Jadi gimana ? Boleh gak kalo gue terima tawaran kak taeyong?"

"Kok nanya boleh apa enggak ? Lu minat gak sama hal itu ?"

"Ya gue pengen, kangen juga sih sama futsal"

"Yaudah, lu tinggal terima aja kan?"

Hati renjun berat untuk mengizinkannya, tapi renjun tak mau melarang jeno melakukan hal yang ia sukai apalagi ini hanya sekedar bermain futsal.

"Beneran boleh yah ren ?"

Mata jeno berbinar dan bibirnya tersenyum menatap renjun

"Iyaaaa jeeen, lagian apa hak gue ngelarang larang elu?"

"Ishh"

Jeno kembali cemberut

"Lu kan pacar gue, lu berhak ngelarang gue ngelakuin hal yang gak lu sukain, gue gak bakal keberatan kalo itu lu yang larang"

"Iya jenooo, lu boleh kok jadi ketua futsal seperti apa yang ka taeyong bilang, udah tuh, gitu kan mau lu ?"

"Hihi" jeno kembali nyengir

"Makasih ya sayang, mwahhh" ucap jeno sambil mencium pipi renjun.

"Aishhh" renjun agak kaget

Bagaimanapun juga renjun tak pernah setuju jika jeno harus menjadi seperti apa yang ia mau, tapi renjun tak ada pilihan lain, hal itu membuat jeno senang, dan sebisanya, renjun juga akan ikut senang, yang penting jeno tetap menjaga hati untuknya itu saja sudah cukup untuk renjun.

Mereka terdiam selama beberapa detik, hingga kemudian renjun memanggil jeno yang dari tadi memeluknya ini..

"Jen ?!"

"Iya" jawab jeno sambil melihat kearah renjun

Renjun diam melihat tatapan itu, ia kemudian memegang dagu jeno, jeno juga hanya diam menyaksikan tatapan renjun padanya, kemudian secara perlahan wajah renjun semakin mendekat dan mencium bibir jeno dengan sangat sangaaaat lembut, hingga sampai renjun menyudahi ciumannya, mata jeno masih tetap terbuka, ia tak tahu apa alasan renjun menciumnya dengan sangat lembut seperti ini, sehingga ia hanya bisa berkata....

My Pretty Boy || NOREN 🔞 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang