Jeno memandang kepergian mobil Renjun yg meninggalkan area sekolah .
Baru saja Jeno membalikkan badannya dirinya sudah berhadapan dengan Mark .
Mark menatap Jeno dengan tatapan dingin nya .
"Ada hubungan apa Lo sama haechan"
Jeno tersenyum mendengar pertanyaan yg terlontar dari mulut sang kakak .
Di tatapnya Mark dengan wajah santainya.
"Emang kenapa kak , penting banget ya sampai Lo harus tau hubungan gue sama haechan"
"Jauhin dia"
Seketika itu juga tawa Jeno meledak , dia menatap ke arah kakak nya dengan wajah tak percaya.
"Siapa lo ngelarang ngelarang gue " kini tatapan Jeno sudah berubah menjadi tajam tidak sesantai seperti sebelumnya.
Mark memajukan langkah nya kemudian menarik kerah seragam Jeno dengan kedua tangan nya .
"Haechan udah gue cap sebagai cewek gue , dan Lo ,mending jauh jauh dari dia "kata Mark kemudian melepaskan cengkraman nya Dengan kasar .
"Kalau gue nggak mau gimana "balas nya dengan wajah sinis nya .
"LO"
"EH EH EH STOP , KENAPA NIH "
Mark melepaskan tangan nya yg di pegang oleh Lucas , padahal niatnya tadi ingin menonjok wajah menyebalkan adiknya tapi tidak jadi karena ketiga teman nya ini datang menghalangi nya.
"Lo berdua kenapa sih , ingat Lo berdua itu saudara "kata Lucas yg masih berada di tengah tengah antara kedua kakak adik itu .
Mark melihat ke arah Jeno yg juga tengah menatapnya dengan senyuman meremehkan .
Tangan Mark mengepalkan kuat, remaja itu kembali maju ke arah Jeno namun dengan cepat Hendery dan jaemin menahan nya .
Sementara Jeno , dia lebih memilih untuk Pergi dari sana , remaja bertubuh kekar itu nampak tidak peduli dengan teriakan mark yg mengarah pada nya .
"LEPASIN GUE , lo semua kenapa sih pakai ngehalangin gue segala , nggak usah ikut campur bisa kan " setelah mengatakan itu Mark pergi dengan wajah marah nya , meninggalkan ketiga temannya yg kini menatap nya dengan wajah bingung .
"Kenapa sih tuh anak , sih Jeno juga ,jarang jarang loh mereka berantem kaya gini " kata jaemin yg memandangi kepergian Mark dengan motor nya meninggalkan area sekolah dengan kecepatan tinggi .
"Udahlah , nanti kita tanya kalau mereka berdua udah tenang , sekarang waktu nya lagi nggak tepat "balas Hendery .
.
.
.Tubuh haechan di gendong oleh supir keluarga nya Renjun saat mereka tiba di rumah gadis itu .
Renjun memencet bel rumah keluarga Seo ,dan tak lama kemudian pintu pun terbuka .
"astaga haechan ,kaki kamu kenapa sayang , bawa masuk haechan sekarang ,ayo cepat "
Tubuh haechan di baringkan di sofa ,gadis itu masih menangis sembari meringis kesakitan .
Ten melepaskan kaus kaki putrinya itu dengan lembut , bisa di lihatnya ada lebam warna kebiru biruan di kaki kanan haechan .
"Sayang , apa yg terjadi nak , kenapa kaki kamu bisa sampai kaya gini "Ten mengusap air mata haechan yg terus mengalir .
"Hiks hiks ,sakit ma hiks hiks "Ten tak kuasa menahan air mata nya , di ambil nya obat salep di kotak p3k lalu mengoleskan nya pada kaki putrinya .
"Renjun apa yg sebenarnya terjadi "
Renjun menatap ke arah Ten dengan pandangan sendu , tangan nya terus mengusap rambut sahabat nya itu dengan lembut .
"Haechan di bully Tante "kata Renjun dengan lirih .
"APA, siapa orangnya ,bilang sama Tante siapa orang nya , Tante pengen buat perhitungan sama dia "
Haechan memegang tangan ibunya erat sembari mengeleng gelengkan kepalanya .
"Mama hiks hiks jangan ma hiks hiks jangan "
"Tapi mama lo benar Chan ,gue bakal bantu mama Lo buat beri pelajaran sama gang nenek sihir itu "kata Renjun dengan wajah marah nya
"Nggak hiks hiks aku mohon jangan hiks hiks ,mama ,injun hiks hiks aku mohon "haechan semakin terisak di sela sela tangis nya .
"Iya sayang nggak jadi ,jangan nangis ya ,mama nggak jadi ngelakuin nya ,anak kesayangan nya mama jangan nangis lagi, mama sedih liatnya "Ten memeluk tubuh haechan dengan erat .
Renjun mengepalkan tangan nya erat , gadis itu menghembuskan nafas nya pelan mencoba meredam emosi nya saat ini .
.
.
.Hendery yg baru pulang pandangan nya seketika langsung tertuju pada haechan yg kini tengah tertidur di sofa .
Gadis manis itu hanya Mengganti seragam sekolah nya dengan baju biasa tapi rok nya di biarkan masih terpakai .
Hendery mendekat ke arah haechan yg tengah tertidur, mata nya terarah ke kaki kanan adik nya yg nampak meninggalkan lebam berwarna kebiruan.
Perlahan lahan Hendery menyentuh lebam tersebut membuat haechan meringis di sela tidur nya , dengan cepat Hendery langsung menjauhkan tangan nya .
"Kak, udah pulang" Hendery terperanjat kaget saat melihat ibunya yg datang dari arah dapur .
"Iya ma , Dery mau ganti baju dulu " Hendery segera melangkahkan kakinya menuju ke kamar nya yg ada di lantai atas .
Ten menatap kepergian anak pertama nya itu dengan senyuman tipis di bibirnya "
"Dery ,perlahan lahan kamu pasti bisa menerima adik kamu "
.
.
.Sungchan menatap bingung kedua kakak nya yg kini tengah saling melemparkan tatapan tajam satu sama lain ,padahal mereka sekeluarga tengah berada di ruang makan .
Taeyong menyenggol lengan suaminya yg ada di samping nya .
"Ehem , Abang ,kakak , kalau ada masalah bisa di selesaikan baik baik kan ,jangan seperti ini "
"Abang yg mulai dulu " kata Jeno dengan nada dingin nya .
"Lo yg mulai ya ,enak aja pakai nyalahin gue segala "balas Mark tak terima dengan kata kata Jeno .
"Oh ya , jelas jelas Lo yg duluan cari masalah sama gue ,pakai mau nonjok gue segala lagi "kata jeno tak mau kalah
"UDAH ,heh ,kok jadi pada berantem gini ,minta maaf "tegur Taeyong pada kedua putra nya .
Mark dan Jeno nampaknya tak peduli dengan perkataan Taeyong, buktinya kedua nya masih saling memberikan tatapan tajam satu sama lain .
"Mark ,Jeno ,Minta maaf mama bilang"
Jeno berdiri dari tempat nya lalu pergi begitu saja dari sana .
Taeyong memijit pelipisnya,sungguh dia bingung dengan apa yg terjadi dengan kedua putra nya .
"Abang ..
"Mark udah kenyang, Mark masuk kamar dulu "
Taeyong menghembus kan nafas nya pelan kemudian menatap ke arah suaminya yg kini tengah asyik menyantap makanan .
"Jae kamu nggak khawatir sama Mark dan Jeno , itu kedua anak kamu berantem kaya gitu dan kamu masih sempat sempat nya bersikap santai kaya gini" Taeyong menatap suaminya itu dengan pandangan tak percaya.
"Bukan nya gitu, Sayang ,untuk sekarang biarin aja mereka nyelesain masalah mereka sendiri "jaehyun mengusap rambut istrinya itu lembut kemudian kembali melanjutkan makan nya
"Tapi aku yg ngeliatnya nggak enak jae , baru kali ini loh mereka kaya gini "kata Taeyong khawatir .
Sementara sungchan ,anak itu lebih memilih diam , dia tidak mau ikut ikutan mengurusi masalah kedua kakak nya itu .
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Gonna Be Fine
Short Storyseo haechan , seorang gadis sering di bully karena kekurangan yg di miliki nya