19

1.4K 139 0
                                    

"HAECHAN ! "

Pupil Mata Jeno melebar saat melihat kondisi haechan yg terikat di kursi ,tanpa membuang waktu ,dia segeralah berlari ke cepat ke arah gadis itu .

"Mmmppphh "

Jeno melepaskan kain yg menutup mulut haechan, tangan nya kemudian terulur mengusap air mata yg ada di pipi gadis itu .

Sementara Mark , laki laki itu melepaskan tali yg mengikat haechan.

"Siapa yg udah ngelakuin ini sama Lo " Jeno menangkup pipi haechan dengan kedua tangan nya , menatap manik beruang itu dengan tatapan serius .

"Siapa haechan , haechan jawab ! "

"Hiks "

bukan nya menjawab, gadis itu menangis semakin keras , dengan cepat Jeno membawa haechan ke dalam pelukan nya .

Tangan nya mengusap Surai coklat  haechan dengan lembut , mulut nya terus membisikkan kata kata penenang pada gadis itu .

Mark yg dari tadi melihat hal itu ,hanya bisa diam , dia lebih memilih mengalihkan pandangannya ke arah lain .

"Apa gue nyerah aja sekarang " batin Mark , sembari menghembuskan nafas nya kasar .

Tatapan mata nya tak sengaja melihat sesuatu ke arah bawah kursi , tempat haechan sebelum nya terikat.

Tangan nya meraih gelang dengan berbandul kan bunga tulip , mata Mark menatap tajam ke arah gelang yg tengah di pegang nya itu .

Mark tau siapa pemilik dari gelang ini , dia berjanji akan membalas orang itu , karena telah berani mengusik haechan .

.
.
.

















Hendery memasuki rumah dengan bersiul siul , wajah nya terlihat senang , bahkan remaja itu tak menyadari kalau ada mata yg kini menatap nya dengan wajah bingung .

"Kak "

Hendery terjangkit kaget ,dia mengelus dada nya , sementara Ten , ibunya yg tadi memanggil nya nampak tertawa sembari menggeleng-gelengkan kepala nya .

"Mama , kirain siapa ,ngagetin aja " remaja laki laki itu kemudian mengambil duduk di samping sang ibu .

"Padahal mama manggil nya biasa aja, tapi tunggu dulu , seperti nya putra mama ini lagi senang , ceritakan ,ada apa  " Ten menutup majalah yg tadi di baca nya , kemudian menatap ke arah putra nya itu dengan senyuman manis nya .

"Bu..bukan apa apa kok ma , perasaan mama aja kali "Hendery menggaruk tengkuk nya yg tidak gatal .

"Yakin " Ten menatap penuh selidik ke arah putra nya tersebut .

"Se.. sebenarnya ,ayah nya dejun mengundang Dery untuk makan bersama di rumah nya ,malam ini  "jawan Hendery dengan malu malu.

"Apa ! , serius , bagaimana bisa! " Kata Ten dengan wajah tak percaya .

Untuk urusan Hendery, dia dan Johnny sudah tau putra mereka sudah memiliki pacar , dan mereka sama sekali tidak masalah dengan hal itu ,apalagi saat Hendery bilang kalau dia sangat ingin serius dengan xiaojun .

Hendery juga sudah beberapa kali membawa gadis itu datang ke rumah ini , untuk di perkenalkan nya kepada keluarga nya .

Di saat keluarga seo merestui kedua nya ,lain hal nya dengan keluarga dari pihak xiaojun , sebenarnya ibu dari gadis itu setuju saja ,tapi masalah nya adalah ayah nya .

Sudah beberapa kali Hendery menerima tonjokan di wajah nya, saat datang ke rumah xiaojun , tapi hal itu sama sekali tidak membuat remaja itu jera , dia sudah bertekad pada diri nya sendiri ,dia akan melunakkan hati ayah dari gadis itu agar bisa mendapatkan restu nya , walaupun dia harus di hajar berkali kali .

"Dery juga tidak tau ma , mungkin ini sinyal dari ayah nya dejun , kalau dia sudah  merestui hubungan kami berdua , ternyata  perjuangan Dery selama ini tidak sia sia "
Hendery menatap ke arah ibu kemudian memeluk wanita itu dengan erat .

"Mama senang mendengar nya ,  Eh tunggu dulu "

"Kenapa ma "

"Adik kamu ,dia masih belum pulang sampai sekarang" raut wajah nya seketika menjadi tidak tenang .

"Mama ,dery yakin , kalau adik itu sekarang pasti lagi sama dua pangeran nya, jadi mama nggak perlu khawatir " Hendery semakin memeluk tubuh ibunya dengan erat , biasanya dia enggan melakukan hal itu karena ada ayah dan juga adik nya, tapi mumpung sekarang kedua nya sedang tidak ada ,jadi dia bisa bermanja manja seperti ini .

"Dua pangeran ya , menurut kamu di antara mereka berdua, siapa yg paling cocok sama adik kamu"

"Kalau masalah itu ,kaya nya harus adik sendiri yg nentuin , sama Mark atau Jeno , Dery nggak masalah sama sekali , karena dua dua nya kan teman nya Dery "jelas Dery

"Tapi entah kenapa mama lebih suka sama Jeno "

Hendery mendongak menatap ke arah ibunya .

"Jeno"

"Iya Jeno , karena saat melihat dia , penampilan nya itu sama persis kaya mama ketemu papa kamu waktu sekolah dulu " Hendery hanya bisa tersenyum tipis saat melihat wajah ibunya yg seketika memerah , seperti nya sekarang ini wanita itu tengah teringat akan masa lalu indah nya .



TBC

Gonna Be FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang