12

2K 175 2
                                    

Ting nong

Ceklek

"Renjun"

"Halo Tante Ten"

Ten memeluk tubuh mungil Renjun erat ,lalu matanya tak sengaja melihat dua orang remaja laki laki yg ada di belakang gadis itu .

"Oh iya Tante ,ini Jeno sama ini  jaemin , kita kesini pengen jenguk haechan "

Ya ,hari ini gadis manis itu tidak masuk ke sekolah di karenakan tidak enak badan , di tambah dengan kejadian dia hampir di lecehkan itu masih berdampak pada nya .

"Silahkan masuk " Ten mempersilahkan ketiga remaja itu masuk ke dalam .

Ceklek

"Haechan sayang ,coba lihat siapa yg datang "

Perlahan lahan mata gadis itu terbuka , hal pertama yg di lihat nya adalah Renjun yg tengah tersenyum hangat pada nya .

"Injun, kenapa nggak bilang mau kesini"

"Biar kejutan ,oh iya Tante ,ini "Renjun menyerahkan parsel yg berisi penuh dengan berbagai macam buah buahan .

"Kalian ini , seharusnya tidak udah repot-repot seperti ini , datang jenguk haechan ,Tante aja udah senang"

"Nggak pp tante , kita juga nggak ngerasa repot kok , benar kan  Jeno ,jaemin " Renjun menoleh ke arah dua orang laki laki berdiri tak jauh darinya

Mata haechan langsung bertubrukan dengan mata tajam Jeno , gadis itu buru buru menutup dirinya dengan selimut .

Ten yg melihat hal tersebut hanya bisa terkekeh geli .

Putrinya itu kalau sedang malu pasti bertingkah seperti itu.

"Tante ambilin minum dulu ya  , kalian ngobrol aja sama haechan nya  " Ten kemudian meninggalkan kamar tersebut.

.
.
.








"Akh ,injun sakit " Ringis haechan saat Renjun mencubit tangan nya cukup keras .

Bukan tanpa alasan Renjun mencubit sahabat nya itu , dia sudah mendengar penjelasan dari haechan sendiri soal kejadian yg menimpa nya malam itu .

Renjun yg gemes tentu saja tanpa segan segan langsung mencubit tangan gadis itu , lagipula dirinya sudah menawarkan haechan agar dia pulang bersama nya malam itu ,tapi gadis itu tetap saja menolak nya ,dan sekarang lihat apa yg di dapat nya ,dasar keras kepala .

"Kan gue udah bilang sama Lo ,pulang sama gue , masih aja keras kepala, pakai acara bohong segala lagi "

"Iya maaf , aku cuma nggak mau ngerepotin siapapun "haechan memilih baju nya dengan wajah tertunduk .

Sungguh wajah Renjun saat ini menurutnya sangat menyeramkan.

"Chan , Lo itu nggak pernah ngerepotin gue , jadi Lo jangan ngerasa kaya gitu , kita teman kan "Renjun mengelus pundak haechan lembut .

Haechan mengangukkan kepala nya , tangan nya mengusap air mata yg mengalir di pipi nya.

"Aduh ,dasar cengeng , sini peluk dulu " Renjun membawa haechan ke dalam pelukannya sembari mengelus rambut gadis itu .

"Jangan nangis Chan ,ngerasa jadi orang jahat gue kalau Lo nangis kaya gini "

"Hiks ,abis injun seram " Renjun membelalakkan mata nya mendegar perkataan haechan.

Ingin rasa nya Renjun menjitak kepala gadis itu tapi dia tidak tega dengan makhluk menggemaskan yg berstatus sebagai sahabat nya ini.

Jaemin menahan Mati Matian  tawa nya mendengar kata kata yg keluar dari mulut gadis polos itu .

Oh ayolah ,jaemin masih sayang
Nyawa ,bisa gawat kalau Renjun marah pada nya .

Sementara Jeno ,dari tadi laki laki itu hanya memandang  haechan dengan wajah datar nya .

.
.
.

"Oh iya , injun tau masalah ini dari siapa "tanya haechan

"Dari jaemin , kata nya kak Mark yg kasih tau ke dia , lagipula yg nolongin Lo waktu itu kak Mark kan Chan "

"Iya " haechan berjanji pada dirinya sendiri kalau dia bisa masuk sekolah nanti ,dia akan segera mungkin menemui Mark dan mengucapkan terima kasih pada kakak kelas nya itu karena sudah menolong nya .

Padahal dia ingin meminta tolong pada Jeno tapi sepertinya tidak mungkin , karena bisa haechan lihat kakak beradik itu masih dalam masa perang dingin mereka .

"Renjun ke luar sebentar yuk "ajak jaemin

"Ngapain sih ,gue masih mau ngobrol sama haechan"tolak nya

"Nanti juga bisa ,ayo ,tadi kata tante Ten di belakang rumah ada taman kecil "

"Gue Nggak mau jaemin "

"Udah ayok , haechan gue bawa Renjun nya dulu ya , Jen Lo tunggu di sini aja ya " jaemin menarik tangan Renjun membawa gadis itu pergi dari sana .

Meninggalkan haechan dan Jeno yg terlihat canggung di kamar tersebut.

.
.
.
























Jeno berjalan mendekat ke arah tempat tidur haechan lalu duduk di sisi samping kasur gadis itu .

Haechan semakin  menundukkan kepala nya saat Jeno menatap nya dengan pandangan tak biasa ,entahlah haechan juga tak bisa menjelaskan bagaimana tatapan dari mata laki laki itu sekarang.

Jeno mengangkat dagu haechan  dengan tangan nya ,kini mata mereka kembali bertemu .

"Kenapa Lo nggak nelpon gue aja malam itu Chan" 

"Ka..kamu kan waktu itu nggak masuk sekolah , aku cuma nggak mau ngerepotin kamu aja "balas haechan dengan gugup .

Jantung nya berdegup semakin kencang kala Jeno tiba tiba memeluk nya dengan erat ,tanpa di sadari haechan juga melingkarkan tangan nya membalas pelukan dari laki laki itu .

"Gue khawatir banget sama Lo , jadi tolong mulai sekarang ,di jemput ataupun di antar ke sekolah Lo harus sama gue , gue nggak mau kejadian kaya gini terulang lagi "

kata kata itu begitu saja keluar dari mulut Jeno , kata kata yg haechan dengar begitu lembut dan juga tulus .

Perlahan lahan air mata nya kembali menetes , baru saja haechan ingin menghapus nya Jeno sudah lebih dulu melepaskan pelukannya lalu mengusap air mata haechan dengan tangan nya .

Di balik penampilan jeno yg bisa di katakan berandalan ,  Haechan baru tau kalau Jeno memiliki sikap yg  lembut seperti ini .

.
.
.













Renjun menatap bunga bunga matahari yg ada di depan nya dengan mata berbinar .

Sementara jaemin duduk di bawah pohon sembari melihat hal tersebut dengan senyuman nya .

Tak lama dia melihat Renjun datang lalu duduk di samping nya dengan tangan nya yg memegang satu tangkai bunga matahari.

"Renjun sayang ,emang boleh di petik bunga nya  "tanya jaemin dengan panik

"Boleh kok, lagian tadi gue udah minta izin sama Tante Ten , lagipula haechan pasti juga nggak masalah gue minta bunga nya , dan lo , stop panggil gue sayang , karena gue bukan pacar ataupun kekasih Lo " jawab Renjun Dengan ketus di tambah dengan tatapan tajam nya melihat ke arah laki laki bermarga na itu  .

Bukannya takut ,jaemin malah tertawa, hal itu tentu saja membuat Renjun kesal .

"Kalau gitu sekarang Lo mau nggak jadi pacar gue ,biar bisa di panggil sayang "jaemin menaik turunkan alisnya mengoda Renjun

"Dasar gila "

"EH SAYANG MAU KEMANA, TUNGGU  "

Jaemin berlari mengejar renjun yg pergi dari sana sembari menghentak hentakkan kaki nya dengan kesal .

Tbc

Gonna Be FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang