20

1.6K 147 3
                                    

Jeno menyelimuti tubuh haechan dengan jaket milik nya , gadis itu masih gemetaran karena kejadian yg menimpa nya .

Ketiga nya kini berada di sebuah mobil , dengan Mark yg menyetir nya , sementara Jeno menemani haechan di kursi belakang.

Mobil hitam itu bukan milik Mark ataupun Jeno , tapi meminjam dari milik salah satu sahabat mereka , yaitu jaemin .

Sementara motor mereka ,saat ini di pakai oleh jaemin dan Lucas .

Mark sesekali melirik ke arah belakang melalui kaca spion , perasaan nya sungguh tidak nyaman saat melihat haechan yg kini tengah tertidur,dengan bersandarkan di bahu Jeno.

Mark menghela nafas nya panjang , 'apakah dia harus menyerah sekarang', itulah yg terus ada di pikiran nya saat ini .

Lagipula kalau di lihat lihat , haechan memang terlihat lebih nyaman saat berada bersama dengan adik nya itu ,kalau di bandingkan diri nya .

"Kak Mark "

Mark sedikit kaget saat suara Jeno memanggil nama nya .

"Hmm "

"Lo pasti udah tau ,siapa yg udah bikin haechan terkurung dalam gudang itu kan "

"Hahhh , iya gue tau orang nya siapa , tapi masalah itu biar gue urus sendiri"

"Tapi kak ..

"Tugas Lo cukup jagain haechan , agar kejadian ini nggak terulang lagi " potong Mark sebelum Jeno menyelesaikan kata kata nya .

Jeno hanya bisa diam setelah mendengar perkataan Mark , remaja itu menyergitkan kening nya bingung , entah ini perasaan nya benar atau tidak , kakak nya sekarang ini terlihat sedikit aneh .

.
.
.








Renjun menatap malas laki laki yg berdiri di depan nya saat ini , kalau tau siapa yg datang gadis itu sudah pasti tidak akan mau membuka pintu rumah nya .

"Hai Cantik nya ,aa jaemin "

Jaemin menyisir rambut nya ke belakang dengan tangan nya , Renjun yg melihat hal itu memutar bola mata nya malas .

"Dasar laki laki aneh ,masih sempat sempat nya tebar pesona "batin Renjun .

"Mau Ngapain Lo kesini "kata Renjun dengan nada ketus .

"Ya buat ketemu sama si cantik ini lah , sama siapa lagi "

Renjun menepis tangan jaemin yg mencolek dagu nya sembari memberikan tatapan tajam nya pada remaja itu , bukan nya takut jaemin malah semakin tersenyum, dan itu membuat Renjun bergidik ngeri saat melihat nya .

"Injun ,siap...eh jaemin "

Jaemin tersenyum kemudian sedikit membungkukkan badan nya untuk  memberikan hormat , pada wanita paruh baya yg kini sudah berada di samping Renjun .

"Selamat Siang Tante winwin, gimana kabar nya  "

"Tante baik , oh iya kebetulan Tante baru aja selesai masak , kita makan sama sama ya "ajak winwin .

"Boleh Tante "  kata jaemin antusias, sementara Renjun menatap ke arah ibu nya dengan wajah memelas .

"Sangat boleh , ayo masuk "

"Tapi Tante ...

"Ah Tante paham apa maksud mu , sekarang ini suami Tante tidak ada di rumah ,orang nya sedang di kantor , jadi ayo ,kau tidak perlu takut  " winwin kemudian menarik tangan jaemin dan membawa nya masuk ke dalam rumah .

Renjun menghela nafas nya dengan kasar ,dia menghentak hentakkan kaki nya dengan kesal, ibu nya ini kenapa baik sekali dengan jaemin .

padahal tadi Renjun sudah mau memukuli tubuh jaemin dengan sendal milik nya sampai remaja itu pergi dari sini ,tapi tidak jadi karena kedatangan dari ibu nya .

gadis itu kemudian menutup pintu rumah nya dengan sedikit kencang ,hingga terdengar suara teguran dari ibunya dari arah ruang makan.




.
.
.
















Jeno membaringkan tubuh haechan ke atas kasur dengan hati hati , agar gadis itu tidak terbangun .

Di tatap nya lekat wajah haechan ,masih terlihat jelas jejek air mata di pipi gadis itu .

"Tidur yg nyenyak ,manis " Jeno mengecup kening haechan sebelum keluar dari kamar tersebut.

Sesampainya di ruang tamu Jeno mendudukkan diri nya di samping Mark , sementara Hendery menatap kedua nya dengan tatapan tajam .

"Apa yg udah terjadi sama adik gue " kata nya wajah marah .

"Dery tenang , Mark , bisa kau jelaskan bagaimana haechan bisa seperti itu "

"Gimana kejadian nya saya juga nggak tau tante , tapi saya sama Jeno , nemuin haechan di sekap di gudang belakang sekolah "

"APA ! "

"Dery , tenang , Mark belum selesai bicara "

Hendery mengembuskan nafas nya kasar , sementara Ten mengelus punggung putra nya itu agar tenang .

"Saya janji sama Tante ,saya akan cari orang yg udah bikin putri Tante kaya gini , dan dia harus dapat pelajaran yg setimpal dengan apa yg udah dia lakuin , kalau begitu saya permisi pulang Tante "

"WOY MARK ! ,KASIH TAU GUE SIAPA ORANG NYA ! , JANGAN PIKIR GUE BODOH YA ! ,LO PASTI TAU KAN ! ,MARK ! " Hendery terus berteriak pada Mark yg kini sudah keluar dari rumah nya , dia ingin mengejar sahabat nya itu ,tapi ibunya lebih dulu memegang tangan nya untuk menghalangi nya .

"Tante Ten , saya juga permisi "pamit Jeno dengan sopan

"Iya Jeno , hati hati ya " Jeno mengangguk kemudian segera pergi dari sana , menyusul kakak nya ,Mark .

TBC




Gonna Be FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang