11

1.9K 166 2
                                    

Haechan sudah sadar dari pingsan nya , tapi nampak nya kejadian itu masih membuat gadis itu syok .

Bahkan dari tadi haechan terus menerus menempel pada ibunya dengan memeluk tubuh ten erat di kamarnya ,tidak ingin di tinggalkan sendiri .

Sementara Johnny berada di lantai  atas untuk berbicara empat mata dengan anak pertama nya  ,Hendery .

"Ma "panggil haechan dengan nada lirih

"Iya, butuh sesuatu sayang ,biar mama ambilin "

"Mau papa "rengek nya .

Ten hanya terkekeh geli melihat nya , putri nya ini memang sangat lengket dan manja pada Johnny, suaminya , dasar anak papa .

"Nanti ya , papa nya lagi di  lantai atas  ,sebentar lagi juga kesini " kata Ten yg di balas anggukan lemah gadis itu .

Tak lama setelah itu pintu kamar haechan terbuka menampakkan Johnny yg sudah siap dengan baju tidur nya .

"Nah sekarang kan papa nya udah ada di sini , jadi nggak pp ya mama tinggal sebentar "

"Mama mau kemana"tanya haechan dengan wajah polos nya .

"Mau ganti baju juga kaya papa ,masa mama pakai dress tidur nya "

Ten mencium kening putrinya itu dengan sayang lalu keluar kamar tersebut.

Setelah kepergian Ten ,Haechan beralih memeluk Johnny . menyembunyikan wajah nya di dada bidang sang ayah .

Sementara Johnny mengelus rambut panjang haechan dengan lembut , dan tak lama setelah itu terdengar dengkuran halus , putri kesayangan sudah tertidur di pelukan nya .

Johnny membaringkan tubuh haechan dengan perlahan agar tidur putrinya itu tidak terganggu.

"Mimpi indah beruang kesayangan nya papa "Johnny mencium kening haechan dengan lembut .

.
.
.









"Mau kemana Lo "

Jeno menatap Mark yg tengah duduk di sofa dengan wajah datar nya .

"Bukan urusan Lo "katanya dengan dingin .

"Lo mau ke rumah haechan kan "

Langkah Jeno terhenti setelah mendengar Mark mengucapkan kata kata itu .

"Kenapa , gue cuma mau ngasih buku catatan matematika sama dia "

"Gue saranin sebaiknya jangan "

"Siapa Lo ngatur ngatur gue "ucap Jeno dengan nada marah

"Ck , terserah Lo mau ngikutin kata kata gue apa nggak ,tapi yg jelas , haechan tadi itu baru aja ...

Mark menghentikan ucapannya kemudian memalingkan wajah nya ke arah lain ,tidak ingin membuat kontak mata dengan sang adik  , sementara Jeno menyergitkan kening nya menatap ke arah kakak nya itu .

Jeno melangkah cepat ke arah Mark lalu memegang pundak Mark dengan kasar .

"apa ,apa yg terjadi sama haechan"

Mark menghela nafas nya panjang tanpa menjawab pertanyaan dari sang adik .

Jeno yg tidak di beri jawaban oleh mark atas pertanyaan nya  menjadi semakin geram .

"Jawab gue kak ,chanie kenapa " tanya nya dengan nafas memburu .

"Dia hampir di lecehkan dua pria mabuk di halte  "ucap Mark dengan pelan .

Wajah Jeno sudah memerah pertanda marah ,kedua tangan nya mengepal kuat .

"KURANG AJAR"

Prankk

Jeno melempar vas bunga kecil yg ada di dekat nya lalu melemparnya ke sembarang arah .

Mark langsung menarik tangan Jeno begitu laki laki itu berniat keluar dari rumah .

"Jeno , JENO TENANG DULU "

"GUE PERLU KASIH PELAJARAN SAMA DUA ORANG ITU " teriak Jeno dengan keras .

Mark semakin mengeratkan cengkraman nya pada Jeno menahan adiknya itu dengan tenaga nya .

Terdengar langkah kaki menuruni tangga ,Mark bisa menghela nafas nya sedikit lega saat melihat kedua orang tuanya bersama dengan sungchan datang kesana.

"JENO ,JENO TENANG " jaehyun membantu Mark menahan tubuh Jeno yg memberontak .

Jeno jarang marah ,tapi kalau sudah marah anak itu tidak akan bisa mengendalikan kemarahan nya .

Melihat suami dan putra nya kewalahan menenangkan Jeno , Taeyong buru buru mendekat kemudian memeluk tubuh putra keduanya itu dengan erat sembari membisikkan kata kata penenang.

"Jeno sayang ,sudah ya , tenang , semuanya akan baik baik saja ,tenang ,tenang ya sayang "Taeyong mengelus elus pundak putra kedua nya itu dengan lembut dan penuh kasih sayang .

Jeno yg tadinya memberontak perlahan lahan menjadi diam saat mendengar kata kata penenang ibunya  .

Jaehyun ,Mark dan sungchan dapat  menghembus kan nafas mereka lega karena Jeno sudah bisa di tenangkan .

"Jeno ,kamu harus istirahat sekarang, ayo mami antar ke kamar ya " Taeyong memegang lengan kekar Jeno , untuk mengantarkan nya ke kamar  .

.
.
.











Hendery membuka pintu kamar haechan dengan perlahan lahan , hal pertama yg di lihatnya adalah adiknya yg tidur berada di tengah tengah Johnny dan Ten .

Seperti nya gadis itu sama sekali tidak bisa di tinggalkan barang sedikitpun karena peristiwa yg menimpanya beberapa saat yg lalu , sehingga kedua orang tuanya memutuskan untuk tidur bersama nya seperti sekarang ini .

Bisa Hendery lihat ibunya ,Ten , memeluk tubuh haechan dengan erat .

"Ck ,dasar  gadis manja " perlahan lahan senyuman tipis terbit di bibir nya .

Hendery menghapus cepat air mata nya cepat yg mengalir di pipi nya , entah kenapa dia merasakan perasaan tidak biasa saat melihat hal tersebut.

" Dery ,Papa tidak akan menegur mu lagi kali ini , terserah kau mau bertingkah seperti apa ,kalau kau juga tidak mau mengantar atau menjemput adik mu ke sekolah juga tidak apa , masih tidak mau menganggap dia sebagai adik mu ,ok itu hak mu, tapi cuma satu hal papa minta dari kamu der ,jangan sakiti adikmu dengan kata kata kasar mu itu, papa tidak ingin melihat dia sedih apalagi sampai menangis "

Kata kata sang ayah , Johnny ,terus menganggu pikiran nya sehingga membuat nya susah tidur .

"Apa yg harus gue lakuin , gue udah coba nerima tapi nggak bisa "

Hendery menghela nafas panjang , remaja itu menutup kembali pintu itu pelan pelan agar tidak membangunkan haechan dan juga mama papa nya yg sedang tidur nyenyak.

.
.
.

Kini di ruang keluarga hanya tertinggal jaehyun dan dua putra nya ,Mark dan sungchan .

"Bang Mark  ,Sebenarnya ada apa sih,kenapa kak Jeno jadi lepas kendali gitu , untung aja mami bisa nenangin "tanya sungchan dengan wajah penasaran nya .

"Ada lah, Lo anak kecil nggak perlu tau masalah orang dewasa "jawab Mark dengan wajah santai nya .

"Umur gue cuma terpaut dua tahun sama Lo ya bang , enak aja bilang gue anak kecil " ucap sungchan tak terima

"Hahhh , Mark , sungchan, sebaiknya kalian berdua pergi tidur juga sekarang ,sudah tengah malam, besok kalian harus sekolah kan "kata jaehyun menengahi

"Tapi dad ,sungchan mau dengar dulu dari Abang Mark kenapa kak Jeno jadi lepas kendali gitu"

"Daddy benar , kalau gitu Mark pergi tidur dulu "

"bang Mark jangan pergi dulu  ,jelasin dulu , WOY"

"Adik udah ,sana tidur ,udah tengah malam "

Sungchan menghela nafas pasrah sebelum beranjak dari sana meninggalkan jaehyun yg kini duduk  sendirian di ruang tamu .

Tbc

Gonna Be FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang