Only Sad Ending
Chapter 6•
Budayakan Vote dulu sebelum baca
(◍•ᴗ•◍)•
Time : 2017, December 24th,
Festival Malam Seribu Iblis.Place : Kyoto.
"Oh, jadi kamu disini, Nona Kutukan?" tanya Kamo kepada Yuri yang asik makan permen stik sementara Akuma yang bunuhin para kutukan.
Untung aja cuma tingkat 4 dan 3, jadi aman. Sekalian ngasi dinner buat dia.
"Ya, benar. Maaf kalau beban." Yuri mengumpulkan energi kutukan secara tiba tiba, lsku mrnembakkanya ke kutukan tingkat 1 di belakang Kamo.
"..."
"Kau menyebut dirimu beban, padahal penyihir tingkat khusus. Mau pamer, hah?" tanya Mai tidak terima. Yuri mengedikkan bahu asal. "Dimata keluarga Zen'in, kan saya cuma beban. Aib keluarga. Ya, saya tidak protes. Tapi malu maluin aja mereka."
Beberapa saat kemudian, Akuma datang mendekati mereka dengan mulut penuh darah dari para kutukan. "Yuri~... Aku kenyang... Arigato~."
"Sama sama, Akuma-kun."
Sementara murid tokyo lain menatap Yuri dengan pandangan beragam. Tentunya Mai menatap iri dan kesal, pikirnya ada orang selain Maki yang mau berjuang keras.
"Ck, terserahmu."
Tak lama kemudian, muncul beberapa kutukan ke arah Kamo. Ia dengan gesit mengambil 3 anak panah dan menyerangnya. Disusul Miwa yang menyerang dengan Domain Sederhana miliknya. Miwa yang tengaj memasukkan pedang ke sarungnya dikejutkan dengan serangan mendadak sekelompok kutukan, tapi dengan cepat Mechamaru menghabisinya.
"Jangan lengah, Miwa!" Mechamaru bilang begitu, tapi tak sadar ada kutukan yang mendekatinya pula. Mai otomatis membasmi mereka dengan pistolnya. "Kamu juga begitu!"
"Semuanya, tetap waspada!" Seru Kamo kepada rekan rekannya.
"Kamo-kun, ada 7 kutukan dari arah pukul 2." suara Momo terdengar dari earphone.
"Baik, Todo dimana?" tanya Kamo lagi. Momo yang ada di seberang mendengar dentuman kencang dari sebuah arah.
"Oh, segera kau akan tau."
Tak lama kemudian, Todo melompat dari atap gedung dan tersenyum lebar.
"Darimana saja kau selama ini, Todo--?!"
Ucapan Kamo terhenti ketika seekor kutukan muncul. Pakaiannya ala ala peajurit era kerajaan jepang kuno. Tapi bedanya, pupil matanya ada 3. Todo tanpa pikir panjang, menghadang monster itu.
"Todo! Jangan nekat, ada Yuri-sensei disini!"
Todo menoleh ke arah Yuri yang tengah mengemut permen stik rasa anggur. "Yakin?"
"Baiklah, Silahkan noma cantik." ucap Todo lalu mengedipkan sebelah mata.
Sementara di belakang, Mechamaru dan Miwa memasang heran. Kamo dan Mai tentu menatapnya jijik. Merasa sedikit tersanjung, Yuri maju dengan sombong.
"Thankyou, Todo-kun." Yuri mengibaskan sedikit rambut di sebelah kanan dengan sombong lalu maju. Ia menyatukan kedua tangannya membentuk setengah lingkaran.
(Gerakannya kaya tekhnik jutsunya Ino Yamanaka)
"Jigoku no Himei." • Jeritan Neraka
Dari tanah, muncul simbol bintang didalam lingkaran bercahaya warna merah. Dari pinggiran lingkaran itupun muncul palang palang besi dengan kaca di antaranya membentuk kubah setengah lingkaran. Kaca berbentuk segitiga abstrak itu menyatu mengikuti bentuk palang palang besi dan mengurung keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Sad Ending • JJK Fanfiction
Fanfic"Cinta adalah kutukan paling sulit diakhiri, dan bodohnya aku melakukan hal itu." - Gojo Satoru "Menyukaiku bukanlah kesalahan, Satoru. Tapi dunia saja yang salah memandang kita." - Zen'in Yuri "Apa ini harus diakhiri? Mengapa?" "Karena aku tau. Mes...