Only Sad Ending
Chapter 14•
Budayakan Vote dulu sebelum baca
(◍•ᴗ•◍)•
Nobara dan Megumi kini menanti kedatangan Yuri di halaman depan. Mereka diminta untuk menjalankan misi dadakan di daerah Shibuya, tepatnya di sebuah gedung kosong.
"Maaf telat. Aku kehilangan sepatu kebangaanku."
Nobara menatap Yuri intens lalu berhenti ke alas kaki yang dikenakan gurunya itu. Dia akhirnya mengenakan sandal jepit polos berwarna hitam yang dia temukan di laci sepatu.
"Apa kau tidak membeli sepatu baru saja? Sendal itu kelihatan tidak nyaman." tanya Megumi. Yuri mengedikkan bahunya asal. "Kalau nggak nyaman, buang aja. Ngerjain misinya nyeker." jawab Yuri enteng.
Ia segera membuat lingkaran yang mengitari keduanya dan berteport ke tempat tujuan mereka. Tak butuh waktu lama, mereka tiba di gedung yang dimaksudkan Yuri sebelumnya. Aura kutukan terasa sangat berat dan pekat didalam sana.
"Aura ini berat sekali..." ucap Nobara pelan. Tubuhnya sedikit gemetaran karena tekanan dari aura tersebut.
"Ck, lagi lagi laporan salah. Dasar Mado sialan. Ini aura kutukan tingkat semi-khusus. Aku saja yang membersihkan. Tunggu aku disini." Yuri melepas sandalnya dan segera masuk ke dalam tanpa mensummon Akuma.
Dia ingin bertarung dengan kekuatannya sendiri.
"Yuri-sensei akan baik baik saja kan?" tanya Nobara kepada Megumi. Dia belum mengenal jauh gurunya yang satu itu. Megumi malah membalasnya dengan helaan nafas lalu duduk di tumpukan box kayu dibelakangnya.
"Harusnya yang kau khawatirkan adalah kematian mengenaskan si kutukan."
• • •
Baru masuk beberapa langkah, Yuri sudah menginjak ke perluasan wilayah si kutukan. Dimana dia berada di dalam hutan lebat dan sedikit gelap. Tanpa peduli, Yuri masuk semakin dalam ke perluasan wilayah itu untuk menemukan pelaku pencipta tempat ini.
"Ketemu kau."
Di hadapannya, terlihat seekor kutukan berbentuk seperti...
...
Ini mah kutukan tingkat tinggi...
"Tamamo-no-mae? Ralat, KITSUNE?!" Jerit Yuri syok melihat makhluk mistis kepercayaan orang orang jepang.
Sosok wanita cantik dengan sembilan ekor dibelakangnya. Ia mengenakan kimono merag, rambut pirang pucatnya digerai bebas dan sepasang bulu burung menghiasi kepalanya, atau tepatnya sampai menutup kedua matanya. Sosok yang sibuk bermain seruling itu menyadari keberadaan Yuri pun siaga.
"Bagaimana kamu bisa masuk kesini?" tanya kutukan itu menatap Yuri kaget pula.
"Ya saya ditugaskan kesini buat memurnikan anda!"
"... Tolong pergilah. Aku tidak mau membunuh... Manusia lagi."
Tiba tiba saja, bau amis menyambut indra penciuman Yuri. Ia menoleh ke sisi kanan kutukan itu, dan betapa terkejutnya ia ada segelintit mayat yang tertumpuk. Beberapa dari mereka adalah penyihir jujutsu, beberapa pula hanya orang biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Sad Ending • JJK Fanfiction
Fiksi Penggemar"Cinta adalah kutukan paling sulit diakhiri, dan bodohnya aku melakukan hal itu." - Gojo Satoru "Menyukaiku bukanlah kesalahan, Satoru. Tapi dunia saja yang salah memandang kita." - Zen'in Yuri "Apa ini harus diakhiri? Mengapa?" "Karena aku tau. Mes...