〖Only Sad Ending ✡ 21〗

137 21 7
                                    

Only Sad Ending
Chapter 21

Budayakan Vote dulu sebelum baca
(◍•ᴗ•◍)

Megumi menatap kutukan itu dengan teliti. Bentukannya sama persis, auranya mirip, meski sedikit lebih kuat. Ia yakin kutukan itu sudah meningkat semenjak bulan Juni lalu.

Ditengah pemikirannya, kutukan itu menyerang Megumi dampai pedangnya patah. Kecepatannya bukan main, membuat Megumi memerlukan bantuan shikigaminya untuk menjauh.

Meski itu percuma...

Buagh!
Brak!!

"Baiklah, aku menang lagi~" ucap Gojo lalu mengibaskan tangan kirinya, menatao Megumi yang baru saja dia buat terpental dan jatuh. "Tumben, kau memintaku mengajarimu langsung. Apa kau tak sabar ingin sehebat Yuji?"

"Yah, namanya perlu bantuan, jadi tak bisa pilih pilih." jawab Megumi asal.

Gojo menghela nafas. "Sampai segitunya kau tak ingin bergantung padaku?"

"Oh, kau sebenarnya berpotensi berkembang sepesat Yuji. Masalahnya hanya di pola pikirmu, saja. Kau tak tau cara bersungguh-sungguh kan?"

"Hah?! Maksudnya aku belum bersungguh-sungguh?"

"Bukannya 'Belum', tapi kamu itu tidak bisa. Contohnya saat pertandingan bisbol tempo hari. Kenapa sengaja melakukan Bunt?"

Sekilas memori tentang Megumi yang melakukan pukulan Bunt. Dia membiarkan dirinya keluar agar Nobara mampu ke pos selanjutnya.

"Bukannya berkoordinasi dengan penyihir jujutsu itu penting?" tanya Megumi polos.

"Ya benar. Tapi tak peduli sebanyak apa rekanmu, saat mati kau sendirian." Gojo kini berjongkok dihadapan murid tsunderenya itu. "Kau tak bisa membayangkan dirimu sendiri versi masa depan yang lebih kuat."

"Dan skenario terburuk, kau percaya bila mempertaruhkan nyawa akan menghasilkan kemenangan. Dilevel itu, melewai Nanami pun kau tak akan mampu."

Megumi tersadar dengan perkataan gururnya itu. "Sangat ingin menang dan rela mati asal menang, adalah dua hal yang sangat berbeda loh, Megumi." Gojo menjentikkan jarinya tepat mengenai dahi Megumi.

"Jadilah sosok yang lebih serakah."

Megumi tersadar dari pingsannya, dan membuka mata. Kepalanya terasa sangat sakit karena benturan kuat antara tubuhnya dengan dinding batu. Dindingnya saja sampai ternodai darah dari dahinya. Ia berusaha mencerna kondisinya sekarang untuk menyerang balik.

Berterimakasih kepada mimpi singkat itu.

Dia tersadar akan suatu hal dan ucapan Sukuna.

"Sayang sekali, bakatmu jadi sia sia."

Ia tersenyum lebar. "Peduli setan!"

Perlahan, dia mulai berdiri meski sedikit kesusahan. Otaknya mulai berfantasi sesuai ucapan Gojo.

"Keluarkan semua yang ada di benakmu... Pikirkan spesifiknya belakangan... Cukup keluarkan segera setelah energi kutukan terkumpul...." gumam Megumi pelan sementara si kutukan nampak kebingungan.

Only Sad Ending • JJK FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang