Udah siapin hati untuk baca cerita ini sampai selesai?
Absen sesuai tanggal lahir kalian yuk!
Sebelum baca, vote terlebih dahulu supaya nggak lupa ya. Wajib banget.
•••
Hai semua, siapin hati kalian buat baca part ini yang super panjang ya👍🏻Sebelum baca, bisa vote terlebih dahulu supaya kalian nggak lupa. Wajib!
Absen yuk kalian baca part ini jam berapa?
•••
Setelah mendarat di California Amerika Serikat, Kafi langsung dijemput dan disambut dengan pelukan hangat oleh bibi dan juga pamannya di bandara dimana pamannya tidak lain adalah kakak kandung dari sang Mama.. Kemudian Kafi beralih menyalimi punggung tangan mereka secara bergantian.
"Selamat datang keponakanku. Selama berada disini, kamu akan menjadi tanggung jawab kami," ujar Amertha yang merupakan sang paman.
"Mulai sekarang kamu juga harus mulai beradaptasi dengan budaya disini yang tentunya jauh berbeda dengan budaya Indonesia. Kamu mungkin akan terkena kultur shock, tapi nanti kamu pastinya akan terbiasa," sambung Renata, istri dari Amertha.
"Gimana perjalanannya, menyenangkan?" tanya Amertha sambil mengelus puncak kepala Kafi yang sudah beranjak remaja, karena terakhir kali ia bertemu dengan Kafi ketika anak tersebut masih sangat kecil. Kafi pun mengangguk dan tersenyum tipis.
Mereka pun segera mengajak Kafi mengunjungi kediaman mereka yang berada di daerah Los Altos, California yang merupakan kompleks perumahan mahal di Amerika. Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, akhirnya Kafi tiba disebuah mega mansion dengan arsitektur yang dirancang dengan begitu megah dan mewah. Mereka adalah salah satu keluarga kaya raya. Bahkan harga jual median rumah di daerah tersebut per tahun 2022 adalah 57,6 miliar rupiah.
Amertha dan Renata langsung mengantarkan Kafi ke kamarnya mulai hari ini sampai kedepannya. Segala hal sudah dipersiapkan untuknya, dengan banyak pertimbangan yang ditujukan demi kenyamanan Kafi sendiri. Kafi lantas masuk ke kamarnya dengan menatap sekeliling ruangan.
"Mulai hari ini, ini adalah kamar kamu. Kamu senang?" tanya Amertha pada Kafi.
"Senang, makasih bibi dan paman."
"Kami ikut senang kalau kamu senang. Semoga kamu bisa betah disini yaa. Apapun yang kamu inginkan, semuanya akan kami berikan. Beritahu saja kami jika kamu butuh sesuatu," kata Amertha dengan tutur yang begitu lembut ketika berbicara pada anak berumur 13 tahun tersebut.
"Kamu akan masuk sekolah mulai besok, jadi persiapkan dirimu ya, nak. Sekarang kamu boleh istirahat dulu, kamu pasti lelah setelah melakukan perjalanan jauh, bibi akan segera menyiapkan makan malam untukmu," ucap Renata kemudian membantu Kafi melepas tasnya dan meletakannya di tempat yang seharusnya.
"Terima kasih, bibi dan paman," Kafi mengungkapkan rasa terima kasihnya.
Ketika malam tiba, Kafi dipanggil untuk melakukan kegiatan malam bersama. Ada begitu banyak menu makanan yang disajikan diatas meja, dan Renata sengaja menyiapkan semua itu untuknya. Kafi tidak tahu harus mengucapkan apa selain terima kasih kepada mereka. Amertha dan Renata sangat senang ketika melihat keponakannya itu makan dengan lahap. Mereka jadi teringat dengan putra tunggal mereka yang kini sudah jarang pulang kerumah karena terlalu sibuk dengan pekerjaanya sebagai seorang dokter. Mereka sangat senang dengan kehadiran Kafi dirumahnya yang mampu mengobati kerindukan mereka pada saat - saat putra mereka masih kecil dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVIOR COMPLEX
Teen Fiction(Cerita ini langsung aku publish hingga selesai) "Orang yang menyadari bahwa orang lain sedang sakit, adalah orang yang lebih sakit. Kamu ingin mengobati orang yang jiwanya sakit, karena mungkin perasaanmu lebih terluka." Tentang Kafi Sangkala Mill...