EMPAT PULUH SEMBILAN

1.9K 236 1
                                    

Selamat membaca:)

Sebelum baca boleh tinggalkan vote terlebih dahulu ya

•••

Kafi mengunjungi rumah sakit jiwa yang sebelumnya merupakan tempat dimana almarhum sang Papa dirawat. Kali ini ia datang untuk menemui Ascella yang menjadi salah satu pasien disana karena membutuhkan rehabilitasi. Ascella yang semula ditempatkan di ruang isolasi kini sudah dipindahkan atas izin dokter dan kini ia sudah boleh keluar masuk dan dikunjungi. Dari jarak beberapa meter Kafi dapat melihat keberadaan Ascella yang saat ini tengah duduk di taman dan menatap langit yang hari ini sangat cerah.

Ia mendengar Ascella tidak berhenti menyebutkan kata 'Aku ingin mati' selama satu jam lamanya tanpa henti.

"Ascella, kalau misalnya kamu bisa ngomong dalam satu jam selalu ngomong 'aku mau hidup, aku mau hidup'. Nanti aku kasih hadiah," ucap Kafi. Mendengar itu, mulai detik itu Ascella berhenti berkata 'aku ingin mati' dengan kata 'aku mau hidup'. Setelah satu jam, Kafi kembali datang membawakannya hadiah. Berupa boneka berukuran besar untuk Ascella beserta berbagai macam snack. Ascella tidak menyangka jika Kafi akan kembali dengan berbagai hadiah yang telah dibeli lelaki itu untukknya.

"Makasih banyak untuk kalimat positifnya ya kak. Walaupun cuma kata sederhana tapi bermakna buat aku," ujar Ascella kepada Kafi.

Seperkian detik kemudian, Kafi mengeluarkan sesuatu dari balik jaket yang dikenakannya. Dua bungkus bibit bunga anyelir.

"Sesuai janji aku waktu itu, aku mau ajak kamu nanam bunga sama - sama. Kita lakuin itu sekarang, mau nggak?" tanya Kafi menawari Ascella untuk menanam bunga.

Ascella menganggukan kepalanya dengan begitu bersemangat."Mau..."

Kafi mengajak Ascella ke taman rumah sakit dimana ia sudah menyiapkan seluruh perlatan disana. Mulai dari pot bunga sebagai media tanam, tanah berdrainase baik yang subur dan sedikit basah serta alat penyiram tanaman.

"Pertama - tama, kita masukin tanahnya ke pot bunga. Nggak perlu banyak - banyak, setengah dari ukuran pot bunga ini. Kamu bisa perhatiin aku dulu, baru nanti giliran kamu yang ngelakuin ya," ujar Kafi lantas memasukan pupuk organik ke dalam pot bunga. Sementara Ascella memperhatikan apa yang dilakukan Kafi dengan teliti.

Setelah memberikan contoh, Kafi meminta Ascella melakukan apa yang ia lakukan.

"Selanjutnya gimana, kak?"

"Selanjutnya kita tinggal tanam beberapa bibit bunga anyelirnya, pastikan bibitnya tenggelam sedalam 20 cm. Benih harus tersebar setidaknya 30 cm, cukup kamu perkirakan aja," jawab Kafi sembari mempraktekannya.

Setelah selesai menanam bibit bunga tersebut, maka dilanjutkan dengan menyiramnya dan Kafi mempersilahkan Ascella untuk melakukannya lebih dulu.

"Hati - hati, menyiram benihnya jangan terlalu berlebihan. Penyiraman ringan harus dilakukan 2-3 kali dalam seminggu," jelas Kafi sehingga Ascella pun menyiramnya dengan hati - hati.

"Selesai," pungkas Kafi.

"Kak, kira - kira bunganya tumbuh berapa lama?" tanya Ascella penasaran.

"Kalau dari informasi yang aku baca, benih anyelir biasanya akan mulai berkecambah dalam 2-3 minggu," jawab Kafi.

"Lumayan lama ya kak prosesnya."

Kafi mengangguk,"Hal yang membuatnya indah adalah proses saat ia bertumbuh. Aku berharap bunganya akan tumbuh dengan sangat indah dan bisa menjadi pemandangan paling menarik untuk kamu setiap kali kamu duduk di tanam."

SAVIOR COMPLEX Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang