TUJUH

5.9K 667 30
                                    

Selamat membaca:)

Sebelum baca boleh tinggalkan vote terlebih dahulu ya.

•••

Ascella tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya ketika mendapatkan undangan ke acara pesta ulang tahun dari salah satu kalangan anak hits disekolahnya. Raquella Amora, gadis yang merupakan primadona dan incaran satu sekolah. Selama menjadi siswi baru di SMA Dawana, Ascella sama sekali belum mempunyai teman, walaupun ia sudah berbaur karena pertemanan di sana berbentuk circle dan tidak ada yang mau menerimanya. Bahkan tidak sedikit yang membencinya tanpa alasan.

"Cell, besok malam datang ya ke acara ulang tahun gue. Gue berharap banget lo mau dateng, gue kecewa sih kalau lo nggak dateng, secara kita kan bestie, ya nggak?" tanya Raquella sembari merangkul bahu Ascella. Ascella pun mengangguk kecil dan tidak bisa menyembunyikan senyum senangnya karena untuk yang pertama kalinya ada yang menganggapnya sebagai seorang teman.

"Besok kita berempat termasuk lo harus jadi primadona di pesta ulang tahun Raquell sih. Lo jadi salah satu anggota circle kita sekarang," putus Chaira Amathea.

"Tapi aku bukan anak hits kayak kalian," balas Ascella merasa minder.

"Jangan merendah deh, Cell. Lo cantik, satu sekolah juga tau kalau banyak cowok yang naksir sama lo, malahan lo kenal deket banget sama Algathan Atharazka si most wanted SMA Dawana. Lo emang levelnya sama kita - kita, udah paling bener lo gabung circle kita, apalagi lo disini nggak punya satupun temen 'kan? Kita bertiga siap jadi bestie yang baik buat lo," sahut Galenka Kirana. Setelah dirayu, Ascella pun akhirnya mau karena ia juga ingin mengetahui bagaimana rasanya mempunyai teman.

Sepulang sekolah, Ascella yang hendak pergi ke parkiran itu tidak sengaja berpapasan dengan Algathan Atharazka, menerima sinyal bahaya dalam otaknya, Ascella lantas memundurkan langkahnya ketika lelaki itu mendekatinya dengan keadaan menyebat sebatang rokok secara sembunyi - sembunyi karena masih berada di lingkungan sekolah.

"Lo diundang ke acara ulang tahun Raquella?" tanya Algathan, Ascella lantas menggeleng sebagai jawaban, ia sengaja berbohong.

Ascella menatap Algathan yang asik menyebat rokoknya, Algathan yang menyadarinya itu langsung menawarkan pada Ascella."Lo baru pertama kali ngeliat orang ngerokok? Mau coba?"

Algathan pun memasukkkan paksa batang rokok ke mulut Ascella membuat gadis itu terbatuk dan berkali - kali memukul dadanya. Sementara Algathan sudah menunjukan ekspresi puas.

"G-gathan, ka-mu gila!" kata Ascella disela - sela terbatuk.

"Lo jadi cewek dari kecil selalu dikekang dan gue yakin lo nggak pernah ngerasain hidup bebas, maka dari itu gue ingin memperkenalkan betapa menyenangkannya hidup liar dan melanggar peraturan seperti yang gue lakuin saat ini. Ngerokok dilingkungan sekolah walaupun gue tau hal itu dilarang dan seperti kemarin, datang ke club walaupun masih dibawah umur. Hidup cuma sekali, manfaatin waktu lo untuk buat dosa sebanyak - banyaknya," ujar Algathan sangat tidak waras. Ascella yang sudah tidak habis pikir itu pun mengambil langkah lain, namun Algathan lebih dulu menghalanginya dan mencengkram kedua bahu Ascella.

"G-gathan, sakit.....lepasin!" pinta Ascella dengan meringis.

"Lo kenapa belakangan ini ngehindar dari gue hah? Gue nggak niat macem - macemin lo, secara orang tua lo aja nitipin lo ke gue dan minta gue ngejagain lo dan ngelindungin lo. Tapi gue nggak berani jamin juga sih kalau lo tetep keras kepala ngehindar dari gue, jadi berhenti ngehindar dari gue kalau lo mau hidup lo baik - baik aja," ancam Algathan tajam membuat nyali Ascella seketika ciut.

Tangan Algathan terhulur untuk mengangkat dagu Ascella dengan jari telunjuk, memaksa gadis itu agar mau menatap matanya.

"Ngerti nggak sama apa yang gue bilang?" tanya Algathan. Ascella lantas mengangguk.

SAVIOR COMPLEX Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang