DUA PULUH SEMBILAN

1.7K 242 5
                                    

Selamat membaca:)

Sebelum baca boleh tinggalkan vote terlebih dahulu ya

•••

Kelas Ascella bersiap untuk melangsungkan kegiatan olahraga di lapangan. Sebelum meninggalkan kelas, Ascella mendapatkan notifikasi pesan dari nomor yang tidak dikenal. Ia lantas membukanya, dahinya berkerut ketika melihat foto profile dari nomor itu adalah wajah Kafi dengan username Emergency Call.

Emergency Call
"Hallo Ascella Shely Camelya."

Me
"Kak Kafi? Habis ganti nomor baru ya kak? Tapi kok usernamenya Emergency Call?😭"

Emergency Call
"Emergency Call khusus untuk Ascella Shelby Camelya."
"Nomor ini hanya menerima panggilan dari Ascella 24/7."

Me
"Apaan sih kak? Ini beneran kak Kafi kan?😭"
"Apa orang lain yang ngaku - ngaku jadi Kak Kafi?"

Emergency Call
"Coba telepon nomor ini kalau kamu nggak percaya."

Ascella mencoba untuk menghubungi nomor tersebut. Tidak butuh waktu lama, karena beberapa detik kemudian suara berat milik Kafi terdengar dari seberang sana.

"Hallo, Ascella Shelby Camelya terima kasih telah menghubungi nomor emergency call." ucap Kafi menghayati.

"Saya mempunyai beberapa pelayanan untukmu. Pelayanan yang pertama adalah pasang telinga untuk mendengarkan semua cerita senang dan sedihmu. Pelayanan kedua menemanimu jika merasa kesepian. Pelayanan ketiga memberikan pelukan yang bisa memberikan rasa tenang, bahu untuk mengistirahatkan semua beban, tangan yang siap mengusap punggungmu ketika bersedih dan Ascella diperbolehkan menghubungi saya dalam waktu dan kondisi apapun," terang Kafi membuat Ascella tidak bisa menyembunyikan senyumnya.

"Jadi kamu butuh pelayanan yang keberapa?" tanya Kafi.

"Untuk saat ini aku belum butuh apa - apa, kak. Cuma sekarang lagi nggak semangat aja," balas Ascella.

"Aku ada mantra untuk kamu hari ini. Dengerin baik - baik ya?"

"Jangan biarin hal buruk yang tengah kamu hadapi itu memengaruhi kepribadian, pikiran, dan hari kamu yang luar biasa hebat ya. Kebahagiaanmu jauh lebih mahal dari itu jadi jangan menghabiskan energimu untuk mikirin semua itu. Sekarang pikirin hal - hal menyenangkan aja ya?"

"Aaaa kak Kafi, kok bisa pas banget sih sama perasaanku sekarang? Makasi banyak, kak karena udah balikin semangatku. Sekarang aku bakalan pikirin hal - hal menyenangkan yang pastinya bisa bikin pikiran aku tetap happy," jawab Ascella terharu.

Perhatian Ascella teralihkan pada sosok Ririn yang menepuk pundaknya dari belakang.

"Ayo, Cell. Udah ditungguin sama Pak Mamad di lapangan tuh," ajak Ririn dengan berbisik, karena ia takut menganggu Ascella yang terlihat sedang menelpon. Ascella pun mengangguk.

"Eh, Kak Kafi, udahan dulu ya? Soalnya sekarang mau kelapangan, ada pelajaran olahraga, udah ditungguin juga sama gurunya nih."

"Iya, kalau gitu semangat olahraganya, Ascella."

"Siap kak!"

Ascella segera mematikan sambungan tersebut dan meletakkan ponselnya di dalam tasnya sebelum ia melangkah keluar kelas bersama Ririn, Sofie dan Nadine yang belakangan ini sangat dekat dengan Ascella. Sementara Raquella, yang diasingkan satu sekolahan itu masih duduk di bangkunya. Ia masih akan masuk sekolah selama beberapa hari lagi sebelum ia akan di rumahkan dalam batas waktu yang tidak ditentukan.

SAVIOR COMPLEX Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang