Gue seneng kalo lo bahagia.
meskipun bukan gue yang buat lo bahagia.
•••
Pertemuan yang di landasi rasa kasihan di usia dini, membuat Zea serta Zero dekat selama bertahun tahun.
Seperti kata orang, di setiap pertemanan antara gadis dan laki-laki ta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ini kita dimana?" tanya Zea yang sekarang bersama Zero, ia tak tau dimana ia berada. Yang pasti di depannya ada sebuah lahan besar dan pohon beberapa pohon.
Ingat perkataan Zero semalam? Ia mengajak Zea ke suatu tempat, dan inilah tempatnya.
"Lu tau ini tanah siapa?" Zero balik bertanya serta duduk di trotoar untuk membetulkan tali sepatunya. Mereka sekalian joging.
"tanah Bapak lo?" jawab Zea lalu duduk di samping Zero.
Setelah membetulkan tali sepatunya, Zero bertepuk tangan untuk membersihan tangannya lalu melihat Zea. "Salah" ujarnya.
"Terus?" tanya Zea.
"Ini tanah milik gue" jawab Zero.
"Massa lo punya tanah gede kek gini, punya bapak lo kan?" ujar Zea, lalu melepaskan topi hitam di kepala Zero dan menjadikannya kipas.
Zea gerah.
"Beneran kok" Zero mencomot topi putih yang di gunakan Zea. Salah Zea gak pakek topinya sendiri.
"Ini tanah tuh milik kakek gue, katanya besok buat gue bagun rumah kalo udah ngasilin cuan sendiri" tutur Zero. "Jadi nih tanah milik gue kan?"
Zea berdiri dari duduknya, ia berkacak pinggang. "Jadi elo ngajakin gue kesini cuman mau pamer? Gue gak iri"
"Bukan gitu Kanaya, elo berprasangka buruk mulu sama gue" Zero ikut berdiri.
"Terus?"
"Gue cuman mo bilang" ujar Zero menggantung.
"Gimana pendapat lo kalo kita buat rumah pohon di sini" sambung Zero. "Di pohon itu ituh" tunjuk Zero pada pohon besar yang tidak terlalu tinggi.
"Gimana?" tanyanya.
"Gue sih setuju setuju aja, orang ini bukan tanah gue" respon Zea.
"Cuman ini harus di bersihin dulu, rumputnya nauzubillah"
•••••
Pagi ini kediaman Rumah Adelard sedang di ributkan dengan perkara siapa yang mandi duluan, Leta yang ingin mandi duluan dan di sela Zea saat mau masuk kamar mandi itu sedang mengamuk.
"Gue yang mandi duluan Ze, elo datang datang tanpa permisi langsung nyelonong masuk nyela gue masuk kamar mandi"
"Ya bodo'amat, gue gerah pengen mandi" Zea berkata dengan cepet.
