32. Gosip

9 3 0
                                    

SEBELUM BACA ZEA ZERO UTAMAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU⭐

SEBELUM BACA ZEA ZERO UTAMAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"El" panggil Zea. Cewek itu duduk di dahan pohon jambu milik Feli.

"Oy" sahut Feli. Posisi Feli sama dengan Zea, bedanya Feli lebih tinggi duduknya.

"Menurut lo, Zero atau Andra?" tanya Zea. Entah kenapa pikirannya dari tadi mengarah pada Zero dan Andra terus menerus.

"Kenapa elo tanya kayak gitu?" tanya Feli.

"Cil, gue kemaren lihat Zero ama Andra baku hantam, katanya ngerebutin elo" papar Dirga yang Zea tau itu tidak benar. Orang setau Zea, Andra sama Zero itu sukanya sama Elen.

Sakit hati dedek mas;)

"Iya, yang menang Andra" tambah Naufal.

"Gue mau pulang ih, gue gak tenang rasanya" Zea turun dari pohon, dia memakai sepatunya dan membenarkan kunciran rambutnya.

"Weh gue ikut"

•••••

"Kenapa lo? Kok muke lo kek muka muka pengen di tonjok?" suara Zero di sebrang sana dari benda yang di pegang Zea. Mereka sedang vidio call.

"Perasaan gue dari tadi gak enak Zer" adu Zea. Entah lah, mengapa Zea merasa seperti itu, biasanya filing Zea benar, jarang jarang meleset. Zea ini tipikal orang yang peka dengan keadaan, tapi kalo di kode kalo suka gak pekanya minta bayaran.

"Tidur sono lo" titah Zero. Jam tidur Zea adalah jam sembilan malam, kalo lewat jam sembilan Zea akan susah tidur dan berakhir pusing pala babi, dan Zero tau itu. "Ini dah jam sembilan lewat 6, kalo gak bisa tidur jangan ngadu ke gua lo. Tidur di ketek emak lo aja"

"Ish, iya iya" ujar Zea. Dia membereskan buku buku pelajaran yang sempat dia baca sedikit tadi.

"Good night Nay" celetuk Zero. "Moga gak bangun bangun besok, pas elo bangun udah di depan malaikat" setelah mengatakan itu Zero langsung mematikan Telfon.

"Ye, Sialan" desis Zea.

"Kalo gue mokad juga yang nangis elo, pakek doain gue mati segala lagi"

•••••

Sabtu pagi ini, Zea kedatangan tamu tak di undang. Kata Mama Zea tamunya berjenis kelamin cowok, putih, punya alis agak tebel, tingginya setinggi Zero.

Betapa kagetnya Zea saat dia mengetahui yang datang adalah Arka. Iya Arka teman Ferdin, gabut banget kayaknya dia, pagi pagi bukannya ke sekolah malah ke rumah Zea.

ERNAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang