SEBELUM BACA ERNAY UTAMAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU
🥀
Happy Reading
Sekarang Zea dan Zero sedang menuju rumah Zea untuk mengantarkannya pulang. Setiap hari Zero selalu menjemput dan mengantar Zea. Tadi setelah pelajaran olah raga ada pelajaran bahasa indonesia, setelah pelajaran bahasa Indonesia murid murid di perbolehkan pulang karna guru mengadakan rapat di sekolah sebelah.
Di perjalan mereka berdua diiringi dengan canda tawa, ini sudah kebiasaan mereka setelah pulang sekolah, mereka akan bertukar cerita, mau pun itu masa lalu atau tadi yang mereka alami di sekolah.
"Zer, lo masih inget awal kita ketemu gak? Habis itu kenalan" tanya Zea.
"Ya masih lah, lo cengeng banget haha" jawab Zero di iringi gelak tawa memengingat bagaimana dia bertemu dengan Zea. Sedangkan Zea hanya memutar bola matanya malas, menyesal dia mengingatkan Zero akan kejadian dia bertemu dengan nya. Sangat sangat-- akh, Lupakan.
Zea dan Zero di pertemukan di TK Permata. Di hari pertama masuk sekolah.
Zero masuk ke dalam kelas lalu duduk di bangkunya di temani mamanya.
"Zero sayang mama pulang ya, Zero jangan nakal di sekolah, nanti mama jemput ya sayang" ucap mama Zero yang di angguki oleh Zero lalu mengecup pipi anaknya dan pergi.
Zero celingak celinguk mencari seseorang yang mungkin ia kenal namun tak ada satupun orang yang ia kenal di sini. Sampai ada seorang anak perempuan bersama ibunya masuk ke dalam kelas.
"Sayang mama pulang ya. Kamu belajar yang baik" ucap ibu dari anak perenpuan itu mengelus rambut anaknya.
"Mama jangan pulang hiks..., Aku takut disini hiks.. aku enggak punya temen hiks... HUAAA." anak perempuan itu menangis di sertai isakan.
"nanti mama kesini lagi buat jemput kamu" ucap ibu anak perempuan itu menenangkan.
"Aku gak mau disini hiks, aku maunya sama mama, Huaaaa"
"Nanti mama kesini lagi ya, kamu jangan nangis"
"Kasian banget dia" beo Zero.
"Pagi anak anak" ucap seseorang guru memasuki kelas dengan ramah.
"Mama pulang dulu ya sayang, guru kamu udah masuk tuh" ucap ibu dari anak perempuan tadi. Anak perempuan itu hanya menangis melihat kepergian ibunya.
"Hai anak anak, perkanalkan nama ibu, ibu Indah" ucap guru itu ramah.
Guru itu menghampiri anak perempuan tadi yang menangis "kamu kenapa sayang?" Tanyanya ramah sambil mengelus rambutnya.
"Mama hiks.." ucap anak perempuan itu di sertai tangisan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERNAY
Fiksi RemajaGue seneng kalo lo bahagia. meskipun bukan gue yang buat lo bahagia. ••• Pertemuan yang di landasi rasa kasihan di usia dini, membuat Zea serta Zero dekat selama bertahun tahun. Seperti kata orang, di setiap pertemanan antara gadis dan laki-laki ta...