30. Zea Sakharatulmaut

14 2 0
                                    


VVOTE ERNAY TERLEBIH DAHULU SEBELUM BACA, BIAR GAK LUPA

MAKSA NIH:V

Kalo pacarnya adalah semangatmu;)
Bintangmu adalah semangatku:v

•••••
•••
••

"Hari Jum'at sangat menyenangkan awokawok tapi boong" nyanyi Devan asal dengan mengambil seragam seragamnya di loker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari Jum'at sangat menyenangkan awokawok tapi boong" nyanyi Devan asal dengan mengambil seragam seragamnya di loker. "Menyenangkan apanya anying, membagongkan iya"

"Lo nyanyi apaan dah Van" tanya Zero yang berada di belakangnya.

"Nyanyi apa yang di utarakan isi hati gue" jawab asal Devan.

"Gila" gumam Andra.
"Lo pada tau gak sih, setelah Hut sekolah nanti kita langsung semesteran" cetus Zero.

"Katanya Hut sekolah nanti ada tanding basket sama futsal ama sekolah sebelah ya?" tanya Andra.

"Kata bokap gue gitu" jawab Zero.

"Cie nanti tanding sama sepupu" ejek Devan, Sepupu yang di maksut adalah Sagar. "Sagar kan jago main"

"Gue suruh Aksa masuk main lah" balas Zero. Aksa itu hebat dalam bermain bola basket, bahkan yang mengajari Zea main basket adalah Aksa.

Hebat kan Aksa? Tentu. Kenapa tidak Aksa aja yang jadi kapten basket, alasannya adalah "Gue males latihan, basket cuman gabut gue".

•••••

Di lapangan basket yang Indoor berkumpul kelas 11 IPA 2, terdapat beberapa matras. Ada beberapa murid jungkir balik di atas matras dan sisanya hanya menonton.

"Kaki lo kaki lo" instruksi Safira yang mengajari Zea. "Tangan lo jangan deketan sama kaki"

"Gini?" tanya Zea yang ada di posisi.

"Tangan lo lurus dong, nanti guling lo miring" marah Safira pada Zea yang sulit di ajari.

"Tau lah, gue capek Fir dari tadi salah mulu" tutur Zea emosi.

"Kok elo marahnya ke gue, kan elo yang susah di ajarin" balas Safira.

"Elo yang salah, dari tadi salah mulu gue"

"Elo yang gak bisa di ajarin ya, kalo elo asal jungkal, leher lo patah ke rahmatullah lo"

"Lo doain gue mati?"

"Iya, kenapa?"

Zero yang memerhatikan mereka berdua dari kejauhan hanya tertawa pelan dan geleng geleng kepala.

"Zer, elo gila ya?" tanya Alam menepuk pundaknya, Masih ingat Alam? Gebetannya Safira.

"Heh? Loh? Almarhum? Dari kapan lo di sini?" tanya Zero.

ERNAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang