35. Di Tembak

9 2 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE ERNAY

Zea dan Arka pindah dari Caffe ke taman terdekat karna permintaan Zea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zea dan Arka pindah dari Caffe ke taman terdekat karna permintaan Zea. Dan sekarang dua orang lawan jenis itu duduk di salah satu bangku taman dengan perasaan canggung.

"Ze, lo suka Es krim?" tanya Arka. Cowok itu melihat kedai es krim di sebrang jalan sana.

"Lo mau ngapain? Mau beliin buat gue lo?" tanya Zea, Arka menganggung mengiyakan. Wah, kebetulan sekali Zea ingin makan yang manis manis. Kalo cuman melihat senyum Arka itu kurang. EH

"Kalo gitu rasa Coklat" ujar Zea. Gadis itu mengembangkan senyum manisnya.

"Oke sip, tunggu di sini ya lo" segera Arka berjalan eh bukan berlari, cowok itu berlari ke kedai Es krim tersebut.

Selang beberapa saat Arka kembali dengan dua es krim cone rasa coklat di tangannya. Dia berjalan ke arah Zea yang sedang mengayun ngayunkan kakinya seperti anak kecil.

"Ze" Arka mengulurkan satu Es krim cone ke Zea.

"Thanks" ucap Zea. Matanya berbinar menandakan dia sangat senang.

"Ze" panggil Arka, cowok itu menatap Zea yang belepotan karna memakan Es krim.

"Oy" sahut Zea.

"Gue suka sama cewek" papar Arka. Jantungnya saat ini sedang dag dig dug ser.

"Terus?" tanya Zea. dia menghentikan aktifitas memakan es krimnya sejenak. "Emang lo suka siapa? Feli? Dewi? Kak Dinda? adiknya Naufal? atau temen kelas lo?" tanyanya beruntun.

Weh, kalian yang menyangka Naufal anak tunggal, kalian salah. Naufal adalah anak sulung dan ia mempunyai adik perempuan yang sekarang menginjak kelas sembilan SMP.

"Kalo gue tembak orang yang gue suka menurut lo gimana?" tanya Arka. Hatinya sedang berdisko saat ini. "Tapi tuh cewek gak suka sama gue, gue takut di tolak"

"Tembak aja sih. siapa tau elo salah, kan gak tau tuh cewek suka sama siapa" Ujar Zea. Cewek itu sudah selesai memakan es krimnya, dan sekarang dia membersihkan mulutnya dengan bajunya.

"Ze" panggil Arka. "Coba lihat gue deh"

Zea yang sibuk membersihkan mulutnya yang belepotan itu menoleh pada Arka. "Cool Ze cool. Siapa tau Arka ke cantol ama lo" batinnya.

Eh?

Arka mengambil kedua tangan Zea dengan tangannya, cowok itu menggenggamnya dengan erat. Perlakuan itu membuat Zea meneguk ludahnya dengan susah payah.

"WOI, JANGAN TEMBAK GUE WOI. GUE GAK SUKA SAMA LO!!" batin Zea. Ingin rasanya dia berteriak seperti itu, tapi Zea masih memikirkan perasaan orang di depannya.

Mata Arka menatap mata Zea dengan lekat. "Lo" ujarnya tercekat.

"Lo mau jadi pacar gue?"

•••••

ERNAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang