Happy Reading
"Zei, kalo di bilangin" nasehat Feli. "Lo telfon sapa atau sapa gitu yang mau nganter lo, kayak Ferdin?"
"Ferdin? Yang berner aja. Mana sudi tuh bocah" Zea berpikir sebentar mencari orang yang bisa mengantarnya. nah ya, dia pasti mau.
"Gua telfon Anaknya tante Rena aja" gumam Zea lalu menelfon orang yang ia sebut Anak tante Rena itu.
"Nelfon siapa lo?" tanya Feli.
"Nanti juga lo tau"
Telfon tersambung dan di angkat. "Hall-"
"Apaa lo?" Ucap seseorang di sebrang sana ngegas.
"Jan ngegas napa"
Terdengar hembusan nafas kasar di sebrang sana "kenapa Zea?" Ucap seseorang dari sana dengan suara yang di lembut lembutkan.
"Jijik gue" gumam Zea.
"Mau lo apa sih hah?" Seseorang dari sana berucap ngegas.
"Sabar Sa" ujar Zea. "Punya masalah hidup apa lo?"
"Gak usah basa basi, langsung to the poin aja, lo nelfon gue pasti ada maunya kan?"
"Tau aja lo"
"Lo ada dimana sekarang?"
"Di rumah, kenapa emang?" tanya dari sebrang sana.
"Jemput gue di rumah Feli, plissss" ujar Zea dengan suara yang di imut imutkan.
"Jijik gua, Ze"
"Jemput gue ya, Sa?"
"Zerong kemana?"
"Zero ada acara, kalo gak ya gue gak bakal minta jemput lo"
"Gue lagi sibuk, gak bisa"
"Tega lo ama gue, Sa"
"Emang. Kenapa? Masalah?"
"Jemput gue, Sa. Atau gak gue aduin tante Rena nih"
"Pengadu lo. gue otw"
"Dari tadi kek, makasih"
Dan Telfon pun tertutup
"Gimana?" tanya Feli. "Siapa tadi"
"Nanti lo tau"
•••••
"Makasih udah jemput gue" Suara itu berasal dari Zea
"Hm"
"Ikhlas gak?"
"Hm"
"Ham hem ham hem lo, sok dingin" ujar Zea. "Lo punya masalah apa sih, sa?"
"Masalah gue ada di depan gue nih"
"Gak ikhlas lo?"
"Kalo iya kenapa?"
"Jahat banget" Zea mengcemberutkan bibirnya.
"Bukannya imut imut, lo malah amit amit" ejek lawan bicaranya.
"Aksa lo mah" Zea menabok lengan lawan bicaranya itu dengan keras.
AKSA DAVIN ARION atau biasa di sapa Aksa, sepupu Zea dari papanya, memiliki tubuh tinggi berkulit putih serta rambut bak oppa oppa korea.
Dan kalian tau rumah Aksa ada di mana? Bukan, bukan di planet Pluto atau planet Mars. Rumah Aksa ada di sebelah rumah Zea tepat.
"Sakit bangkek. Cepet masuk gue mau pulang" ujar Aksa lalu menuntun motornya ke arah rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERNAY
Ficção AdolescenteGue seneng kalo lo bahagia. meskipun bukan gue yang buat lo bahagia. ••• Pertemuan yang di landasi rasa kasihan di usia dini, membuat Zea serta Zero dekat selama bertahun tahun. Seperti kata orang, di setiap pertemanan antara gadis dan laki-laki ta...
