20 :: You're Mine

11.9K 862 141
                                    

🔞
Dah tau kan ye maksud emotnya apa?
Yg sekiranya masih di bawah 18 tahun silahkan di skip dulu ya, ay! ❤

Atau ada yg tydak suka scene begini, silahkan di skip meng 😁

🔞🔞

"Apakah aku menyuruhmu untuk menyebar rekaman itu pada oranglain?"

Haechan yang baru saja meletakan kopernya di atas lantai langsung terpaku mendengar pertanyaan Mark. Hal itu memang benar, namun dia perlu membagikan rekaman itu pada Renjun yang memiliki banyak koneksi dengan banyak orang diluar sana. Bisa saja pria itu tahu sesuatu dan benar adanya. Haechan menoleh pada Mark dan berusaha menenangkan diri mendapati ekspresi tak suka suaminya.

"Mark, ada sesuatu yang harus aku sampaikan. Renjun familiar dengan pria yang ada di dalam rekaman. Sepertinya... Lucas juga mencurigakan." Haechan menunduk di akhir perkataan karena terasa berat mengetahui teman sekolahnya dulu ikut terseret dalam masalah ini.

"Lucas?"

Haechan mengangguk.

"Aku tak menyangka kau akan sebodoh itu langsung mempercayai perkataan Renjun,"

"Tapi-"

Tring~ Tring~ tring~

Ringtone ponsel Haechan berbunyi menandakan ada yang menelpon. Nama Hendery tertera disana. Sebelum mengangkat panggilan itu, Haechan melirik Mark sekilas dan membalikan tubuh memunggungi.

"Halo, hyung?"

"Haechan, kamu sudah sampai rumah?"

"Ah ya, sudah hyung. Baru saja. Setelah ini aku akan mandi dan menyiapkan makan,"

"Begitu? Kira-kira kapan kamu menginap disini lagi?"

"Kalau tentang itu aku masih belum tahu karena-"

"Baby~"

Tubuh Haechan meremang karena Mark tiba-tiba saja memeluknya dari belakang dan berbisik dengan nada rendah tepat di telinga. Perlakukan pria itu memaksa Haechan menjauhkan ponsel agar suara Mark tak terdengar.

"Apa yang kau lakukan?" Bisik Haechan dengan nada penuh penekanan.

"Kau berjanji ingin menyerahkan tubuhmu padaku malam ini, Chanie~"

"Ap- diam!" Haechan menutup mulut Mark dan mendorong wajah itu menjauh.

"Aku mengganggu waktu kalian?"

Mark yang dapat mendengar langsung mendecak kesal,"Ya! Kau mengganggu, brengsek!"

"Brengsek, huh?"

Terkejut dengan perkataan Mark, segera saja Haechan mematikan panggilan tanpa berpamit dahulu pada Hendery. Tak sopan memang, tapi jika di teruskan perdebatan antara keduanya tidak akan berakhir.

"Kenapa kamu berkata seperti itu pada hyung-ku, Mark?!" Haechan melempar ponselnya ke atas kasur.

Mark mendecih dan menyugar rambutnya ke belakang,"Hyung-mu? Gunakan otak bodohmu ini untuk berpikir sejenak. Kau tidak sadar banyak kamera terpasang di dalam kamarmu! Kau pikir siapa pelakunya?" Mark mendekat dan meremat kedua lengan Haechan kuat,"Pelakunya si brengsek itu! Saat kau mandi, bertelanjang, pria itu melihat tubuhmu Haechan!"

Haechan meringis menahan sakit di lengannya, sebisa mungkin dia berusaha melepaskan rematan Mark,"Kau... kau menyakitiku, Mark!"

"Menyakitimu? Aku yang lebih sakit mengetahui kenyataan bahwa milikku di nikmati oleh oranglain juga!"

Fragile Heart [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang