Tiga orang tengah menghadap pada seorang guru kesiswaan, ruangan terasa hening dan mencekam. Mark menahan kepalan tangan di samping tubuhnya. Jika dia tak bisa menahan diri untuk tidak menghajar lelaki yang berdiri di sampingnya, maka guru kesiswaan di depannya ini akan makin tak percaya dengan apa yang Mark katakan, alhasil dia akan benar-benar di keluarkan dari sekolah.
Di samping Haechan, berdiri seorang gadis yang menundukan kepala dalam, tubuhnya bergetar. Mark menggertakan giginya, jadi gadis itu yang Haechan gunakan untuk melancarkan aksinya mencoreng nama baik Mark?
"Mark... kenapa kamu masih berada disini?"
"Aku masih seorang siswa disini," jawab Mark dengan susah payah untuk tenang, namun berakhir nadanya terdengar bergetar.
Mendengar suara Mark yang bergetar justru mengundang Haechan untuk tersenyum kemenangan secara diam-diam. Guru BK yang di kenal bernama Doyoung ini segera mengalihkan atensinya pada gadis di sebelah Haechan. Dia menghela nafas berat, merasa bingung sebenarnya harus berbuat apa. Tapi kepala sekolah langsung membuat keputusan untuk mengeluarkan Mark dari sekolah, tanpa mau mencari tahu lebih dalam tentang masalah pelecehan ini.
Laporan pelecehan seksual ini di laporkan oleh Haechan, yang notabennya memang selalu membuat masalah dan bertengkar dengan Mark. Seorang siswa tak banyak tingkah, rajin, berbakat dan selalu menjadi seorang siswa yang menduduki peringkat satu pararel. Namun, Doyoung juga tidak bisa langsung berpikiran buruk bahwa Haechan mengada-ngada walau dia termasuk siswa paling bandel dan sering membuat ulah.
Doyoung menatap lelaki yang berada di tengah,"Haechan, kau tidak mengada-ngada tentang masalah ini, kan? Dengar, cukup bermain-mainnya. Kalian akan melaksanakan ujian kelulusan minggu depan. Bisakah tenang sedikit? Dan pikirkan bagaimana masa depan kalian nanti,"
"Aku tidak mengada-ngada, lagipula dia sendiri yang menceritakan padaku bahwa dia di paksa oleh Mark,"
Mendengarnya, Mark langsung meraih kerah seragam Haechan,"Aku tidak melakukan hal itu!"
Walau di posisi seperti ini Haechan masih bisa berlagak tenang seolah Mark bukanlah ancaman baginya,"Lalu, jika tidak melakukannya. Untuk apa dia bercerita padaku?"
Mark menatap gadis di belakang Haechan. Mark tahu kalau dia adalah teman sekelasnya yang termasuk ceria, cantik dan banyak di sukai oleh banyak siswa-siswi disini. Mark yakin jika gadis itu telah di ancam sesuatu oleh Haechan untuk ikut andil melakukan tuduhan palsu ini.
"Dengarkan aku, katakan sekarang bahwa ini semua bohong, Mina."
Gadis yang ternyata bernama Mina itu berjengit sedikit kala namanya di sebut. Dia tak berani bersuara dan hanya mampu menunduk dalam sambil meremat ujung seragamnya. Mark mendecih dan menghampiri Mina, menggenggam kedua bahu gadis itu,"Katakan bahwa ini bohong, Mina! Lelaki bajingan ini telah mengancammu sesuatu, kan? Tolong... katakan yang sejujurnya."
Sebenarnya Mina tak tega melihat Mark yang sampai memohon seperti ini. Lelaki di hadapannya ini merupakan lelaki yang telah ia kagumi sejak lama. Jika Mina harus melihat Mark yang seperti ini, maka dia terpaksa.
"M-maaf...," bisik Mina yang membuat kedua mata Mark seakan kehilangan cahaya harapannya.
"Mark, kembali ke tempatmu," ujar Doyoung dan langsung di turuti oleh Mark yang kembali berdiri di samping Haechan dengan menahan kepalan tangannya untuk tidak memberikan bogeman mentah pada Haechan.
"Sekarang... Mina... apa benar Mark melakukan hal itu padamu?"
Lagi-lagi tubuh Mina tersentak mendapat pertanyaan seperti itu. Tanpa sadar dia menangis karena harus berada di posisi seperti ini,"I-iya, Pak. M-mark memaksaku," jawabnya sambil memejamkan mata erat, tak ingin melihat bagaimana reaksi Mark mendengar jawaban itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragile Heart [Markhyuck]
FanfictionSaat masa sekolah, Haechan seorang pembully dan salah satu korban yang sering dia perlakukan jahat adalah Mark Lee, seorang murid biasa yang tak banyak bicara dan di sayangi oleh para guru. Tak ingin menyebarluaskan kenyataan bahwa dia adalah seoran...