PART 2. WHY?

384 241 68
                                    

Halow selamat morningg meong

Mau up lagi nih

Absen:😸

BOLEH NGEMIS VOTE DAN KOMEN GA?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BOLEH NGEMIS VOTE DAN KOMEN GA?

***



Selepas dengan perundungan tadi, Kara yang awal nya ceria menjadi murung, dan memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah. Seragam gadis itu tidak serapi ketika ia datang ke sekolah, rambut yang awalnya tertata rapi kini sudah berantakan dan tersisa satu pita saja, mata yang awalnya berbinar memancarkan keceriaan kini menjadi sirna begitu saja yang ada hanyalah air mata yang terus mengalir di sudut mata gadis itu.

Kara tidak segera pulang ke rumah, karena takut jika mamanya khawatir dengan dirinya.

Waktu menunjukkan pukul sepuluh siang, gadis itu memutuskan untuk pergi ke taman saja yang letaknya lumayan jauh dari sekolah dan tempat tinggalnya untuk mencari suasana yang dapat menenangkan pikirannya yang sedang berkecamuk.

Sedangkan murid-murid yang tadi membully Kara pergi begitu saja ketika sudah merasa puas dengan perbuatan yang mereka lakukan. Mungkin merasa takut jika ada murid lain yang akan memberitahu ke guru dengan sikapnya.

Kara berjalan dengan langkah kecil menghampiri tempat parkiran dimana sepedanya berada. Sesampainya di parkiran, Kara langsung menaiki sepeda. Tetapi ketika hendak mengayuh sepedanya, ada seorang lelaki yang menghalanginya.

Gadis itu mengernyitkan kening nya bingung.

"Kar," panggil cowok itu. Ia berjalan ke arah Kara lalu menarik tangan gadis itu agar turun dari atas sepeda.

"Kenapa?" tanya Kara.

"Kamu kenapa?" Tangan cowok itu terangkat untuk menghapus jejak air mata yang masih mengalir.

"Eh!"

Kara terkejut karena cowok itu mengusap lembut kedua pipi nya. Ia segera menepis tangan cowok itu yang masih mengusap kedua pipi nya. "Kenapa, Zico?" tanyanya lagi.

Lelaki itu bernama Zico yang merupakan teman sekelasnya. Zico tersenyum hangat ke arah Kara. "Nggak papa. Kamu habis nangis?"

Kara mengangguk pelan.

"Pasti sama Vellyn, ya? Mana yang sakit? Kita bolos bareng aja yuk?" tanya Zico.

"E-engga usah, ak-aku mau langsung pulang aja."

"Oh yasudah, mau aku antar?" tawar nya. Zico menggenggam tangan Kara untuk mengajak ke arah motornya terletak di dekat gerbang sekolah.

"Nggak usah, Zico. Nanti sepeda aku bagaimana?"

WHO ARE YOU [SELESAI✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang