♡14♡

693 116 1
                                    

Happy Reading~
Enjoy the story...


Sebelumnya~

Sementara itu tak terlalu jauh dari tempat (Name) dan Luffy, ada seseorang yang memperhatikan mereka berdua sedari tadi.

Seseorang itu tersenyum, dan setelah itu ia pun pergi menuju ke ruangan favorit nya.

"Kalian memang pasangan yang cocok, hanya saja dunia tak memberi restu untuk kalian, Luffy... (Name)..." Ucap Zoro.

.
.
.
❀~
.
.
.

Tangisan Luffy perlahan mereda, setelah 2 menit lebih menangis dalam pelukan (Name).

Perlahan Luffy melepaskan pelukan itu, dengan cepat ia menghapus jejak air mata yang mengalir di pipinya.

(Name) tersenyum lembut melihat Luffy yang sudah lumayan tenang, dengan cepat (Name) menaruh tangannya di puncak kepala Luffy, lalu mengelus nya dengan penuh kasih sayang.

"Sudah tenang?" Tanya (Name) yang hanya di jawab anggukan oleh Luffy.

"Ini sudah malam dan udara semakin dingin, lebih baik kau kembali ke kamar." Ucap Luffy.

"Aku tidak mau." Jawab (Name) yang membuat Luffy mengkerut kan alisnya.

"Kenapa?" Tanya Luffy.

"Meskipun di sini dingin tetapi jika aku bersama mu, walaupun di pulau salju sekalipun rasanya tetap hangat." Ucap (Name) sambil tersenyum sampai matanya tertutup.

Luffy yang mendengar pernyataan (Name) hanya bisa tertawa, dan itu membuat (Name) memiringkan kepalanya tanda bingung.

"Kenapa? Apakah ada yang lucu?" Bingung (Name).

"Ya, kau lucu saat berbicara seperti itu." Ucap Luffy di selingi oleh tawanya, sampai membuat sedikit air matanya keluar.

(Name) yang mendengar itu menjadi kesal, akhirnya ia mengembung kan pipinya dan berkata.

"Lucu dari mananya... Aku tidak bercanda tahu!" Ucap (Name).

"Maksudku kau tak pantas berbicara seperti itu." Ucap Luffy sambil menyeka air matanya.

"Kenapa?!!" Ucap (Name) dengan pandangan meminta penjelasan kepada Luffy.

Luffy yang melihat itupun langsung mencubit kedua pipi (Name).

"Lwuffwyy swakwitt!! (Luffy sakit!!)" Teriak (Name) yang kesulitan untuk berbicara karena pipinya yang di cubit oleh Luffy.

Luffy pun melepaskan cubitan itu, lalu mengusap usap kedua pipi (Name).

"Kau tak pantas berbicara seperti itu, mengingat usiamu juga masih terbilang remaja, kau seolah seorang bocah yang sedang menasehati orang dewasa." Jelas Luffy.

"Hey! siapa yang kau sebut bocah?!! Dengar ya umurmu dan aku itu hanya beda 4 tahun saja!" Teriak (Name) yang tak terima di sebut bocah oleh Luffy.

"Tetap saja usiamu belum mencapai 17 tahun, dan bagiku kau masih bocah." Ucap Luffy yang tak mau mengalah.

"Kalau begitu kenapa kau menjadikan seorang bocah ini sebagai kekasihmu??!!" Tanya (Name) dengan tatapan menantang kepada Luffy.

✧・゚:*DIFFERENT [Luffy X Reader's]*:・゚✧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang