"Luffy!" Lirih (Name) cemas.
"Aku sungguh sudah baik baik saja (Name)," Ucap Luffy.
"Tapii..."
Seketika ucapan (Name) terhenti di kala Luffy langsung membawanya kedalam pelukannya.
"Jangan khawatir, luka sekecil itu tak kan mungkin membuat ku mati," Ucap Luffy sambil menepuk-nepuk puncak kepala (Name).
"Tapi kenyataannya kau hampir mati kan... Kalau saja jinbei tadi tidak mendonorkan darahnya, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada mu," Lirih (Name) sambil menenggelamkan wajahnya di dada bidang Luffy.
"(Name)... Ingat kata kataku ini, 'Aku tidak akan mati sebelum menjadi raja bajak laut' jadi kau tidak perlu khawatir shishishi," Ucap Luffy dengan tawa khasnya.
"...."
"Maka dari itu..." Sambung Luffy yang memecahkan susana hening di antara mereka sebelumnya, dengan ekspresi wajah Luffy yang berubah menjadi serius, dan menatap dalam mata (Name).
"Apa?" Bingung (Name) sambil menatap balik mata Luffy.
"Temani aku sampai aku menjadi raja bajak laut!.... Tidak! Lebih tepatnya temani aku sampai akhir hayatku!" Ucap Luffy serius sambil memegang kedua pundak (Name).
"A-aku tidak bisa berjanji," Ucap (Name) sambil menundukkan kepalanya dan menggigit bibir bawahnya, agar tidak menangis.
"Kenapa?" Tanya Luffy dengan raut wajah bingung.
"Entahlah, tapi aku merasa jikalau aku sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi di dunia ini," Gumam (Name).
"Bicara apa kau (Name)!! Kau pasti bisa bertahan di dunia ini! Kau bisa menemani ku selamanya! Kau bisa berada di sisiku selamanya!" Pekik Luffy dengan intonasi nada tinggi, dengan beberapa urat di wajahnya yang terlihat, menandakan ia sedikit tak terima dengan ucapan (Name) tadi.
"Akan ku usahakan supaya aku bisa," Ucap (Name) sambil memasang senyum palsu kepada Luffy.
"Jangan tersenyum jika kau tidak ingin tersenyum (Name)... Jika kau benar benar tidak bisa menemani ku sampai akhir, percuma saja aku menjadi raja bajak laut," Lirih Luffy dengan sendu.
//PLAK*
"(N-Name)," Lirih Luffy terkejut sambil memegangi sebelah pipinya yang di tampar oleh (Name).
"Bicara apa kau ini Luffy! Jangan sampai patah semangat seperti itu, bukankah menjadi raja bajak laut adalah cita citamu dari kecil? Maka jangan menyerah hanya karena aku! Jika kakak mu melihatmu seperti ini, pasti mereka akan kecewa kepadamu!" Ucap (Name) yang berhasil membuat Luffy dengan perlahan tersenyum lebar seperti biasanya.
"Kau benar... Aku harus menunjukan kepada kakak ku jika aku memang pantas menjadi raja bajak laut," Ucap Luffy dengan senyum nya yang seperti biasa.
"Hemm, kau benar! Jangan sampai kakak mu mengejekmu di sana, kau harus membuktikan jika kau memang sudah di takdirkan menjadi raja bajak laut," Ucap (Name) sambil menyilangkan kedua tangannya di atas dada.
"Shishishi, Tentu!! Dan..." Ucap Luffy yang menggantung ucapannya.
Tiba tiba tangan Luffy melingkar di pinggang (Name) dan memeluk (Name) dengan sangat erat.
"Jangan lupa kalau aku juga sudah di takdirkan untuk hidup bersama mu (Name), makannya jangan pergi dari takdir ya..." Ucap Luffy dengan senyuman di wajahnya.
"L-l-luffy jauhkan wajahmu!" Ucap (Name) sambil mencoba menahan dan menjauhkan wajah Luffy yang sangat dekat dengan wajahnya.
"Hmm,, kenapa? Kau tidak suka?" Tanya Luffy dengan nada jail nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✧・゚:*DIFFERENT [Luffy X Reader's]*:・゚✧
RomanceMenceritakan seorang gadis remaja biasa yang selalu mendapatkan perlakuan kejam dari sang ibu tiri. Suatu hari ia mengalami kejadian aneh dalam hidupnya, dan tanpa terduga kejadian itu lah penyebab kematiannya. ______ "Awalnya sangat menyenangkan...