delapanbelas

13.3K 943 2
                                    


DOOORRRR JANGAN LUPA VOTE ,KOMEN,DAN FOLLOW AKUN AKU.

TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA!!

HAPPY READING❤️❤️❤️

******

Di ruangan putih kini seorang gadis dan pria sedang berada, sih gadis yang masih betah menutup mata indah nya dan sang pria yang tidur di kursi dengan menggenggam tangan sang gadis tersebut.

Tak lama mata indah itu mengerjab-ngerjab menyesuaikan cahaya lampu,kini mata itu terbuka sempurnah dilihat nya sekeliling ruangan yang serba putih itu dan tak lama tatapan nya jatuh pada seseorang yang tertidur sembari menggenggam tangan nya,yang tak lain adalah Kefan dan sih gadis tentu nya adalah Ara.

Tangan Ara terangkat dan mengelus lembut rambut sang abang bibir nya mengulas senyum tipis.

"Abang bangun pindah di sofa aja "ucap Ara berusaha membangunkan Kefan yang tertidur dengan damai.

Merasa terusik Kefan pun membuka matanya dengan kesal ingin memarahi seseorang yang dengan lancang nya membangun kan tidur nyenyak nya.Saat matanya melihat ke arah seseorang tersebut nyawa nya pun terkumpul dengan cepat raut yang kesal kini di gantikan dengan raut bahagia.

"Ara lo udaa bangun?ada yang sakit ga?,atau lo butuh sesuatu?,mau gue panggilin Dokter ?"ucap Kefan dengan bertubi-tubi.Ara yang mendengar itu pun menghela nafas panjang dan tersenyum.

"Ara udaa gapapa bang,Ara juga gabutuh sesuatu kok"ucap Ara dengan pelan.

Kefan mengangguk mengiyakan saat melihat Ara sedang mencari seseorang Kefan langsung menjawab.

"Mommy dengan Daddy lagi kerumah ambil barang-barang lo"ucap Kefan dan di angguki oleh Ara.

Tak lama seorang dokter memasuki ruangan Ara dengan senyuman di wajah nya.

"Saya periksa dulu ya Ara "ucap dokter tersebut dengan ramah dan di angguki oleh Ara .

Kefan pun bergeser dan duduk di sofa membiarkan Dokter memeriksa sang adik.

"Ada keluhan Ara?atau kepala kamu masih sakit?"tanya dokter tersebut.

Ara mengangguk"iya dok kepala Ara pusing tapi udaa ga terlalu kok,sama perut saya juga agak perih"ucap Ara dengan jujur.

Dokter pun mengangguk "nanti saya akan memberikan obat untuk meredakan sakit kepala kamu ,dan perut kamu sakit itu karna kamu tidak makan dari kemarin .Nanti saya akan menyuruh Suster mengantar kan makanan untuk kamu,baik Ara kamu hanya perlu perbanyak istirahat "ucap Dokter tersebut dan berlalu dari sana.

Tak lama seorang Suster masuk membawa sebuah makanan yang tentu nya makanan nya adalah bubur.

Kefan yang melihat itu pun mengambil alih mangkuk Suster pun tersenyum dan berlalu dari ruangan Ara.

"Lo harus makan banyak titik!!karna lo dari kemarin pulang sekolah ga makan ,malam nya pun lo ga ikut turun makan itu sebab nya kepala dan perut lo sakit,untung aja maag lo ga kambuh"cerocos Kefan sudah mirip emak-emak yang memarahi anak nya.

Ara yang mendengar itu pun mengerucutkan bibir nya"Kan Ara lagi sedih abang makanya nafsu makan Ara hilang"ucap Ara.

"Makanya Ra jangan berlarut-larut dalam kesedihan ,pentingin diri lo juga.Lo ga liat Mommy khawatir banget waktu liat lo pingsan"seru Kefan seraya menyuapi Ara dan di terima baik oleh Ara.

Ara yang mendengar itu pun merasa bersalah dirinya menundukkan kepala nya dan bergumam kata "maaf".

Kefan yang melihat sang adik menunduk pun menghela nafas ,segera dirinya menyimpan mangkuk bubur yang tinggal setengah itu ke atas nakas dan membawa Ara kedalam pelukan nya.

"Udaa gapapa lain kali jangan gini lagi ,gue ,Mommy,dan Daddy khawatir sama lo.Kalau ada apa-apa cerita ya"ucap Kefan dan mengelus kepala sang adik yang di baluti jilbab hitam.

Ara pun mengangguk lucu,Kefan yang melihat itu pun terkekeh gemas dirinya mengambil kembali mangkuk bubur dan menyuapi Ara dengan telaten.

Tak lama suara grasak-grusuk terdengar dari pintu membuat Ara dan Kefan mengalihkan pandangan mereka ke pintu.

"Minggir babi gue yang masuk duluan!!"ucap Satria seraya menarik kerah baju belakang Vano sehingga membuat Vano memundur kan langkah nya.

"kampret!!"umpat Vano.

Mereka pun memasuki ruangan Ara "neng Ara keadaan nya gimana?udaa baikan ga neng?ini a'a ada buah tangan di makan ya neng biar cepat sehat"ucapan centil dari Satria membuat Vano meraup wajah sahabat nya itu .

Satria yang di perlakukan seperti itu pun mendelik tidak terima ,dirinya dengan cepat menjitak kepala Vano dengan keras sehingga membuat sang empuh kesakitan.

"Tangan lo bau ikan bangke!cuih"sarkas Satria menatap sinis ke ara Vano.

Vano hanya cengengesan tidak jelas"maap gua lupa cuci tangan waktu selesai makan"ucap Vano santai.

Ara yang melihat itu pun terkekeh lucu,yang datang tadi tak lain adalah Alric dkk .

Alex pun maju dan mengusap kepala Ara dengan lembut"gimana keadaan lo?"tanya Alex dengan mimik wajah yang datar.

Ara tersenyum canggung "Ara udaa baikan kok kak Alex"jawab Ara dirinya pun melihat mereka dengan senyum manis nya "makasih kalian udaa datang jengukin Ara "ucap Ara lembut.

Mereka pun mengangguk antusias ah ralat hanya Vano dan Satria sedangkan Alric hanya diam dengan wajah dingin nya apalagi saat melihat tangan Alex dengan lancang nya mengelus kepala Ara.

Alric pun maju mendekat dan mengelus kepala Ara"cepat sembuh"ucap Alric seraya tersenyum tipis.

Vano dan Satria yang melihat itu pun melongo segera Satria berbisik ke arah Vano.

"Kayak nya sih bos udaa suka deh sama neng Ara"bisik Satria membuat Vano mengangguk setuju.

"Kayak nya bakal ada cinta segi tiga di antara mereka"bisik Vano juga di telinga Satria.

"Lah terus Luna di kemanain goblok!?"tanya Satria berbisik seraya mengumpat.

"Lah mana gue tau setan kan gue bukan cenayang!!"balas Vano berbisik.

"Ngapain lo pada bisik-bisik!!"sentak Kefan seraya menatap keduanya sedari tadi.

"H-hah?gada kok gue lagi nanya Satria dia udaa pake sempak apa belum"ucap Vano asal.

Satria yang namanya di sebut pun mendelik tidak terima.

"Lah kok gue sih su!?"ngegas Satria menatap tajam Vano.

"Ualah gapapa nanti gue traktir cilok mang Acep.Dari pada ketahuan kalau lagi ngegosipin pak bos kan bisa berabe"ucap Vano berbisik dan di angguki antusias oleh Satria.Ketahuilah Satria sangat menyukai cilok apalagi cilok mang Acep yang sangat menggiurkan itu dengan saos di campuri kecap dan tak lupa di lumuri bumbu kacang ,uhh sungguh sangat menggiurkan.Mengingat itu Satria jadi tak sabar untuk mencicipi cilok milik mang Acep.

"Awas lo ya kalau ga traktir gue.Gua sebarin kalau lo punya sempak hello kitty"ancam Satria seraya tersenyum miring ke arah Vano.

Vano yang mendengar ucapan Satria pun melotot kan matanya horor.

"Gausah ngadi-ngadi lo setan!!"decak Vano menatap tajam Satria yang hanya santai.










VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

JANGAN LUPA KOMEN DAN FOLLOW AKUN AKU DONG😙😙😙

NEXT GA?

Transmigrasi AfifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang