duapuluhtiga

9.8K 730 22
                                    

SEPERTI BIASA JANGAN LUPA VOTE,KOMEN,DAN FOLLOW AKUN AKU!!.

TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA!!!

HAPPY READING

*******

Saat Kefan menarik Ara ke kamar gadis itu dengan cepat pria itu menutup pintu lalu menatap sang adik.

Di raih nya tangan Ara lalu membolak-balikkan tangan tersebut.

"Lo ga luka kan?"ucap Kefan menatap Ara yang menatap nya bingung.

"Aku kira abang bakal marahin Ara"ucap Ara lalu menundukkan kepalanya.

Kefan yang mendengar itu pun terkekeh pelan"Ga mungkin lah gue udaa liat dari awal kalau Luna yang tumpahin sendiri tuh minuman"ujar Kefan lalu membawa Ara kedalam pelukan nya.

"Gue uda janji sama lo Ra bakal percaya sama lo lagi ,kali ini gue gamau mengulangi kesalahan gua yang kedua kalinya"ucap Kefan dan melepaskan pelukan mereka.

"Sekarang kita pura-pura anggap aja gue habis marahin lo habis-habisan terus lo masang muka sedih-sedih gitu biar kita liat gimana kelanjutan permainan Luna"

Perkataan Kefan membuat Ara mengangguk lalu mereka pun keluar dengan Kefan berjalan duluan memasang wajah datar nya.

Di ikut dari belakang oleh Ara yang memasang wajah sedih nya. Luna yang melihat itu pun tersenyum senang.

"Lo apain?"ucap Alex dingin.

"Bukan urusan lo!!"tukas Kefan membalas tatapan dingin Alex.

"Awas aja lo buat
Ara luka!!"ujar Alex dan mengalihkan tatapan pada Ara.

Alex menghampiri gadis itu lalu mengusap kepala Ara dengan lembut"Kasih tau gue kalau Kefan nyakitin lo lagi"bisik Alex.

Ara menatap manik mata tajam milik Alex dirinya tertegun mendengar bisikan Alex,Ara pun mengangguk mengiyakan.

"Udaa kak Alex sama kak Kefan gausah berantem lagian aku juga gapapa kok"ucap Luna ge'er.

Mereka hanya diam "lain kali Ara jangan lakuin itu lagi ya sama aku"ucap Luna dengan nada sedih nya.

Alric yang melihat itu pun tak tega dengan cepat dirinya mengusap lembut tangan Luna dan mengecup nya beberapa kali. Mereka yang melihat itu pun memasang wajah malas.

"Duh sat gue mau muntah nih plastik mana cepetan!!"ucap Vano dengan nada ingin muntah nya.

Dan dengan cepat Satria ikut kedalam drama Vano dirinya pura-pura berlari mencari kantung plastik .

"Nih cepetan "ucap Satria sungguh dirinya sangat ingin tertawa.

huwek

"Sumpah tadi ya gue liat drama nya jijik banget sumpah"ucap Vano bergidik ngeri.

"Wah emang drama apaan Van?"ucap Satria pura-pura tidak tau.

"Ada deh pokok nya yang penting cewek nya munafik,licik,dan sok polos sedangkan sih cowok yang udaa kelewat bego mau aja di bodohin sama nih cewek munafik iww"jijik Vano.

"Kalian nyindir aku ya?"ucap Luna dengan mata berkaca-kaca.

"Lah emang gue sebut nama? engga kan,kenapa lo yang kesindir?. Oh atau lo merasa? bagus deh biar lo sadar kalau lo emang cewe munafik yang cuma mengandalkan wajah sok polos dan air mata lo itu biar di kasihani"ucap Vano pedas menatap datar Luna yang sudah kelewat batas pikir nya.

"Merasa manusia paling tersakiti tanpa lihat ada orang yang jauh lebih sakit karna ulah lo"lanjut Vano.

Mereka yang mendengar itu hanya diam lain hal nya dengan Alric yang mengepalkan tangan nya,sejak kapan Vano berani berucap seperti itu? pikir nya.

Transmigrasi AfifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang