09. HIS EYES AND SMILE

516 87 4
                                    

Rian 😎 :

Dah tidur belom?

Turun dong gue di basement

Temenin night drive

It's 10 pm, besok gue ngantor

But wait

5 minutes okey?

Naya beranjak dari sofa di ruang keluarga menuju kamar untuk mengambil hoodie. Naya lalu mengetuk pintu kamar Karin dan membukanya saat dipersilahkan masuk.

"Rin gue tinggal bentar nggak apa-apa? Rian minta temenin, orangnya lagi nunggu di bawah." Pamit Naya.

"Iya nggak apa-apa. Jangan pulang tengah malam, besok masih ke kantor."

"Okey, kalo butuh apa-apa telpon aja yah?" ucap Naya sebelum berlalu.

Rian menunggu Naya di basement apartemen sambil bersandar di kap mobil miliknya. Senyumnya terkembang saat melihat Naya.

"Tumben banget ngajakin jalan di weekday?" tanya Naya saat dia sudah berdiri berhadapan dengan Rian.

"Kangen Nay." Jawab Rian sambil mengusak rambut Naya membuat Naya justru teringat pada Jemio.

"Udah makan belum?" tanya Naya.

"Udah kok, temenin muter-muter aja." Naya mengangguk sebelum masuk ke dalam mobil Rian.

Naya tahu pasti saat Rian mengajak Naya menemaninya night drive, lelaki ini pasti sedang banyak pikiran atau ada yang mengganggu pikirannya. Tapi sejak dulu, Rian bukanlah tipe orang yang mau bicara blak-blakan atau terbuka. Karena terlalu sering bersama, Naya jadi paham tentang Rian hanya dari gerak-geriknya. Karena Rian sejak tadi diam dan Naya juga enggan bertanya, akhirnya Naya memutuskan untuk bernyanyi mengikuti suara vokalis L.A.N.Y yang mengalun dari speaker mobil Rian.

Where did we go wrong? I know we started out alright

Where did we go wrong? I swear I knew we'd last this time

Where did we go wrong? Oh did you, did you change your mind?

How could you change your mind?

Who got inside your mind?

Rian melirik Naya yang bernyanyi dengan merdu dan tersenyum. Malam ini, Rian kembali menikmati alunan merdu suara Naya yang bernyanyi menemaninya. Saat melewati gerai McD, Rian mampir drive thru, memesan dua double cheese burger dan dua cola untuk Naya, lalu melanjutkan jalan-jalan keduanya. Rian akhirnya memarkirkan mobilnya di salah satu taman terbuka hijau.

"Turun yuk." Ajak Rian yang diiyakan Naya.

"Cantik banget." Gumam Naya mengagumi keindahan taman dan pendar lampu yang menerangi setiap sudut taman.

Mereka berdua duduk di salah satu bangku dan mulai menyantap burger dalam diam.

"Nay sorry yah weekend kemarin nggak bisa nemenin. Kafe lagi rame-ramenya, padahal katanya lagi ngambek yah?" tanya Rian memecah kesunyian diantara mereka.

"Iya, tapi udah nggak lagi kok, udah clear. Mungkin pas gue lagi red day juga, terus bête, terus yaaah gitu." Jawab Naya di sela-sela kunyahannya.

"Good girl, udah berani ngomong sekarang." Rian mengusap puncak kepala Naya.

"Lo nggak mau cerita apa-apa?" Naya balik bertanya membuat mata Rian sempat membulat karena terkejut tapi segera dia tutupi dengan senyuman.

AFTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang