Setelah berjalan-jalan mengelilingi hotel. Basagita, Irenna, Mahendra, Jovanda dan yang lain memutuskan untuk masuk kekamar. Tetapi, Jargas dan Nana masih ingin berjalan-jalan.
"Yaudah mami masuk ya. Jangan ngerepotin Jargas.". Jelas Irenna
"Iya mi.". Jawab Nana
"Jergas, jagain Nana. Awas, sampai lecet mami mutilasi kamu.". Ancam Basagita dengan tatapan tajamnya.
"Iya iya mi.". Jawab Jargas meyakinkan.
Setelah memberitahu 2 insan itu. Mereka, semua memutuskan untuk masuk.
"Awas, kak. Dari mata turun ke hati!.". Teriak Raja dengan nada meledek sembari ketawa dari kejauhan. Yang di teriakin cuma ngelak lalu Rolling Eye.
"Mau kemana?.". Jergas bertanya ke Nana yang dari tadi melihat ke atas langit.
"Emm, jalan-jalan aja. Sambil nunggu hujan.". Nana menoleh ke arah Jergas.
"Kamu suka huj-.". Belum selesai petir sudah bergemuruh pertanda hujan segera turun. Mendengar itu Jergas terperanjat kaget.
"ARGGKHHHH!!!.". Teriak Jergas langsung menarik lengan Nana. Yang ditarik cuma bisa ketawa.
"Pfthh... ahahahahahah!!.". Nana ketawa terbahak-bahak melihat tingkah Jergas yang ketakutan.
"Masuk, ayo! Yang ada aku mati jantungan gara-gara petir.". Kesal Jergas melepas lengan Nana sembari melipat tangannya dengan raut cemberut.
"Yaudah ayo. Kalo, kamu pingsan disini kan ga lucu. Bisa jadi beda cerita.". Nana menarik lengan Jergas menggandengnya sampai ke dalam.
Deg...
'Kok saya jadi berdebar gini ya di gandeng Nana. Apa saya jatuh cinta pandangan pertama?.'. Batinnya Bertanya-tanya. Sembari melihat kepala gadis yang lebih pendek darinya itu.Nana yang sadar akan Jergas yang natap dia terus. Mendongak, membuat Jergas semakin ingin berteriak.
"Kenapa?.". Nana mendongak kearah Jergas dengan wajar gemas nya.
"A-eh, engga gapapa.". Jergas mengelak dan tersenyum.
Semua pasang mata memperhatikan 2 insan serasi ini. Sampai di leave pun mereka masih ditatap seluruh hotel.
"Kenapa pada ngeliatin kita ya?.". Nana keheranan melihat sekitarnya yang semua mata tertuju padanya.
"Mungkin kita serasi.". Jergas menekan tombol leave. Pelan Jergas nyaris berbisik.
"Apa?.". Nana langsung menoleh karena hanya mendengar kata 'Serasi' sangking pelannya suara Jergas.
"Gapapa, ayo masuk.". Jergas mengalihkan pembicaraan lalu menunjuk pintu leave yang sudah terbuka.
Nana kebingungan dan hanya menuruti perkataan Jergas.
"Kamu tau kamar kita dimana?.". Tanya Nana karena melihat angka 3 dengan simbol ke atas.
"Kita?.". Jergas menoleh.
Nana menepuk jidatnya karena perkataan pria di sampingnya itu.
"Kamar aku dan kamar kamu, pisahin Jergas. Jangan digabung.". Jelas Nana.
Jergas hanya berO ria lalu mengangguk. Kalo di tanya tangannya. Masih di gandeng😆.
Setelah pintu leave terbuka Jergas jalan ke arah kanan. Lalu berhenti di suatu kamar.
Tok...tok...tok...
Jergas mengetuk pintu kamar. Ternyata pas dibuka yang keluar Raja."Eh,". Raja menoleh ke arah gandengan Jergas dan Nana. "Khem,ekhem.". Raja hanya berdehem tanpa menyuruh masuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/306748812-288-k92898.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Full Of Wealth | Jerose | Continued
Teen FictionSeorang gadis cantik berambut blonde hitam. Dan seorang pria tampan. Mereka berdua dipertemukan oleh orang tua. Tapi tidak dijodohkan. Hanya saja pihak mereka berdua berharap menjadi besan. Pihak keduanya tidak ingin memaksa mereka berdua untuk meni...