"Mi, kita masuk duluan ya.". Ujar Jergas bersemangat masih tetap seperti tadi pagi.
"Iya. Istirahat.". Ucap Irenna yang sudah menutup matanya di dada Jovanda saking lelahnya.
Mereka berdua pun masuk kedalam kamar Nana.
"Jergas...". Panggil Nana. Tentu Jergas langsung melempar ponselnya sembarangan lalu berdiri mendekati Nana.
"Kenapa hm?.". Ucap Jergas dengan suara beratnya membuat Nana merinding. Lalu memeluk Nana dari belakang sembari mendusel dileher mulus Nana.
"Bukain tali gaun aku. Mau mandi, gerah banget.". Ucap Nana mengusap rambut Jergas yang tengah bertengger dibahunya.
"Ok, tapi habis mandi. Jatah ya?.". Goda Jergas berbisik ditelinga Nana sembari tangannya terus membuka tali yang memilit badannya agar gaun nya sempurna.
"Ihh, iya iyaa.". Nana merasa tali dibadannya suka melonggar.
"Udah.". Ucap Jergas.
Nana pun jalan kedalam kamar mandi. Baru beberapa jengkal Nana melangkah tangannya sudah di tahan.
"Kenapa?.". Nana berbalik menatap Jergas.
"Mandinya sama aja ya.". Ujar Jergas dengan nada sedikit Merengek.
"Yaudah deh.". Pasrah Nana.
Mereka berdua pun masuk ke dalam kamar mandi. Melepas gaun dan jaz mereka berdua.
"Berendam dulu Jergas. Biar enak.". Ujar Nana.
Jergas hanya mengikuti keinginan Nana. Jergas masuk lebih dulu ke bathup.
"Sini.". Tangan Jergas menarik tangan Nana untuk ikut masuk ke bathup yang sudah di penuhi busa.
"Enakkan.". Nana mulai menggosok badannya.
"Enak karna ditemenin kamu.". Tangan Jergas mulai nakal mengusap milik Nana.
"J-jergas...". Nana mencengkram kuat pinggiran bathup karna merasa tangan Jergas mulai memainkan klitorisnya. Terkadang jarinya masuk kedalamnya membuat Nana mendesah.
Jergas membalikkan posisi Nana berhadapan dengannya. Jantung Nana berdegup kencang menatap orang yang dulu sahabat kecilnya sekarang telah menjadi suaminya.
"Siap?.". Suara Jergas berubah menjadi berat terbawa oleh nafsu. Nana mengangguk sebagai jawaban.
Jergas mengangkangkan kaki Nana lalu melilitnya ala koala. Nana mengalungkan tangannya dileher Jergas. Benda tak bertulang Jergas mulai menggesek diarea sensitif Nana. Membuat Nana menggeram.
"Jangan di gesek gitu Jergas, masukin aja ihh.". Pekik Nana saat merasa miliknya geli.
Kalimat itu membuat Jergas tertawa kecil.
Jlllebb...
Kali ini Jergas tidak akan melepaskan Nana. Mereka berdua sekarang tengah berhubungan badan didalam air. Tidak perduli dinginnya air."Akhhh...Jergas...". Nana mendesah.
"Shhh...ternyata istri aku enak juga.". Ujar Jergas membuat Nana tersenyum ditengah kegiatannya.
"Awwwsshh...f-fasterhhh...". Lenguh Nana.
Jergas memperlambat temponya memaju mundurkan miliknya.
"Nghhh...semhhh...pithh na...". Desahan Jergas mulai keluar. Mencari letak g-spot Nana
"Arghhhh...j-jergas...jangan genjot yang itu.". Nana mencakar punggung Jergas karna merasa bagian paling sensitif nya terus dihantam.
"Aa..ku...mmau..shhhh...keluarhh...". Lenguh Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Full Of Wealth | Jerose | Continued
Teen FictionSeorang gadis cantik berambut blonde hitam. Dan seorang pria tampan. Mereka berdua dipertemukan oleh orang tua. Tapi tidak dijodohkan. Hanya saja pihak mereka berdua berharap menjadi besan. Pihak keduanya tidak ingin memaksa mereka berdua untuk meni...