MHIFOW|21

375 38 2
                                    

"Siapa yang b-bawa saya kesini dok?" Tanya Seina gugup

"Saya kurang tau namanya. Tapi, banyak dokter sini yang bilang pemilik D'Pratama Corp." Jelas dokter muda yang tengah berdiri gagah didepannya.

"Pak Jergas dan Bu Nana?" Tanya Seina sekali lagi. Dokter tersebut mengedikkan bahunya. "Mungkin."

☆☆☆

"Sayang, kamu ini jangan kecapean. Liat tadi, anak kita lemah." Omel Jergas dengan nada lembut.

"Tap-"

"Kita pulang ya?" Ajak Jergas sehalus mungkin.

"Seina gimana?" Tanyanya khawatir.

"Gunanya perawat apa?" Tanya Jergas kembali.

"Ngejagain orang yang lagi sakit." Jawabnya polos.

"Nah, itu tau. Yaudah, ayo pulang." Ajaknya lagi.

"Pamit dulu dong sayang. Masa, main tinggal aja." Omel nya.

"Iya iya, pamit. Habis itu pulang." Lanjutnya lalu berbelok kelorong rumah sakit.

"Seinaa..." Panggil Nana saat memasuki kamar xx.

"Ehh, ibu? Kenapa bawa saya kesini? Saya, mau pulang- akhhh." Seina bangkit, belum sempurna duduknya. Ia merasakan sakit dipeutnya

"Kamu, saya bilang jangan terlalu banyak gerak dulu. Nyeri, lagi kan." Omel dokter tersebut.

Nana dan Jergas tertegun lalu saling bertukar pandangan. Mendengar bahasa sang dokter dan cara melarangnya, sangat berbeda dengan dokter lelaki lain. Tapi, Nana dan Jergas hanya positif thinking. Mungkin, memang dokter yang ini friendly. Makanya, tidak terlalu formal.

"Kamu disini dulu ya. Saya mau pulang sebentar." Ujar Nana memecahkan keheningan.

"Besok saya dateng lagi kok." Sambungnya.

"Tapi, saya mau pulang bu. Saya, ga mau ngerepotin." Lirih Seina.

"Kalau kamu, ngerepotin. Udah, dibiarkan kamu di apartemen kamu." Lanjut si dokter tampan.

"Nah, benar kata dokter. Gausah, gitu ah. Kamu cewek kuat. Diem disitu. Ikutin arahan dokter dan suster. Habis itu kamu bakalan cepet pulang." Ujar Nana meyakinkan Seina. Lalu dibalas anggukan oleh dokter itu juga.

"Yaudah deh." Jawabnya lesu.

"Gausah gitu. Besok saya datang lagi kali. Kaya, orang mau ditinggal sebulan aja." Omel Nana. Lalu memeluk Seina dan mengelus surai hitam legam Seina.

Ntah mengapa. Sejak kejadian tadi. Nana, menganggap Seina seperti adik kandungnya sendiri. Perempuan satu ini, jikalau sudah adegan begitu pasti cepat sekali memaafkan orang dan menganggapnya keluarga sendiri.

☆☆☆

Ting...
Bunyi bel rumah berbunyi. Segera Irenna membukakan pintu.

"Kenapa kalian baru pulang?" Tanya Irenna dengan raut wajah khawatir.

"Nana ceritain didalam aja ya mi." Jawabnya, lalu dibalas anggukan oleh Irenna.

Setelah selesai mandi, dan makan siang. Nana dan Jergas pun turun ke bawah.

"Na." Panggil Irenna.

My Husband Is Full Of Wealth | Jerose | ContinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang