"Na...masih marah?.". Jergas terus mengajak Nana berbincang walau yang ia terima hanya tatapan dingin dari Nana.
"Na-". Jergas langsung membungkam mulutnya ketika istrinya sudah bersuara.
"Kamu kenapa sih? Aku ga marah kok.". Sanggah Nana yang tengah sibuk membenarkan posisi tidur Reinea di box bayinya.
"Aku tau kamu marah Na... Aku bener bener minta maaf sama kecerobohan aku.". Bujuk Jergas.
"Bukan kamu yang salah. Tapi, kebaikan kamu yang salah.". Nana tersenyum miris.
"Na... aku bener bener ga tau. Kalo Sen-.". Nana memotong omongan Jergas dengan menaikkan satu tangannya.
"Tolong. Berhenti sebut nama itu.". Nana menyatukan tangannya memohon kepada Jergas. Melihat itu membuat Jergas benar-benar sakit.
"Kali ini. Aku sujud didepan kamu dan Reinea minta maaf atas kecerobohan aku.". Jergas terduduk mengucapkan kalimat itu dengan penuh penekanan. Sedikit lagi, dahi mulusnya mengenai lantai Nana terlebih dulu menangkup wajah Jergas.
"Jergas. Fine aku maafin kamu. Tapi, tolong jangan sujud didepan aku. Harusnya aku yang sujud dikaki kamu.". Nana menjadi luluh. Mengingat suami siapa istri siapa.
"Kamu bener-bener maafin aku?". Jergas menautkan kedua alisnya menangkup pipi Nana. Mendengar itu Nana langsung mengangguk.
"Makasih.". Jergas mendekap tubuh Nana.
"Udah udah. Kita keluar aja, nanti Nea bangun.". Nana segera menarik tangan Jergas sebelum menitihkan air matanya.
Melihat itu senyum manis Jergas terukir diwajah tirusnya.
☆☆☆
"Naa...". Jergas memeluk pinggang ramping Nana yang sibuk mengotak atik benda pipihnya itu.
"Hmmm.". Dehem Nana dingin.
"Mau itu...". Rengek Jergas menempelkan dada bidangnya dipunggung mungil Nana.
"Haa?.". Nana langsung mematikan ponselnya lalu berbalik ke arah Jergas dengan raut bingung.
"Ini loh.". Jergas meraba dada sampai paha Nana. Membuat gadis itu tertawa geli.
"Nanti jadi lagi gimana? Emang kamu bisa ngurus dua anak bayi sekaligus?.". Tanya Nana.
"Kan ada neneknya.". Bisik Jergas dengan suara berat.
"Yaudah, kalo jadi lagi. Kamu yang mau loh ya.". Sambung Nana.
"Iyaa.". Jergas langsung menindih Nana.
"Aishh...susah lagi deh kalo mau masukin. Na, ganti lingerie aja deh. Biar akunya enak.". Pinta Jergas mengedipkan sebelah matanya sok sexy.
"Rewel banget deh, kayak Nea aja. Kalo mau asih.". Tajam Nana lalu mendorong tubuh Jergas. Beralih mengambil lingerie nya setelah itu masuk ke kamar mandi.
Jergas pun menunggu 2 menit. Nana pun keluar dengan menawan. Dada yang terbuka, paha sampai telapak kaki yang tidak berbalut apa-apa, lengan yang transparan. Dan rambut yang tergerai panjang.
"Di sofa aja sini. Aku malas tiduran.". Jergas menepuk pahanya. Nana hanya mengikuti perintah suaminya itu. Lalu duduk di pangkuan nya.
"Bukain.". Rengek Jergas lalu menaruh tangan Nana di dadanya.
"Manja banget.". Nana pun beralih membuka kancing piyama Jergas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Full Of Wealth | Jerose | Continued
Novela JuvenilSeorang gadis cantik berambut blonde hitam. Dan seorang pria tampan. Mereka berdua dipertemukan oleh orang tua. Tapi tidak dijodohkan. Hanya saja pihak mereka berdua berharap menjadi besan. Pihak keduanya tidak ingin memaksa mereka berdua untuk meni...