MHIFOW|5

928 75 5
                                    

Matahari mulai menerobos masuk kedalam jendela. Menghasilkan sinar yang begitu terang. Membuat para manusia ini terbangun.

"Emm...". Suara khas baru bangun Nana. Nana berbalik kearah sinar matahari itu lalu menutup matanya dengan kedua tangannya.

Tingg
Bel kamar Nana berbunyi. Belum dia beranjak untuk bangun dan merapikan diri sudah ada orang diluar.

Ceklek...
"Apa?.". Nana mengucek matanya untuk memfokuskan pandangannya yang masih kabur lalu mengumpulkan nyawanya yang ntah kabur kemana juga.

"Ya ampun. Mandi dulu sana! Udah jam 07.00 masih berantakan gini.". Laki-laki itu hanya menggelengkan kepalanya melihat gadis didepannya itu.

"Iyaa pi. Bentar, kenapa? Udah mau pulang?.". Tanya Nana mempersilahkan papinya untuk masuk ke dalam.

"Engga, kita mau sarapan. Tapi, lobby belum pada siap. Untuk kepulangan nanti pas hari senin. Kan, perusahaan juga libur seminggu. Manfaatin dong buat liburan bentar.". Jelas Jovanda panjang×lebar

"Yaudah, deh. Nana mandi dulu pi. Rasanya habis terbakar api panas banget. Sampai bikin Nana keringetan.". Keluh Nana menggaruk tengkuknya lalu berjalan ke dalam ke kamar mandi dengan gontai. Yang padahal AC di kamar VIP ada tiga dan semuanya menyala. Bisa-bisanya Nana bilang panas. Papinya hanya bisa menepuk jidat.

Jam 07.25. Nana pun selesai mandi.
"Hmmm....hmm....hmmm...". Nana bersenandung sembari memilih baju. Belum selesai ponselnya sudah bergetar. Menunjukkan notifikasi dari papinya.

Papi💙

Nana...|

|Iyaa kenapa pi?

Kamu hari ini pakai baju yang sopan yaa.|
Yang agak formal dikit tapi keliatan santai aja.|
Tau ga?|

|Tau, pi. Nana bawa kok
|Emang kenapa?

Pakaian aja dulu.|
Nanti papi kasih tau di lobby ya.|
Kamu sama Jergas.|
Yang cantik makeup-nya okee.|

|Oke.
Read.

Nana hanya keheranan menatap chatnya itu. Tapi dia hanya mengikutinya, toh papinya yang suruh.

Selesai berpakaian. Nana makeup dengan cantik. Bibirnya yang diombre dan wajahnya yang sudah ditaburi bedak.

"Done.". Nana merapikan bajunya. Lalu melihat dirinya dari dalam kaca.

Ting...
Suara bel kamar berbunyi. Nana segera membuka pintu berharap yang datang ialah Jergas. Pas, dibuka dugaannya tidak salah. Jergas, sudah berdiri tampan didepan sana.

"Udah?.". Tanya Jergas duduk di sofa dekat ranjang Nana.

"Udahh.". Nana memoleskan sesuatu di alisnya.

"Yaudah ayo.". Jergas membentuk tangannya agar bisa leluasa digandeng oleh Nana.

Mereka berdua pun turun ke lobby. Semuanya kembali memperhatikan dua insan ini.

Nana agak risih, karena semuanya terus berbisik mengucapkan kata 'Serasi' terus menerus.

"Serasi, serasi dan serasi.". Ketus Nana.

"Nana! Jergas!.". Irenna sedikit berteriak kecil dan melambaikan tangan untuk mengode ke arah mereka berdua.

Nana dan Jergas pun berjalan anggun menyusuri Red Carpet yang menjuntai di sepanjang area lobby.

My Husband Is Full Of Wealth | Jerose | ContinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang