MHIFOW|14

842 63 0
                                    

Ayam mulai berkokok. Menandakan bahwa sudah pagi dini hari.

"Mmmm...". Nana menggeliat menutup matanya dengan tangan mungilnya.

Setelah bergulat dengan sinar matahari. Akhirnya, Nana menyerah. Dia terduduk. Mengucek matanya yang masih kabur. Juga mengumpulkan nyawanya yang ntah kabur kemana juga.

Goyangan Nana ditempat tidur membuat Jergas sedikit terusik. Rasanya matanya sehabis di blitch cahaya lampu. Ia langsung menutup matanya. Rasanya matanya sakit sekali. Tanpa menggosok matanya ia terus berkedip seraya menyempurnakan penglihatan nya.

Merasa pergerakan Jergas. Nana langsung menoleh. Ternyata, benar Jergas terbangun.

"Ehh, aku ganggu ya? Maaf maaf.". Mohon Nana.

"Engga kok ngga. Aku emang mau bangun pagi. Mau kasih ngajak kamu ke suatu tempat bentar. Sini dulu.". Ujar Jergas. Lalu menarik Nana kedekapannya.

"Humm.". Mendapat perhatian dari suaminya ia sama sekali tidak menolak. Bahkan, dia menggesek gesekan wajahnya didada Jergas.

"Pagi-pagi udah cantik aja. Padahal baru bangun tidur.". Gombal Jergas, lalu menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Nana.

Mendengar penuturan Jergas. Membuat Nana tersipu malu. Pipinya merah merona.

"SELAMAT PAGI AYAHH DANN IBUU BARUUU!!!.". Teriak Irenna lalu menggebrak pintu kamar Nana dan Jergas

"IHHH!!!MAMII GANGGU ORANG LAGI MESRA MESRAAN AJA!!.". Ketus Jergas.

"Omg...hellooo! Kalian ini udah punya anak satu masih mau jadi pengantin baru aja.". Oceh Irenna nyinyir.

"Mami abis nonton ggs apa gimana. Kok nyinyir nyinyir nya kaya sisi.". Oceh Nana tak kalah nyinyir. Tentu saja dengan tatapan tajamnya.

"Tau aja.". Gumam Irenna lalu mengedipkan satu matanya.

"Yaudah yaudah yaudah! Kenapa jadi bahas bias mami. Mandi sana. Trus urusin anak kalian.". Omel Irenna kembali menggebrak pintu.

Tanpa a i u e o. Nana pun langsung beranjak lalu masuk kekamar mandi. Disusul oleh Jergas setelah Nana.

Setelah mandi mereka berdua pun turun untuk sarapan pagi. Lalu, membawa Reinea berjemur. Setelah itu mereka serumah yoga. Dan memanggil tukang urut untuk membuat mereka rileks.

Rasanya mereka semua ingin sekali refreshing sendirian. Tetapi mengingat sudah ada cucu dan anak ya mau bagaimana lagi.

Setelah beberapa menit yoga. Reinea tiba-tiba menangis ntah ada apa. Mendengar itu Nana langsung menghampiri Reinea yang tengah tertidur di stroler miliknya.

"Hey Hey...anak bunda. Kenapa sayang.". Nana langsung menggendong Reinea.

Jergas pun langsung menoleh. Menghampiri Nana yang tengah menggendong Reinea.

"Neaa...kenapa sayang? Siapa yang ganggu Nea. Biar ayah marahin.". Jergas ikut membantu Nana yang sibuk menenangkan Reinea.

☆☆☆

Reinea pun kembali tenang. Tapi ntah kenapa ia kembali menangis. Melihat Nana yang lelah menenangkan Reinea. Jergas berinisiatif mengajak Nana dan Nea jalan-jalan.

"Neaa. Mau jalan-jalan ya?.". Tanya Jergas lalu mencium dahi anaknya itu.

"Jalan-jalan?.". Nana bingung dengan apa yang dikatakan suaminya ini.

"Iyaa. Siapa tau Nea mau jalan-jalan kan Na.". Ujar Jergas.

Mendengar itu, Nana berfikir sebentar. Ahh, suaminya ini memang sangat peka. Dia pun langsung mengiyakan ajakan Jergas. Lalu bersiap.

Setelah bersiap. Jergas pun menyiapkan mobilnya. Memasukkan stroler Reinea lalu bergegas pergi ke mall untuk berbelanja.

☆☆☆

Mereka pun sampai di mall terkenal yang ada didekat Villa Mahendra. Disambut hangat dengan para staff yang ada disana.

"Nea mau ngga gucci.". Goda Jergas membuat Nana tertawa kecil.

"Nanti, Nea jadi gucci Girls.". Ujar Nana.

Reinea yang hanya seorang bayi polos yang baru lahir dan tak tahu apa-apa. Hanya menatap miring bunda dan ayahnya itu.

Setelah, membuat Reinea bingung. Mereka berdua pin bergegas. Mencari barang yang di cari olehnya. Mereka pun mendapatkan nya. Jergas pun menunjukkan itu kepada Nana

"Aku beliin ini semua buat Nea.". Seru Jergas lalu menunjukkan baju baju yang dipegang olehnya.

"Wah wah. Gercep banget ayah. Udah ada 10 aja, padahal bunda baru liatin Givenchy ya Nea.". Gumam Nana.

"Nanti aja kalo Givenchy. Nih Gucci.". Tolak Jergas lalu menyodorkan baju yang ada ditangannya.

"Yaudah ayo bayar.". Celetuk Nana.

Mereka pun membayar semua total baju tersebut. Lalu bergegas pulang.

☆☆☆

"Ehh, cucu oma dari manaa.". Ujar Irenna saat Nana, Jergas, dan Nea masuk kedalam rumah.

"Habis jalan-jalan oma.". Jawab Nana

"Duh aduh. Style nya.". Tatap Irenna dari ujung rambut hingga ujung kaki Reinea

"Iya dong. Yang milih bajunya kan Jergas.". Semprot Jergas yang ntah sejak kapan sudah ada disamping Nana.

"Iya iyaa. Bapaknya emang paling jago.". Nada malas Irenna lalu meroll eye nya.

"Mami hari ini julid banget. Lagi pms mi?.". Celoteh Nana tidak terima suaminya digitukan.

"Yakali umur segini masih pms Na. Miring banget kamu.". Kesal Irenna lalu meninggalkan keluarga kecil yang sedang menatap bingung kearahnya.

"Au ah. Masuk aja. Kasian, Nea dari tadi udah nguap nguap.". Ajak Jergas.

Nana pun mengangguk lalu naik ke kamarnya.

☆☆☆

Setelah, menidurkan Reinea. Nana kembali ke kamarnya. Lalu melempar dirinya begitu saja dikasur jombo miliknya dan Jergas. Bahkan, jika dia memutar 360° pun tidak akan jatuh.

Dia terus membolak balikan tubuhnya. Berguling kesana kemari. Ntah, apa yang harus ia lakukan hingga bosannya ini hilang. Padahal tadi dia sudah belanja.

Jergas yang sehabis buang hajat. Baru kali ini ia melihat istrinya sebanyak gerak begini. Tanpa basa-basi ia langsung menghampiri Nana.

"Kenapa sih?.". Tanya Jergas lalu duduk di ujung tempat tidur.

Mendengar suara berat tapi bisa menyamankan hatinya itu. Nana langsung berbalik.

"Bosen.". Nada manja Nana. Memainkan jari telunjuknya. Giggles eye lalu memanyunkan bibirnya.

Mendengar penuturan manja sangat istri ia langsung mendekat. Sampai dapat mencium aroma yang enak dari leher Nana.

"Mau lagi ga? Kali ini kamu yang diatas.". Nada berat Jergas dengan menggoda.

Mendengar itu Nana langsung berhenti memainkan jarinya lalu menoleh ke arah Jergas.

"..."

☆☆☆















































Yuhuuu😸. Akhirnya up lagi😸. Soalnya kemarin kemarin itu sibuk banget. Belum lagi urusan sekolah jadi pusing banget😿. Buka handphone aja langsung disambut sama tugas😿. Tapi, yaudah lah...namanya juga anak sekolah kan ya😸.

Komen jika ada saran dan kritik. Mau kasih saran alur selanjutnya atau saran cerita juga boleh😸.

Vote juseyo😸. See you next chapter💗.

My Husband Is Full Of Wealth | Jerose | ContinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang