Chapter 13

1K 184 4
                                    

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

"Kode name... Penentuan julukan pahlawan," ucap Aizawa datar.

Seluruh penghuni kelas bersorak, "Ini dia pembahasan paling ditunggu!!"

Suasana yang menegangkan seketika berubah 180 derajat. Aizawa mengaktifkan quirk, membuat kelas kembali tenang dalam sekejap mata. Ranka berdecak kagum dalam hati.

"Selain itu, ini ada kaitannya dengan perekrutan pahlawan pro yang kubahas tempo hari lalu."

Ranka menutup mulutnya yang menguap dengan punggung tangan. Matanya terasa sangat berat. Dia bahkan punya kantung dalam kantung mata.

Dia menatap Aizawa asik berceloteh tentang ini-itu yang sama sekali tidak dia pahami. Dia tidak terlalu tertarik dengan pembahasan kali ini.

"Lalu, hasil perekrutannya adalah ini," Aizawa menekan tombol disebuah remot dan keluarlah grafik di papan tulis.

___________________

JUMLAH PEMINAT KELAS A


Todoroki Shoto (4123)
Bakugo Katsuki (3556)
Tsugumi Ranka (2977)
...

___________________


'Owhh, sangat tidak terduga.' batin Ranka datar.

"Tahun lalu hasilnya merata, tapi kali ini yang jadi favorit mereka bertiga."

"Ah, selisihnya jauh banget!" Kaminari mengeluh.

Jiro sedikit memiringkan kepala. "Peringkat 1 Todoroki, peringkat 2 si Bakugo, dan peringkat 3 Tsugumi...?"

Kirishima menambahi, "Hasilnya beda dengan festival olahraga, ya..."

Sero malah menyambar, "Mungkin para pro takut saat Bakugo diikat di acara penghargaan."

"Mana ada pro yang takut!!" Bakugo berteriak dengan tidak santai.

Kaminari memasang posisi berpikir keras. "Tapi, aneh sekali... Kalian lihat sendiri kan bagaimana aksi heroik Ranka saat mengangkat meteor itu? Kenapa dia malah dapat peringkat 3?"

Kirishima, Sero, dan Ashido mengedikkan bahu, tanda tak mengerti.

"Hasil ini tak ada hubungannya dengan perekrutan. Dengan kata lain, kalian akan melakukan praktik kerja lapangan," jelas Aizawa dengan raut yang lebih serius.

"...praktik ini lebih ke pengalaman bekerja langsung di lapangan dan berlatih bersama pro."

Sato mengepalkan tangan semangat, "Karena itu kita butuh julukan pahlawan, ya?"

Uraraka ikut mengepalkan tangan dan berseru semangat, "Pembahasannya jadi semakin seru, nih!"

Ranka menegakkan tubuh dan bertopang dagu. Tas yang semula ada di meja, sudah dipindahkan ke bawah. Raut wajahnya jadi sedikit lebih serius.

HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang