Chapter 29

606 131 4
                                    

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

Hari ketiga Pelatihan Musim Panas
Pukul 17.22

"WOY! SUDAH KUBILANG, KAN, JANGAN TIDUR DI ATAS MEJA!!" Seru Bakugo menggeret kerah Ranka dan meletakkannya di depan tungku api.

"Tapi, Bakugo aku--"

"Ma-sak.. si-a-lan," ejanya dengan aura membunuh yang pekat. Wah, sepertinya suasana hati anjing gila itu sedang tidak baik hari ini.

"Baiklah," jawab Ranka ogah-ogahan. Dia mulai menata kayu dan mengaduk sup di dalam kuali. Hanya mengaduk, ya. Kalau ikut membumbui, yang ada mereka semua bisa bolak-balik ke kamar mandi malam ini.

"Kalian! Kenapa kalian diam saja!" Seru Iida pada Todoroki dan Midoriya yang terlihat asik mengobrol. "Kita akan membuat daging dan kentang rebus yang paling enak!!"

Ranka yang ada di sampingnya, dengan santai menggeplak si mata empat itu. "Berhenti berteriak di telingaku, cukup Bakugo saja. Aku tidak mau check up ke THT lagi, oke?"

Iida langsung merengut dan mulai menceramahi Ranka tentang bagaimana caranya bersikap sopan kepada ketua kelas.

Hah, yang tentu saja tidak digubris sedikit pun. Semua kalimat yang amat panjang itu bagai masuk telinga kanan, keluar telinga kanan. Alias mental.

"TSUGUMI-KUN DENGARKA--"

Ranka berdiri dan menepuk tangan. "Baiklah! Kuahnya sudah jadi, sekarang giliran siapa yang bertugas?! Aku mau molor, bye."

"TSUGUMI-KUN KEMBALI KEMARI!!"

_______


Pixie Bob berdiri di hadapan para siswa. "Baiklah, kita sudah selesai makan dan mencuci piring. Selanjutnya?!!"

"Ayo kita uji nyali!!" Cetus Ashido dengan semangat.

"Ayo lakukan!" Balas grub remedial, minus Ranka yang sedang menguap lebar. Seharusnya malam itu menjadi malam mereka bersenang-senang, tapi...

"Sayang sekali, sebenarnya aku tidak tega mengatakan ini. Tapi untuk saat ini, kelompok remedial harus belajar bersamaku," ujar Aizawa dari belakang.

"WAAA?! INI BOHONG, KAN?!" Ashido mendelik tak terima.

"Latihan tadi siang masih belum cukup, jadi kita lanjutkan malam ini."

Staapp!

Perban putih sukses melilit tubuh mereka, minus Ranka yang menggunakan quirk-nya untuk menyingkirkan perban itu.

Dia melirik Aizawa tajam. "Aku bisa jalan sendiri," ketusnya. Tak terima diperlakukan seperti barang atau tahanan.

"Bagus, sekarang katakan 'bye-bye semua'!" Ujar Aizawa sembari menggeret empat manusia itu.

HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang