Chapter 14

1K 201 19
                                    

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

"Semuanya sudah dapat kostum, kan?" Aizawa berdiri di depan rombongan kelas A, "Normalnya tidak boleh digunakan di tempat umum. Jangan sampai hilang, ya."

"BAIK!!~" Ashido mengangkat koper dengan semangat. Aizawa menatapnya tajam, "Jangan kegirangan. Biasa saja, Ashido."

Ashido mengerucutkan bibir dan menjawab dengan lebih pelan, "Baik."

Ranka menguap di samping Yaoyorozu, lalu mengucek matanya. Dia lupa kalau hari ini adalah hari keberangkatan praktik kerja, ketiduran ceritanya.

Takahiro sampai mengguyurnya dengan seember air tadi. Ranka yang tiba-tiba mendapat serangan seperti itu langsung gelagapan dan berakhir jatuh tengkurap.

Mengingat hal itu membuat mood-nya seketika hancur. 'Sepertinya aku harus mengurangi konsumsi kopi mulai sekarang.'

Hah! Percayalah prinsip itu hanya akan bertahan selama tiga hari. Wanna bet?

"Pastikan kalian bersikap sopan di tempat magang. Sekarang pergilah!"

"Baik!" Siswa kelas A menjawab kompak lalu berjalan ke kereta tujuan masing-masing.

Yaoyorozu menepuk bahu Ranka. "Tsugumi-san, aku duluan, ya. Hati-hati dijalan dan semangat melakukan praktik kerja!" Ucapnya penuh semangat.

"Yoi," Ranka membalas dengan datar sambil menganggukkan kepala.

Yaoyorozu tersenyum dan mengangguk semangat. "Kalau begitu sampai jumpa, Tsugumi-san!" Dia berlari kecil menuju kereta.

Ranka memasang headphone, lalu berjalan ke kereta sambil membawa ransel di pundak. "Haahh, kerja bakti lagi."

Kondisi stasiun saat itu lumayan ramai. Beberapa kali ada yang menabrak bahu Ranka hingga membuatnya oleng. Dia mempercepat langkah agar segera sampai di kereta.

Gadis itu bernapas lega saat pantatnya mendarat di kursi penumpang. Dia mulai memejamkan mata, karena rasa kantuknya benar-benar sudah tidak bisa diajak kompromi.

Dia hampir sampai ke alam mimpi jika saja tidak ada yang menepuk pundaknya secara tiba-tiba. Ranka menoleh, mendapati seekor burung(?) duduk dengan anteng di sampingnya.

Ranka memiringkan kepala seraya melepas headphone yang bertengger di kepala. "Emm, ya?"

"Tokoyami Fumikage. Mungkin kau tidak sadar, tapi aku satu kelas denganmu. Salam kenal," ucapnya menyender di kursi.

Sebuah bayangan berbentuk kepala burung keluar dari pusar pria itu, melambai pada Ranka seraya bicara. "Ayyo! Sepertinya kita akan sering bertemu. Salam kenal, kau bisa memanggilku dark shadow!"

Ranka terdiam selama beberapa saat. Sedikit terpana melihat makhluk hitam dihadapannya ini. Semburat merah perlahan mekar di pipi mulus gadis itu.

'Aku memang pernah berhadapan dengan nya, tapi saat itu aku tidak memberi perhatian penuh. Tak kusangka kalau dilihat dari dekat begini dark shadow kelihatan... IMUUUTTT!!'

HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang