Chapter 28

576 130 6
                                    

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

Hari kedua Pelatihan Musim Panas
Pukul 06.00

"Baiklah, bangun kalian para pecundang. Hari ini kita akan mulai pelatihan musim panas. Tujuannya untuk meningkatkan kekuatan kalian dan dengan itu kalian bisa memperoleh lisensi sementara. Persiapkan diri kalian," jelas Aizawa setengah mengantuk.

BRRRMM

Tanah yang mereka pijaki tiba-tiba bergetar. Kelas A saling melempar pandangan bertanya-tanya.

"Oy, apa yang sedang terjadi?" Kaminari berpegangan pada bahu Kirishima.

Si rambut merah menggelengkan kepala. "Gempa bumi..?" Ashido sontak menggeplak kepalanya keras. "Jangan bicara yang aneh-aneh, duh!"

Aizawa mengibaskan tangan acuh. "Tidak perlu dihiraukan. Nah, sampai mana aku tadi?"

Tak lama kemudian, getaran yang sama kembali terjadi. Tapi kali ini lebih kuat, disusul dengan ledakan yang kuat dari dalam hutan.

BUUUMM!!

"AKHH!! APANYA YANG JANGAN DIHIRAUKAN?!!"

Asap mengepul dan menyebar dengan sangat luas. Saat kelas A diterpa kepanikan, entah dari mana, jatuh sebuah golem dino di belakang Aizawa.

Braghh!

"WAAHKHH!" Teriak Kaminari dengan sangat manly. Melengking indah, sampai rasanya bisa memecahkan gendang telinga Bakugo yang ada di sampingnya.

BOOM!

Sepertinya tak perlu dijelaskan, apa yang baru saja terjadi pada manusia charger itu.

"Hentikan, Bakugo. Ambil ini," Aizawa melempar bola karet berwarna putih. "Coba lembar bola itu."

Bakugo mengamati bola tersebut dengan wajah datar. "Ini bola dari tes kebugaran..."

"Rekormu sebelumnya adalah 705,2. Mari kita lihat sejauh mana perkembanganmu," ujar Aizawa bergabung dengan barisan siswa.

"Sensei! Bagaimana dengan ledakan tadi?!!" Seru Ashido panik. Aizawa mengedikkan bahu malas, "Itu hanya ulah temanmu. Makanya jangan dihiraukan."

"Oh. Ranka-chan.. ya.."

Bakugo berjalan ke tempat Aizawa berdiri sebelumnya sambil melemaskan bahu. Tak ingin kalah dari rivalnya. "Kalau begitu akan kutunjukkan."

Bakugo mengambil ancang-ancang lalu melempar bola itu sekuat tenaga, ditambah ledakan dari quirk-nya. "MATI SANAAA!!"

BOOOMM!!

Bola tersebut melayang sangat jauh dan...

"709,6 meter." Aizawa menunjukkan monitor pengukur di tangannya. Kelas 1-A, bahkan Bakugo sendiri seolah dihantam kenyataan yang tak bisa dipercaya.

HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang