Chapter 30

569 130 5
                                    

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

🎉 Selamat Hari Kemerdekaan!! 🎉

Ecieee, yang bentar lagi ceritanya mau tamat.
Enjoy the chapter, sweetie!






'Sudah dimulai, ya?'

Ranka menatap datar Iida yang sibuk menjelaskan kronologi kejadian di luar sana. Raut penuh kepanikan tergambar di wajah setiap orang di tempat itu.

Ngiingg!

Telinga Ranka berdenging sejenak, sebelum sebuah suara masuk ke dalam pikirannya.

"Kami sudah mengetahui satu tujuan para penjahat. Yang mereka incar adalah murid yang bernama 'Kacchan'!"

"Bakugo?!" Cetus Kirishima terkejut. Iida menahan napas. "Bakugo katanya?"

"Kacchan harus menghindari pertarungan dan tidak bertindak gegabah. Kamu mengerti 'kan, Kacchan?!"

Kirishima menggertakkan giginya. "Bakugo," geramnya menahan amarah. Apa yang diinginkan para penjahat dengan menangkap sahabatnya itu?

Tubuh si pemuda merah tersentak. Sekelebat ingatan dua hari yang lalu berputar di kepalanya.

Saat itu, dia tak sengaja menangkap raut serius dari wajah Bakugo. "Hei, ada apa Bakugo?" Ucapnya menyadarkan si blonde ash dari lamunan.

"Berisik, urus saja mainanmu itu. Aku pergi," cetus Bakugo lalu beranjak dari tempat duduknya.

Kirishima terdiam di tempat, berkedip heran beberapa kali. Sampai ia menyadari, kalau Bakugo berjalan kearah yang sama dengan Ranka.

Kening Kirishima mengerut tipis. 'Sejak kapan dia tertarik dengan gadis?' Pikirnya mengeluarkan kartu terakhir dan berseru 'UNO'.

"Aahhh! Aku kalah lagi!" Rengek Kaminari sambil tengkurap. Kirishima terkekeh lalu beranjak dari tempatnya. "Aku pergi keluar ya, kalian main saja."

"Woy! Aku belum selesai denganmu!"

Sayangnya seruan Kaminari tak digubris, karena Kirishima sudah keluar lebih dulu.

Dia berlari-lari kecil sambil celingak-celinguk, kalau saja menemukan batang hidung Bakugo.

Tak lama kemudian, dia berhenti begitu mendapati sosok Bakugo yang bersembunyi di balik dinding.

"Hm, dua hari lagi, ya..."

Kirishima mendengar suara Ranka dengan samar. Dia berjalan mendekat, spontan menepuk pundak si blonde ash. "Hei, Bakubro. Apa yang kau lakukan disini?" Cetusnya berbisik.

Bakugo sedikit berjingkat dan menyebabkan kayu pijakannya berdecit. Spontan si blonde ash itu menarik Kirishima ke dalam sebuah ruangan yang tak jauh dari mereka.

HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang