Bagian 12. [Terbongkar]

10.6K 960 3
                                    

•H a p p y R e a d i n g•
Jangan lupa bantu vote&comment^^



Hari sudah gelap saat mereka sampai di kota.
Sebelum pergi kerumah, Gavin dan Arumi makan malam bersama direstaurant langganan mereka. Grace dan Michael selalu menelpon keponsel milik Gavin hendak menanyakan keadaan Arumi.

Selesai makan malam, mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah. Gavin memarkirkan mobilnya didepan garasi, lalu menyusul Arumi dan masuk kedalam rumah.

Rumah itu masih berantakan, selama Arumi dirawat Gavin sama sekali tidak meninggalkan adiknya. Ia bahkan hanya mengabari pihak kampus melalui telepon.

"Masuklah kekamar mu, aku harus membersihkan rumah dulu" ucapnya kepada Arumi.

Arumi berjalan menuju kamarnya, sebelum pergi tidur, Arumi ingin membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.

Ia menjatuhkan tubuhnya dengan kasar kearah tempat tidur empuk favoritenya itu, rasa mengantuk sudah mulai menguasai dirinya, Arumi mengambil posisi nyamannya untuk tidur.

Namun, ia mendengar suara jendelanya terbuka. Tapi matanya seakan terasa berat untuk melihat siapa yang membuka jendela kamarnya itu, samar-samar ia melihat bayangan seorang pria yang sedang menatapnya. Ia tidak memperdulikan siapa yang ada dihadapannya, ia berpikir bahwa itu adalah halusinasinya karena ia sudah amat sangat mengantuk, setelahnya ia sudah terlelap dalam dunia mimpi.


-Pov Noah-

'Aku merindukannya Noah. Bagaimana jika kita kerumahnya?'

'Ide bagus Kent.' Dengan senyuman yang lebar terukir diwajahnya.

Noah pergi menuju rumah Arumi tanpa menggunakan mobil tentunya. Karena sudah malam jadi eksistensi manusia berkurang dan ia bisa menggunakan kekuatan larinya, pikirnya itu lebih cepat dari pada menggunakan mobil.

Ia sudah sampai dihalaman belakang rumah Arumi, melihat kearah jendela bahwa Arumi sudah menggunakan lampu tidurnya, Noah melompat dan membuka jendela tersebut. Melihat mate nya yang masih setengah sadar, ia memperlambat jalannya agar mate nya tidak terbangun.

Noah menunggu sampai suara dengkuran halus Arumi terdengar lalu menghampirinya, duduk disisi ranjang sambil menatap gadis yang ada dihadapannya.

Dengan perlahan Noah ikut membaringkan tubuhnya disamping tubuh Arumi. Perlahan ia menarik tangan gadis itu agar bisa memeluk tubuh mungil nya, Arumi bergerak mendekat dan menenggelamkan wajahnya didada bidang milik Noah.

Noah tersenyum hangat dan langsung memeluk tubuh matenya dengan erat. Aroma yang dikeluarkan dari tubuh Arumi membuatnya nyaman dan menyusul Arumi kedalam dunia mimpi.


-Pagi Hari-

Gavin pergi menuju kamar Arumi, saat membuka pintu ia mencium bau werewolf dikamar Arumi, namun ia tidak menemukan siapapun selain Arumi didalam sana.

"Noah" gumamnya dengan senyuman tipis ia melihat kearah jendela yang sedikit terbuka.

Gavin mengelus lembut dan menepuk-nepuk pelan pipi Arumi untuk membangunkannya.

"Arumi, bangun kau nanti kesiangan," ucap Gavin.

Perlahan Arumi membuka matanya, mengedipkan berkali-kali matanya untuk menyesuaikan cahaya matahari yang menyorot kearahnya. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan pergi kearah kamar mandi.

My Precious LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang