Bagian 31. [World War I]

6.4K 588 9
                                    

•H a p p y R e a d i n g•
Jangan lupa bantu vote&comment^^




Zee terus berlari tanpa arah, ia hanya ingin menjauh dari Lightmoon Pack, tak perduli jika ada yang melihat wujudnya saat ini, telepati dari Grace dan Zaki tidak dia hiraukan sama sekali.

Saat Zee melewati pohon besar, seseorang melemparkan serbuk kearah Zee dari balik pohon itu. Zee terus berlari tanpa menoleh siapa yang melemparkan serbuk itu padanya, tak lama kemudian pandangannya menjadi buram, Zee pun terjatuh dan tak sadarkan diri, kepulan asap putih langsung memenuhi tubuh Zee dan berubah menjadi Arumi.

Seseorang dari balik pohon itu mendekat kearahnya, melepas jubah yang ia kenakan dan memakaikannya untuk menutupi tubuh Arumi yang bertelanjang itu.

Mia dan Brave tiba disaat bersamaan.

'Tabib Yun Hua' ucap Grace.

"Cepat bawa Arumi" sahut tabib dan dibalas anggukan oleh Brave.

Mereka kini menuju Bluemoon Pack, Arumi sudah terlalu jauh berlari dari Lightmoon Pack dan Grace pula yang meminta Zaki untuk membawanya ke Bluemoon Pack saja dari pada harus kembali ke Lightmoon Pack.

Saat tiba di Bluemoon Pack, para tabib dan dokter kerajaan langsung memeriksa keadaan Arumi.

Brave dan Mia izin pamit untuk beralih tubuh mereka dan akan kembali setelahnya.

.

"Nyonya Arumi baik-baik saja, Alpha." ucap salah satu tabib.

"Iya, dan janin nya juga sehat" sahut salah satu dokter.

Para tabib dan dokter izin mengundurkan diri meninggalkan ruangan.

"Apa yang terjadi? Sudah ku katakan pada kalian untuk menjaga Arumi dan jangan biarkan dia berkeliaran dengan sosok woflnya."

Zaki membawa tabib untuk menceritakan semua hal yang terjadi, mereka keluar ruang rawat Arumi untuk berbicara. Grace tetap disana untuk menunggu Arumi tersadar.

Zaki menceritakan semuanya pada tabib, tidak ada yang terlewatkan satupun oleh Zaki.

Beruntung tabib sendiri yang melihat Zee diluar Lightmoon Pack, jika saja orang lain, mungkin Arumi sudah diculik kembali dan mungkin saja Arumi akan mati saat itu juga.

Tabib memijat kasar keningnya, apa yang ia khawatirkan sudah terjadi. Pantas saja didunia manusia sedang gempar dengan pemberitaan soal makhluk-makhluk mitologi.

Seorang penjaga menghampiri mereka, "maaf Alpha, ada Alpha Noah diloby istana" ucapnya.

Zaki dan tabib segera menuju loby istana, tabib pun ingin menanyakan apa yang terjadi pada Seline setelahnya.

Saat sampai dihadapan Noah, Zaki melayangkan satu pukulan keras pada Noah. Noah sama sekali tidak membalas perbuatan Zaki, ia merasa bahwa ia pantas mendapatkan itu.

'Rasakan kau sialan' ejek Kent, Noah hanya meringis sambil memegangi hidungnya yang berdarah.

"Dimana Arumi" tanya Noah

My Precious LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang