Bagian 15. [Red Castle]

10.4K 843 13
                                    

•H a p p y R e a d i n g•
Jangan lupa bantu vote&comment^^



Arumi menolak untuk diantar kekampus oleh Gavin, ia masih mendiami laki-laki itu sejak semalam sampai dirumah. Grace pun menjemput Arumi dirumahnya, mereka berangkat bersama menuju kampus.

"Hari ini kita bolos saja Grace," ucapnya.

"Bolos?" Tanya Grace.

"Iya, aku malas kuliah."

"Ada yang ingin kau ceritakan padaku?" Tanya Grace.

Arumi menoleh dan tersenyum kearahnya, ia senang bahwa Grace seperti mengetahui isi hatinya.
Mereka pergi menuju Ibu Kota Moscow, setelah sampai sana mereka pergi kesalah satu cafe untuk sarapan pagi. Mereka mengambil sisi tempat duduk yang lumayan sepi dari orang-orang.

"Ada apa denganmu dan Gavin?" Tanya Grace sambil memakan Garlic Bread nya.

"Kau tau Grace, bahwa setiap werewolf memiliki mate."

"Ah iya! Aku pernah baca soal itu. Lalu kau memiliki mate?"

"Ya, Noah adalah mateku" jelas Arumi sambil menatap cangkir tea nya.

"Uhuk...uhuk..." seketika Grace tersedak mendengar pernyataan Arumi. Arumi langsung memberikan air pada Grace.

"Noah? Matemu?" Tanyanya selesai meneguk satu gelas air.

"Iya, semalam aku pergi kemansion nya untuk bertemu tabib yang akan mengobatiku."

"Lalu apa masalahnya dengan kak Gavin?"

"Saat selesai makan malam, kak Gavin begitu saja meninggalkanku bahkan tanpa menoleh padaku. Seakan dia mencampakanku."

"Kenapa dia meninggalkanmu?"

"Karena biasanya seorang mate memang tinggal bersama pasangannya. Tapi aku tidak bisa, aku masih belum mengenal Noah dan lagi aku takut akan ada perkataan buruk lagi tentangku. Aku masih trauma untuk tinggal di pack, saat kak Gavin pergi begitu saja entah tiba-tiba aku jadi mengingat keluargaku yang meninggalkanku selamanya begitu saja."

"Iya aku sudah mendengar cerita hidupmu Arumi, aku paham apa yang kau rasakan saat Gavin meninggalkanmu. Setelah sekian lama kau hancur, lalu bertemu dengan seseorang yang menyayangimu dan tiba-tiba dia meninggalkanmu begitu saja, sudah pasti kau akan merasa kecewa." Sahut Grace.

"Tapi aku yakin kak Gavin juga sebenarnya berat buat ninggalin kamu Arumi, cuma mungkin dia sadar bahwa yang lebih berhak atas dirimu ya Noah. Aku tadi kasihan liat kak Gavin saat kau mengacuhkannya, dia terlihat sangat sedih." Tambahnya.

Arumi hanya diam setelah mendengarkan perkataan Grace, selesai menghabiskan sarapan, mereka pergi menuju Arbat Street.

.

Aku selalu memikirkan perkataan Grace, aku rasa memang aku terlalu egois, kak Gavin selalu meminta maaf padaku sampai pagi ini. Bahkan ini baru pertama kalinya aku mengacuhkannya saat ia menawari sarapan bersama, padahal dia membuat makanan kesukaanku.

Setelah satu tahun aku kehilangan orang tua, adik dan kakak, lalu selama dua tahun ini aku menemukan Gavin yang mempunyai sifat seperti Dariel aku berjanji pada diriku bahwa aku tidak akan meninggalkannya, aku hanya kesal karena dia berusaha meninggalkanku dengan cara seperti itu.

My Precious LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang