Bagian 27. [Blood]

6.2K 565 7
                                    

•H a p p y R e a d i n g•
Jangan lupa bantu vote&comment^^




-Pov Arumi-
Aku berdiri dipinggir balkon kamar, Noah pergi bersama yang lain, ia bahkan mengunci kamar ini dan melakukan penjagaan ketat diluar kamar. Ia benar-benar melarangku untuk pergi kemanapun saat ini.

Aku menikmati hembusan angin dimusim gugur ini, angin yang sedikit dingin berpadu dengan dedaunan jatuh yang terbang terbawa angin, langit tidak menunjukan akan datangnya hujan dan sang surya yang tertutupi awan putih yang tebal, dari balkon ini aku bisa melihat taman kecil yang dekat dengan tembok pembatas antara istana dan hutan Lightmoon Pack.

Kini mataku tertuju pada satu batang pohon diluar tembok pembatas, ada yang sedang duduk diatas batang pohon yang tinggi itu, aku memicingkan mataku guna melihat lebih jelas siapa yang ada disana.

'Gavin' ucap Zee padaku.

Dengan senang aku melambaikan tanganku padanya, ia melompat dari atas pohon itu sampai melewati tembok pembatas, lalu dengan mudah pula ia sampai dibalkon kamarku dan kini ia berada dihadapanku.

"Noah, Gavin mengunjungiku" mindlinkku pada Noah sebelum Gavin memukul keras tengkuk leherku hingga aku kehilangan kesadaran.

.

Gavin segera menggendong Arumi layaknya membawa karung dibahunya. Dengan mudah ia lompat dari balkon kamar dan melesat cepat keluar istana untuk menuju Red Castle.

Tak butuh waktu lama untuk Gavin sampai diistananya, ia sampai bertepatan dengan kedatangan Seline diistana dengan berteleportasi. Wanita itu menyeringai senang melihat kekasihnya membawakan apa yang ia mau, Seline menghampiri Gavin.

"Bawa wanita ini kedalam penjara" perintah Gavin pada salah satu penjaga.

Seline langsung memeluknya dan menyambar ranum bibir tipis Gavin.

"Makasih sayang," ucapnya dengan manja.

Gavin menggendongnya dan membawanya kekamar mereka untuk kegiatan selanjutnya tentu saja, laki-laki itu sudah sangat tergila-gila oleh Seline.

.

Setelah selesai dengan kegiatan panas mereka, Seline mengambil jubahnya untuk menutupi tubuhnya yang bahkan belum mengenakan baju untuk langsung pergi kepenjara bawah tanah.

"Buka" perintahnya.

Sang penjaga membuka pintu penjara itu dengan cepat, Seline mengambil belati yang ada disaku penjaga itu, ia menghampiri Arumi yang masih belum tersadar dan menyayatkan belati itu dikulit Arumi hingga robek. Lalu dengan cepat Seline menadahkan darah Arumi dimangkuk yang ada disana, namun dalam hitungan detik luka itu menutup dengan cepat sebelum wadah itu terisi penuh, hal itu membuat Seline terus menerus melukai kulit Arumi.

Setelah wadah itu terisi, ia pergi dari sana menuju ruang tempat biasa ia meracik ramuannya. Ia melangkahkan kaki dengan hati yang teramat sangat senang, ia selalu menghirup aroma sekitarnya

"Hah...harum kemenangan" serunya sambil tersenyum.


-Lightmoon Pack-

Kent sedang mengamuk diruang kerjanya, ia terlambat, ia sudah ditipu, ia mendapatkan pesan dari Arumi saat ia masih disekitar area gurun putih. Kecepatan lari Noah memang tidak sebanding dengan Kent, itu yang menyebabkan Noah terlambat menolong Arumi.

Para penjaga mengatakan bahwa tidak ada yang masuk melalui depan kamar dan tidak ada suara ribut dari dalam kamar sang Luna. Kent yakin bahwa Gavin masuk dan keluar melalui balkon kamar.

Noah bahkan sedang menyesali kebodohannya dengan tidak memberitahu Arumi bahwa Gavin sekarang berada dalam pengaruh Seline. Kent selalu mengatainya 'HUMAN BODOH' karena keputusannya untuk tidak memberitahu Arumi perihal Gavin, Kent bahkan tidak akan membiarkan Noah mengambil alih tubuhnya sampai Arumi kembali kepelukkan mereka.

"Anda memanggil saya Alpha?" Tanya El setelah memasuki ruangan.

"Panggil Leo sekarang!" Perintah Kent.

"Baik Alpha."

Eldrick segera pergi kearah kawasan Red Castle untuk membawa Leo menghadap Kent, Kent ingat bahwa sebelumnya Leo pula yang bisa menyelamatkan Arumi dari penjara itu.

El sudah sampai didepan rumah kecil ditengah-tengah hutan yang gelap, kawasan Red Castle memiliki hutan yang sangat lebat tak tertembus cahaya matahari, hutan itu melindungi para vampir yang ingin berlalu lalang disiang hari dengan mudah.

Ia mengetuk pintu rumah itu namun tak kunjung ada jawaban, bahkan rumah itu tidak terkunci, saat hendak memasuki rumah tersebut, El mendengar ranting pohon terinjak, dengan cepat ia menoleh dan mengambil aba-aba untuk menyerang.

"Hey! Santai saja ini aku" seru Leo sambil membuka tudung jubahnya.

"Ikut denganku Leo, ada hal penting yang harus Kent katakan padamu." Jawab El dengan wajah datar.

Tanpa menanyakan mengapa, Leo langsung melesat bersama El menuju Lightmoon Pack.


-Red Castle-

Arumi sudah tersadar, kini ia sedang merasakan belati yang mengiris diseluruh tubuhnya. Lengan, kaki, paha, perut, Seline terus menggoreskan belati itu dimanapun ia mau, walaupun Arumi hanya merasakan sakit sekilas akibat goresan itu, namun kini tenaganya seperti sudah melemah akibat terlalu banyak darah yang terus menerus diambil oleh wanita gila dihadapannya.

Arumi bahkan bergidik ngeri saat wanita dihadapannya itu menyayat tubuhnya dengan seringai senyuman, ia berfikir jika vampir gila ini menginginkan darahnya kenapa tidak langsung dihisap saja?

'Zee, apa kau bisa mengambil alih tubuhku untuk menghancurkan rantai ini dan pergi dari sini?'

'Tidak Arumi, dari tadi aku berusaha mengambil alih, namun kekuatanku seperti terserap. Aku rasa penjara ini sudah diberi mantra.'

'Kita bisa mati jika wanita gila ini terus mengambil darah kita Zee'

'Ah sial! Padahal aku baru saja bertemu denganmu dan mateku.'

.

Setelah merasa puas dengan seluruh wadah yang terisi penuh oleh darah Arumi, Seline kembali keruangannya, ia mulai meminus beberapa gelas darah Arumi yang sudah ia racik dengan beberapa ramuan buatannya. Saat meminum darah Arumi untuk pertama kali, ia merasa ada yang berubah pada dirinya, tubuhnya terasa lebih ringan dan fresh. Setelah tegukan kesekian kalinya, ia melakukan hal gila dengan menusuk jantungnya dengan belati emas, ia tidak melakukan itu sendiri, Gavin disana untuk membantunya jika ternyata hal yang ia lakukan akan gagal, maka Gavin bertugas untuk menyembuhkan wanita itu kembali.

Hal yang selama ini ia inginkan benar-benar terjadi, belati itu bahkan sudah menembus jantungnya, namun ia masih tetap bisa bernafas, bahkan jantungnya masih bisa berdetak, luka bekas tusukan itupun tertutup rapat setelah beberapa menit kemudian.

"Aku kuat sayang" serunya pada Gavin.

Ia memeluk Gavin dengan erat, jelas sekali hatinya sedang senang sekarang, berkat Gavin ia bisa mendapatkan targetnya dengan mudah.

Sementara Gavin hanya ikut tersenyum melihat kebahagiaan Seline, ia tidak ingat apapun tentang Arumi, bahkan ia tidak perduli jika wanita dipenjara itu mati kehabisan darah karna Seline.

••••••

My Precious LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang